Olimpiade Tokyo 2020
Alami Body Shaming, Sang Pelatih Yakin Nurul Akmal tak Terganggu dan Punya Mental Kuat
Saat pulang dari Tokyo, Nurul sempat mengalami body shaming di Bandara Soekarno Hatta dari salah satu oknum.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Performa lifter Indonesia, Nurul Akmal di Olimpiade Tokyo beberapa waktu lalu menyita perhatian.
Atlet asal Aceh ini berhasil finis di posisi lima.
Meski tak berhasil membawa pulang medali emas, namum Nurul Akmal mencatatkan sejarah sebagai lifter Indonesia yang lolos Olimpiade di kelas berat.
Hanya saja, pencapaian Nurul tak disadari semua orang.
Saat pulang dari Tokyo, Nurul sempat mengalami body shaming di Bandara Soekarno Hatta dari salah satu oknum.
Celetukan tersebutpun akhirnya viral.
Menanggapi kasus body shaming yang menimpa anak asuhnya, Dirdja Wihardja, pelatih angkat besi Indonesia, yakin Nurul tidak akan terpengaruh.
Baca juga: Apa Itu Body Shaming? Ungkapan Negatif pada Nurul Akmal setelah Pulang dari Olimpiade Tokyo 2020
Baca juga: Respon Nurul Akmal Setelah Alami Body Shaming: Itu Mungkin hanya Candaan, Biar Suasana Sumringah
Baca juga: Nurul Akmal Kena Body Shaming, Imigrasi Soetta: Akan Dicek Dokumentasi Internal, Semoga Ada Petunjuk
Baca juga: Tiba di Indonesia, Nurul Akmal Dapat Perlakuan Tak Menyenangkan, Body Shaming Warnai Penyambutan
Menurutnya, Nurul punya mental kuat.
"Dia sudah bicara dengan saya. Dan itu tidak berpengaruh sama sekali untuknya. Bagi Nurul hal itu sudah biasa," ujar Dirdja saat wawancara eksklusif kepada Tribun Network belum lama ini melalui aplikasi Zoom
Tak jadi beban, Dirdja yang saat ini menjalani karantina delapan hari di hotel Fairmont sepulang dari Tokyo bahkan mengatakan, Nurul bahkan lebih fokus mempersiapkan diri ke Olimpiade Paris.
Lanjutnya, Nurul telah mengatakan kepadanya akan berjuang untuk memberikan yang terbaik di kelas berat untuk Indonesia.
Nurul Akmal, lifter Indonesia asal Aceh yang tampil mengejutkan di Olimpiade Tokyo beberapa waktu lalu.
Bertanding di kelas 87 Kg, Nurul berhasil menempati posisi lima di Olimpiade dengan total angkatan 256 Kg (Snatch 115Kg, Clean and Jerk 141 Kg).
Meski belum mampu membawa pulang medali, namun Nurul telah mencatatkan sejarah baru di dunia angkat besi Indonesia.
Nurul menjadi lifter pertama Indonesia yang mampu lolos ke Olimpade di kelas berat.