BI Minta Perlakukan Rupiah dengan CBP, Gelar Program BI Mengajar Kolaborasi Bersama USK

Adanya aturan baru memaksa masyarakat masuk dalam tren digitalisasi, sehingga tren digitalisasi kini mampu memenuhi 80 persen kegiatan perekonomian.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
FOR SERAMBINEWS.COM
Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh menggelar program BI Mengajar dalam rangka perayaan HUT Bank Indonesia, Kamis (12/8/2021) di gedung AAC Dayan Dawood, Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh. Program BI Mengajar yang berkolaborasi bersama USK mengusung tema “Memperkuat Inovasi, Sinergi dan Kepedulian Sosial Sebagai Kontribusi Bagi Pemulihan Ekonomi Nasional”. 

SERAMBEWS.COM, BANDA ACEH – Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh menggelar program BI Mengajar dalam rangka perayaan HUT Bank Indonesia, Kamis (12/8/2021) di gedung AAC Dayan Dawood, Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.

Program BI Mengajar yang berkolaborasi bersama USK mengusung tema “Memperkuat Inovasi, Sinergi dan Kepedulian Sosial Sebagai Kontribusi Bagi Pemulihan Ekonomi Nasional”.

Seluruh Rangkaian Acara digelar secara hybrid melalui Zoom dan tatap muka dengan jumlah peserta yang terbatas.

Kepala Perwakilan BI Aceh, Achris Sarwani mengatakan tujuan utama BI ialah mencapai dan memelihara stabilitas nilai rupiah.

“Salah satunya memantau kestabilan nilai rupiah terhadap inflasi dan nilai tukar terhadap mata uang negara lain,” ucapnya.

Baca juga: Bank Aceh Sudah Salurkan Rp 1,9 T, Pembiayaan untuk Pemulihan Ekonomi Nasional

Baca juga: Sebut Dana Rp 2 Triliun Ada di Bank Singapura, Suami Anak Akidi Tio Minta Publik Bersabar

Achris Sarwani mengingatkan kembali bahwa ada hal-hal yang kita anggap sepele yang sebenarnya hal tersebut sangat perlu untuk diperhatikan dalam kebiasaan kita.

“Yaitu memperlakukan mata uang Rupiah dengan CBP (Cinta, Bangga, Paham), yakni mencintai dengan merawat keaslian Rupiah, bangga terhadap Rupiah yang menjadi simbol dan identitas negara Indonesia, serta paham fungsi Rupiah dalam perekonomian Indonesia,” paparnya.

Ia juga menyinggung perihal prospek perekonomian masyarakat Aceh di tengah pandemi Covid-19.

Adanya aturan baru memaksa masyarakat masuk dalam tren digitalisasi, sehingga tren digitalisasi kini mampu memenuhi 80 persen kegiatan perekonomian Indonesia.

Bukan hanya di Indonesia namun seluruh dunia kini merasakan demam digitalisasi, akibatnya perekonomian global diperkirakan tumbuh lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Bank Indonesia juga telah berupaya dalam berbagi sinergi dan kebijakan-kebijakan yang mendukung pemulihan perekonomian khususnya pada sektor perbankan.

Baca juga: Lowongan Kerja Bank Indonesia Terbaru, Simak Persyaratannya

Dalam era digitalisasi ini, Bank Indonesia terus menjadi bank sentral digital terdepan untuk menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi yang baru, yang nantinya diharapkan dapat menormalisasikan dan mengembalikan perekonomian Indonesia menjadi semakin lebih baik.

Dalam rangka memperingati HUT Ke- 76 RI, Bank Indonesia Provinsi Aceh berharap semoga kegiatan BI Mengajar ini mampu mendukung dan meningkatkan kualitas dunia pendidikan Indonesia.

Masyarakat diharapkan dapat berpikir kritis dalam menghadapi segala persoalan dinamika yang tengah di hadapi Indonesia, terlebih di saat pandemi seperti ini masyarakat tidak boleh terprovokasi terhadap isu-isu yang menggoyahkan persatuan bangsa.

Sementara itu, wakil rektor bidang akademik USK, Prof. Dr. Ir. Marwan mengapresiasi dan menanggapi dengan sangat baik program BI Mengajar tahun ini yang digelar di USK.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved