Anjuran Rasulullah, Simak 5 Amalan yang Dianjurkan di Bulan Muharram, Banyak Keutamaannya

Namun tak usah risau, Anda tetap bisa menyemarakkan Tahun Baru Islam 2021 meningkatkan amalan sunah.

Editor: Nur Nihayati
(Tarbiyah.net)
Ilustrasi bulan Muharram (Tarbiyah.net) 

Namun tak usah risau, Anda tetap bisa menyemarakkan Tahun Baru Islam 2021 meningkatkan amalan sunah.

SERAMBINEWS.COM - Ada sejumlah ibadah sunnah bisa dikerjakan di bulan Muharram.

Keutamaannya juga luar biasa. Ibadah sunah ini merupakan ajuran dari Rasulullah SAW.

Umat Muslim di dunia kini tengah menyambut Tahun Baru Islam 1443 H.

Tahun Baru Islam 1443 H jatu bertepatan dengan Selasa 10 Agustus 2021. 

Sayangnya, Umat Muslim di Indonesia kini tengah bertarung melawan pandemi, sehingga tak bisa merayakan Tahun Baru Islam secara meriah seperti tahun-tahun sebelumnya.

Namun tak usah risau, Anda tetap bisa menyemarakkan Tahun Baru Islam 2021 meningkatkan amalan sunah.

Memasuki Muharram 1443 H, selain amalan sunah puasa masih ada amalan lain dianjurkan selama Muharram.

Berikut di dalam artikel dipaparkan beberapa amalan dianjurkan menyambut datangnya Tahun Baru Islam 2021 dan memasuki Muharram 1443 H.

Bulan Muharram merupakan satu bulan suci dalam kalender Islam.

Baca juga: Gadis 17 Tahun Ditemukan Tewas Terbungkus Kardus, Sedang Hamil 5 Bulan, Pacar Korban Ditangkap

Baca juga: Kapolda Aceh yang Baru Disambut Gubernur di Bandara SIM, Dipeusijuek oleh Ketua MAA Prof Farid Wajdi

Baca juga: Al Ghazali Pilih Jadi Pria Setia & Romantis untuk Alyssa, Tak Ingin Berpisah Seperti Orangtuanya

Muharram secara harafiah berarti "terlarang."

Bulan Muharram memegang peranan yang sangat penting dalam Islam.

Mirip dengan bulan sakral lainnya, berperang atau terlibat dalam kekerasan jenis apapun terlarang selama Muharram.

Oleh karenanya, ada beberapa kemuliaan yang bisa diamalkan pada bulan Muharram.

Amalan pada Bulan Muharram

1. Berpuasa

Pada bulan Muharam amalan yang dianjurkan adalah puasa.

Pasalnya bulan Muharam merupakan satu di antara empat bulan yang dimuliakan, seperti bulan Ramadhan.

Hal ini berdasarkan dalil hadis Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda,

"Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharam. Dan salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam." (HR. Muslim)

Terdapat dua amalan puasa dalam bulan Muharam, yaitu puasa Tasua dan puasa Asyura.

Puasa Tasua

Puasa Tasua merupakan puasa sebelum hari 10 Muharam atau yang dilaksanakan pada 9 Muharam.

Berdasarkan kalender Tahun Baru Islam 2021, 9 Muharam atau puasa Tasua jatuh pada 18 Agustus 2021.

Dalam riwayat dijelaskan di akhir hayatnya Rasulullah pernah berkeinginan jika ia masih hidup di tahun depan maka ia akan berpuasa pada 9 dan 10 Muharrram.

عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – يَقُولُ: حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ, قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-: (( فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ.)) قَالَ: فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.

Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma bahwasanya dia berkata, “ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berpuasa di hari ‘Asyura’ dan memerintahkan manusia untuk berpuasa, para sahabat pun berkata, ‘Ya Rasulullah!

Sesungguhnya hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.’

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata, ‘Apabila tahun depan -insya Allah- kita akan berpuasa dengan tanggal 9 (Muharam).’

Belum sempat tahun depan tersebut datang, ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal.”

Puasa Asyura

Puasa Asyura meeupakan puasa yang dilaksanakan pada 10 Muharam.

Tahun ini puasa Asyura atau 10 Muharam jatuh pada 19 Agustus 2021

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

“… Dan puasa di hari ‘Asyura’ saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu.” (HR Muslim no. 1162/2746)

Di Indonesia, puasa Asyura ini puasa yang paling dikenal masyarakat.

Aisyah radhiallahu ‘anha berkata:

(كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الْجَاهِلِيَّةِ ، وَكَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَصُومُهُ فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ ، وَمَنْ شَاءَ تَرَكَه.)

“Dulu hari ‘Asyura, orang-orang Quraisy mempuasainya di masa Jahiliyah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mempuasainya. Ketika beliau pindah ke Madinah, beliau mempuasainya dan menyuruh orang-orang untuk berpuasa.

Ketika diwajibkan puasa Ramadhan, beliau meninggalkan puasa ‘Asyura’. Barang siapa yang ingin, maka silakan berpuasa. Barang siapa yang tidak ingin, maka silakan meninggalkannya.”

Selain puasa pada 9 dan 10 Muharam, ada pula ulama yang berpendapat adanya puasa sesudah 10 Muharam yakni pada 11 Muharam.

Di antara dalil yang menyatakan ini terdapat dalam hadis Ibnu Abbas.

صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ ، صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا

“Berpuasalah kalian pada hari ‘Asyura’ dan selisihilah orang-orang Yahudi. Berpuasalah sebelumnya atau berpuasalah setelahnya satu hari." HR Ahmad no. 2153.

Kendati begitu, Syaikh Syu’aib dan Syaikh Al-Albani menghukumi hadits ini lemah.

Namun tentu saja bukan berarti berpuasa di 11 Muharam terlarang.

Puasa ini masih bisa dikerjakan karena termasuk pada bulan Muharam.

2. Memperbanyak amalan salih

Seperti bulan mulia lainnya, di bulan Muharam juga dianjurkan memperbanyak amalan salih.

Seperti amalan ketaatan di antaranya, membaca Al Quran, berdzikir, mengerjakan salat malam hingga bersedekah.

3. Menjauhkan diri dari maksiat

Bulan Muharam juga merupakan bulan untuk menjauhkan dari kemaksiatan.

Pada bulan-bulan haram (suci), akan lebih besar dosanya dibanding dosa selain bulan haram.

Hal ini sebagaimana telah disampaikan Qotadah rahimahullah berkata,

“Sesungguhnya kezaliman pada bulan haram lebih besar kesalahan dan dosanya daripada kezaliman yang dilakukan di luar bulan-bulan haram tersebut."

"Meskipun kezaliman pada setiap kondisi adalah perkara yang besar, akan tetapi Allah Ta’ala menjadikan sebagian dari perkara menjadi agung sesuai dengan kehendaknya.”

4. Tidak berbuat zalim

Tak terlepas dari upaya menjauhkan diri dari kemaksiatan, muslim juga tidak berbuat zalim.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat At Taubah: 36).

"...Maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu.”

5. Bertaubat

Amalan yang tak boleh dilewatkan di bulan Muharam adalah bertaubat.

Taubat artinya kembali kepada Allah secara lahir batin.

Menyesali atas dosa dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali menjadi tugas manusia seumur hidup.

Taubat merupakan karunia dan kesempatan yang diberi Allah untuk kembali kepada-Nya.

Bulan Muharam membentangkan kesempatan untuk bermuhasabh atau introspeksi diri.

Ini menjadi penting, sebagai bekal dan kembali pada jalan yang lurus dan diridhai Allah SWT.

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan setiap diri hendaklah memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)…” (QS. Al Hasyr: 18)

Demikian, itulah amalan-amalan yang bisa dikerjakan dianjurkan Rasulullah menyambut bulan Muharam atau Tahun Baru Islam 2021.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul 5 Amalan yang Dianjurkan di Bulan Muharram Sesuai Sunnah Rasulullah, Bulan dengan Banyak Keutamaan, 

Berita terkait lainnya

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved