Luar Negeri
Korban Meninggal Gempa Haiti Bertambah Jadi 304 Orang, Kesaksian Warga: Tangisan di Mana-mana
Badan Perlindungan Sipil Haiti mengungkapkan beberapa jam usai gempa, jumlah korban tewas melonjak menjadi 304 orang.
SERAMBINEWS.COM - Gempa mengguncang wilayah barat daya Haiti dilaporkan menewaskan 304 orang dan melukai setidaknya 1.800 orang lainnya.
Badan Perlindungan Sipil Haiti mengungkapkan beberapa jam usai gempa, jumlah korban tewas melonjak menjadi 304 orang.
Dari jumlah itu, 160 orang di antaranya berasal dari daerah pusat gempa.
"Respons awal, baik oleh penyelamat profesional dan anggota masyarakat telah membuat banyak orang diselamatkan dari reruntuhan. Rumah sakit terus menerima korban luka-luka," terang Badan Perlindungan sipil Haiti Jerry Chandler kepada AFP, Minggu (15/8).
Hingga kini, petugas setempat masih melakukan pencarian korban selamat.
Otoritas itu mengatakan ratusan orang terluka dan masih hilang.
Banyaknya korban luka membuat rumah sakit Kota Pastel, Corailles dan Roseaux benar-benar penuh.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (AS), sumber gempa berada sekitar 150 km barat Ibu Kota Port-au-Prince pada kedalaman 10 km.
Dikutip dari Reuters, setidaknya 949 rumah, tujuh gereja, dua hotel, dan tiga sekolah hancur, menurut layanan Perlindungan Sipil Haiti.
Sementara itu, Perdana Menteri Haiti, Ariel Henry yang terbang di atas lokasi kejadian untuk mengamati kerusakan, menyatakan keadaan darurat selama sebulan.
Kota besar terdekat, Les Cayes, mengalami kerusakan parah, kata pihak berwenang.
Seorang warga Les Cayes menuturkan kesaksiannya saat gempa terjadi.
Ia mendengar tangis kesakitan dari para warga yang menjadi korban gempa.
"Saya mendengar tangisan kesakitan di mana-mana di jalanan yang saya lewati," kata Jean Marie Simon (38).
Simon mengungkapkan, ia melihat mayat-mayat korban gempa ditarik keluar dari puing reruntuhan bangunan.
"Saya melihat mayat-mayat ditarik keluar dari puing-puing, orang-orang yang terluka dan mungkin tewas," bebernya.
Saat kejadian, Simon tengah berada di pasar.
Ia segera berlari pulang untuk memastikan kondisi keluarganya.
Istri dan anaknya yang berusia dua tahun bergegas keluar rumah saat mereka tengah mandi, tepat sebelum kediaman mereka runtuh.
Rumah ibunya juga ambruk.
"Ada banyak gempa susulan dan setiap kali terjadi, orang-orang berlarian dan berteriak," katanya.
"Kakiku masih gemetar," imbuhnya.
Sekarang, Simon bersama keluarganya berlindung di halaman gereja bersama warga lainnya.
Sebelumnya, Haiti pernah diguncang gempa berkekuatan M 7 pada Januari 2010 yang menyebabkan 220 ribu hingga 300 ribu orang tewas.
Bencana gempa yang terjadi pada Sabtu kemarin memperburuk situasi Haiti.
Wilayah ini diketahui tengah menghadapi kelaparan dan minimnya layanan kesehatan akibat kewalahan melawan Covid-19.
Tak hanya itu, Haiti baru saja pulih dari Badai Matthew yang melanda di tahun 2016, di mana ratusan orang tewas dan menyebabkan kehancuran.
Diketahui, gempa di Haiti dirasakan hingga Kuba dan Jamaika.
Kendati demikian, tidak ada laporan kerusakan di dua wilayah itu.
Baca juga: Gempa Kuat M 7,2 Guncang Haiti, 304 Orang Meninggal dan Ribuan Terluka
Baca juga: Gempa Besar Guncang Haiti, 304 Orang Dilaporkan Tewas
Dukungan untuk Haiti
Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu, Presiden AS, Joe Biden mengatakan dia "sedih dengan gempa bumi dahsyat yang terjadi di Haiti."
"Kami menyampaikan belasungkawa terdalam pada semua orang yang kehilangan orang yang dicintai, juga mereka yang rumah dan bisnisnya hancur," ujarnya, mengutip CNN.
"Aku telah mengizinkan Tim Tanggap Bantuan AS dan menunjuk Administrator USAID, Samantaha Power, untuk mengoordinasikan bantuan terhadap Haiti."
Di Twitter, Sabtu, Power berujar ia akan mengerahkan Tim Tanggap Bantuan Bencan USAID ke Haiti.
"Penilaian awal menunjukkan kerusakan dan kehancuran yang meluas. AS segera memobilisasi untuk mendukung rakyat Haiti," ujarnya.
Beberapa negara Amerika Latin berkata mereka siap untuk mendukung Haiti.
Presiden Chili, Sebastian Pinera, mengatakan mereka telah menghubungi pihak berwenang di Haiti dan saat ini tengah bersiap mengirim bantuan kemanusiaan.
Sementara itu, Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, telah memerintahkan Koordinasi Nasional Perlindungan Sipil dan kementerian Lain, seperti Luar Negeri, Angkatan Laut, dan Pertahanan agar segera mempersiapkan bantuan.
Kementerian Luar Negeri Panama mengumumkan mereka bersiap mengirim bantuan kemanusiaan secepat mungkin.
Lalu Presiden Republik Dominika, Luis Abinader, telah menginstruksikan menteri luar negeri untuk "memfasilitasi bantuan apapun sesuai kemampuan kami."
Presiden Kolombia, Ivan Duque, mengatakan Angkatan Udara akan dikerahkan ke Haiti pada Minggu (15/7/2021) untuk membawa tim khusus dalam pencarian dan penyelamatan.
Negara-negara lain, termasuk Argentina, Peru, Ekuador, dan Venezuela, juga menyatakan dukungan mereka untuk Haiti.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)
Baca juga: Video Viral Nenek Nyentrik Nyetir Mobil Mewah, Gayanya Jadi Sorotan
Baca juga: Dinas Perhubungan Simeulue Turunkan Tim Selidiki Penyebab KMP Teluk Singkil Oleng
Tribunnews.com dengan judul Kesaksian Warga saat Gempa M 7,2 Guncang Haiti: Aku Mendengar Tangisan di Mana-mana