Sertifikat Vaksinasi
Sertifikat Vaksinasi Presiden Bocor, Kemenkes Tutup Data Pribadi Pejabat di Aplikasi Peduli Lindungi
Sertifikat vaksin milik presiden beredar setelah data NIK Jokowi lebih dulu bocor di media massa.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan menyatakan telah menutup data pribadi para pejabat, termasuk Presiden Joko Widodo, dalam aplikasi Peduli Lindungi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan langkah ini diambil usai data Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan sertifikat vaksinasi Covid-19 milik Presiden Joko Widodo bocor di media sosial.
Peduli Lindungi merupakan aplikasi resmi yang digunakan oleh Pemerintah Indonesia untuk melacak kasus Covid-19, serta mengakses sertifikat vaksin dan hasil tes Covid-19 sebagai syarat memasuki area publik.
Menurut Budi Gunadi Sadikin, kebocoran data ini juga dialami oleh sejumlah pejabat lainnya.
“Bukan hanya presiden saja, banyak pejabat NIK-nya sudah tersebar keluar. Kita menyadari itu dan sekarang kita tutup untuk pejabat yang sensitif,” kata Budi melalui konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta pada Jumat.
Sertifikat vaksin milik presiden beredar setelah data NIK Jokowi lebih dulu bocor di media nasional.
Data NIK tersebut berasal dari situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memuat formulir calon Presiden RI untuk Pemilihan Presiden 2019.(AnadoluAgency)
Baca juga: VIDEO - Terowongan Kuno Peninggalan Zaman Belanda Ditemukan di Bogor
Baca juga: 207 Ribu Vaksin AstraZeneca Bantuan Belanda Indonesia Tiba, Ini Kata Menkominfo
Baca juga: Bentrokan Maut Terus Terjadi di Panjshir, Taliban Tunda Pembentukan Pemerintahan Baru Afghanistan