Berita Banda Aceh
210 Keluarga Dapat Biogas Gratis dari TPA Gampong Jawa, Hasil Olahan Sampah
“Jadi dari tumpukan sampah itu menghasilkan gas metan, lalu melalui pipa kita aliri ke rumah warga sekitar. Semua gas itu diberikan gratis kepada...
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nurul Hayati
“Jadi dari tumpukan sampah itu menghasilkan gas metan, lalu melalui pipa kita aliri ke rumah warga sekitar. Semua gas itu diberikan gratis kepada warga, tidak ada biaya apa-apa,” ujar Hamdani.
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Sebanyak 210 keluarga hingga saat ini masih menerima pasokan biogas gratis, untuk kebutuhan rumah tangga.
Biogas itu berasal dari, olahan sampah di tempat pemprosesan akhir (TPA) Gampong Jawa.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan (DLHK3) Banda Aceh, Hamdani Basyah kemarin mengatakan, biogas dari TPA Gampong Jawa itu dialiri secara gratis ke 210 keluarga di dua desa sekitar, yaitu Gampong Jawa dan Gampong Pande.
“Jadi dari tumpukan sampah itu menghasilkan gas metan, lalu melalui pipa kita aliri ke rumah warga sekitar. Semua gas itu diberikan gratis kepada warga, tidak ada biaya apa-apa,” ujar Hamdani.
Ia menjelaskan, suplai gas ke warga itu merupakan inovasi DLHK3 Banda Aceh, dalam memanfaat gas metan dari sampah, supaya menjadi lebih bermanfaat.
Sehingga, saat ini warga yang mendapat suplai biogas tidak harus lagi membeli tabung gas lagi.
Baca juga: 210 Keluarga Terima Biogas Gratis, Hasil Olahan Sampah
Saat ini, TPA Banda Aceh itu memproduksi sekitar 200 ton sampah per hari.
Gunung sampah yang sudah memiliki ketinggian 33 meter itulah yang menghasilkan biogas.
Timbunan sampah dalam skala besar itu, bisa menghasilkan gas metana (CH4) atau biogas yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar.
Hamdani menambahkan, pemanfaatkan biogas dinilai ramah lingkungan, karena tidak memerlukan modal yang dikeluarkan.
Gas dari tumpukan sampah itu disuplai melalui pipa setiap harinya.
Baca juga: Personelnya Berhasil Ciptakan Biogas dari Kotoran Lembu, Ini Pernyataan Kapolres Lhokseumawe
Pihak dinas selama ini, hanya mengeluarkan biaya operasional untuk petugas.
Berdasarkan data DLHK3 Banda Aceh, inovasi biogas di TPA Gampong Jawa tersebut dimulai sejak 2015, dan mendapat peringkat top 40 sistem informasi inovasi pelayanan publik (Sinovik) 2017.
Gas metana dari TPA Gampong Jawa itu diprediksi dapat dimanfaatkan hingga 15 tahun ke depan.
Biogas ini dialirkan ke rumah warga melalui pipa instalasi 1 inch (induk) yang didorong dengan mesin kompressor.
Warga dapat menggunakan biogas, hanya pada jadwal yang telah ditentukan yaitu pukul 08.00 WIB sampai 12.00 WIB, dan pukul 15.00 WIB sampai 18.00 WIB.
Pemilihan jadwal itu, diperkirakan menyesuaikan dengan warga memasak dan beraktivitas di dapur.
Hamdani Basyah mengatakan, meskipun saat ini biogas dari sampah itu supaya mampu disuplai ke 200-an rumah.
Kedepan, pihaknya berencana terus menambah jumlah penerima.
Menurutnya, dari segi pasokan tidak bermasalah jika menerima, karena masih mencukupi.
Hanya saja, saat ini kendala masih di anggaran, apalagi masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
Katanya, dalam beberapa waktu kedepan, pihaknya berupaya menambah jumlah penerima, khususnya untuk warga sekitar TPA, Gampong Jawa, dan Gampong Pande.
Diharapkan, semakin warga yang merasakan manfaat dari biogas dari TPA itu. (*)
Baca juga: Kompor Biogas Inovasi Bripka Hamjaya Mulai Digunakan Warga