Berita Aceh Singkil

Duel Maut di Hutan Singkil Libatkan 8 Orang, Ayah, Anak, Menantu dan Kakak Adik, Begini Kejadiannya

Kasat Reskrim menceritakan peristiwa tersebut terjadi pada Selasa, 10 Agustus 2021 sekira pukul 08.00 WIB di Desa Teluk Rumbia, Kecamatan Singkil

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Mursal Ismail
Dokumen Polres Aceh Singkil
Korban duel maut di hutan Singkil, Aceh Singkil, dievakuasi menggunakan ambulans, Selasa (10/8/2021) 

Kasat Reskrim menceritakan peristiwa tersebut terjadi pada Selasa, 10 Agustus 2021 sekira pukul 08.00 WIB di Desa Teluk Rumbia, Kecamatan Singkil, Aceh Singkil.

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Kapolres Aceh Singkil, AKBP Iin Maryudi Helman, melalui Kasat Reskrim Iptu Noca Triyananto, mengatakan proses pemeriksaan duel maut di hutan masih berlanjut.

Terutama untuk mendalami modusnya. 

"Modus masih kami dalami. Proses pemeriksaan masih lanjut," kata Iptu Noca, Rabu (11/8/201).

Kasat Reskrim menceritakan peristiwa tersebut terjadi pada Selasa, 10 Agustus 2021 sekira pukul 08.00 WIB di Desa Teluk Rumbia, Kecamatan Singkil, Aceh Singkil.

Kala itu Eko Handayani bersama Awaludin sedang berada di hutan mengambil kayu. 

Baca juga: Ayah dan Anak Duel Maut Pakai Parang, Keduanya Dilarikan ke Rumah Sakit karena Luka Parah

Kemudian tiba Bangun Angkat bersama empat anaknya, yaitu Gondo, Andi, Agus dan Syahrudin menjumpai korban (Eko Handayani dan Sawaludin) dan melakukan penganiayaan ringan.

Korban Eko Handayani dan Sawaludin, pergi dari lokasi penganiayaan hingga bertemu Kamilin. 

Dalam pertemuan tersebut Kamilin menanyakan kejadian yang dialami Eko dan Swaludin. 

"Korban mengatakan dikeroyok setelah itu saudara Kamilin menyampaikan kepada korban untuk membalas dengan membawa parang bersama saudara Awaludin," jelas Noca.

Setelah bertemu Bangun Angkat dan anaknya terjadilah pertengkaran sampai saling menebas dengan menggunakan parang sehingga menyebabkan Eko Handayani mengalami luka parah. 

Luka senjata tajam itu menyebabkan Eko Handayani meregang nyawa.

Baca juga: Duel Maut Dua Pemuda Gara-gara Wanita, Tusukan Pisau Dibalas Sabetan Parang, Seorang Tewas

Sedangkan Kamilin luka robek di lengan kanan, Bangun Angkat luka robek dibagian kepala. Sementara Andi mengalami luka robek di bagian kepala.

Penjelasan Kasat Reskrim sekaligus menjawab jumlah orang yang terlibat dalam kasus tersebut.

Sebab berdasarkan informasi yang terlibat delapan orang, tetapi nama yang beredar di tengah masyarakat hanya lima orang. 

Kelimanya itu, yakni Eko Handayani korban meninggal. Kemudian korban luka Kamilin, Bangun Angkat dan Andi Syahputra. Berikutnya nama kelima yang beredar di masyarakat Sawaludin. 

Sedangkan tiga nama lain yang terungkap berdasarkan keterangan Kasat Reskrim, yakni Gondo, Agus dan Syahrudin.

Baca juga: Duel Maut di Warung Kopi, Seorang Pria Tewas Bersimbah Darah Dikeroyok Dua Pelaku

Diberitakan sebelumnya pelaku duel menggunakan senjata tajam di hutan kawasan Lae Treup, Teluk Rumbia, Kecamatan Singkil, Aceh Singkil, melibatkan anak, mantu dan kakak beradik.

Eko Handayani korban meninggal merupakan kakak beradik dengan Sawaludin dan Kamilin. 

Sawaludin sendiri usut punya usut merupakan mantu dari Bangun Angkat korban dengan luka parah. Sedangkan Andi Syahputra korban parah anak dari Bangun Angkat, notabenenya adik ipar dari Sawaludin. 

"Sawaludin menantu Bangun Angkat. Kamilin, Sawaludin dan Eko Handayani kakak beradik. Sedang Andi Syahputra Anak dari Bangun Angkat," kata Pj Keuchik Rantau Gedang Irwansyah Rizal, Rabu (22/8/2021).

Irwansyah menyebutkan, Eko Handayani merupakan warganya. Sisanya warga Teluk Rumbia, yang bersebelahan dengan Rantau Gedang. 

Perkelahian menggunakan senjata tajam terjadi di hutan Kawasan Lae Treup, Kecamatan Singkil, terjadi Selasa (10/8/2021) siang kemarin. 

Kejadian itu menyebabkan seorang warga Rantau Gedang, atas nama Eko Handayani (27) meninggal. Korban meninggal dengan luka bacokan parang.

Sementara tiga orang lainnya dalam duel maut itu alami luka akibat sabetan senjata tajam. Masing-masing Bangun Angkat (60), Andi Syahputra (20) dan Kamilin (28).

Sedangkan Sawaludin sendiri sejauh ini belum diketahui apakah terluka dalam kejadian tersebut.

Pj Keuchik Rantau Gedang, Irwansyah mengatakan belum tahu persis penyebab pertikaian berujung maut itu. 

Namun diduga akibat perebutan lokasi mengambil kayu. 

Salah satu korban klaim anca wilayah pengambilan kayu. Anca itu dipotong korban lain hingga terjadi saling bacok.

Begitupun dengan korban bisa ke luar dari hutan menggunakan perahu hingga dievakuasi ke rumah sakit belum diketahui. 

"Di hutan memang ada sinyal, tapi kami belum tahu apakah korban selamat hubungi warga di kampung sehingga bisa dijemput atau bagaimana," ujarnya. 

Dihubungi terpisah Camat Singkil, Sopiyan membenarkan kejadian perkelahian berujung kematian yang melibatkan warganya. 

Camat menyatakan, korban luka dua orang dirujuk ke rumah sakit di Banda Aceh, satu dirawat di Puskesmas Singkil dan satu di RSUD Aceh Singkil. 

Sepengetahuan Sopiyan, warga yang betikai merupakan dua kelompok terpisah. Satu kelompok tiga orang dan satu kelompok lagi lima orang. 

"Delapan tapi tiga lagi siapa belum tahu," kata Camat.

Dengan penjelasan Kasat Reskrim Polres Aceh Singkil, Iptu Noca maka terungkap yang terlibat bentrok senjata tajam delapan orang.

Rinciannya Eko Handayani korban meninggal. Lalu korban luka Kamilin, Bangun Angkat dan Andi Syahputra. Berikutnya Sawaludin, Gondo, Agus dan Syahrudin. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved