Tim USK Juarai Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia
Tim Universitas Syiah Kuala (USK) tampil sebagai juara pertama Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI)
BANDA ACEH - Tim Universitas Syiah Kuala (USK) tampil sebagai juara pertama Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI). Lomba ini diadakan oleh Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI secara daring melalui aplikasi zoom. Kegiatan pada 24 Agustus-4 September 2021 itu disiarkan langsung melalui Youtube kanal Puspresnas.
Ketua Unit Pengembangan Penalaran dan Kreativitas Mahasiswa (P2KM) USK, Dr Marwan SSi MSi, kepada Serambi, Minggu (5/9/2021), mengatakan, tema yang diperdebatkan dalam kegiatan itu cukup beragam mulai dari isu lingkungan, ekonomi, hukum, politik, hubungan internasional, gerakan minoritas, seni, hingga filosofi kehidupan. Tahun ini, sebutnya, KDMI merupakan kali keempat sejak dimulai pada 2018.
“KDMI yang biasanya menggunakan sistem Asian Parliamentary dengan 34 universitas, tahun ini diubah menjadi sistem British Parliamentary dengan 112 universitas sebagai perserta dari berbagai kampus di Indonesia. Universitas yang terpilih untuk bertanding di tingkat nasional ini sudah melewati sejumlah tahapan seleksi di tingkat wilayah masing-masing,” jelasnya.
Tim USK, sebut Marwan, yang terdiri atas Dini Satrina (FMIPA 2018) dan Muhammad Ghifari Karsa (FK 2018) tampil sebagai juara pertama diketahui saat diumumkan pada penutupan yang dilakukan Mendikbudristek, Nadiem Makarim. Prestasi tersebut, tambahnya, didapat tim USK setelah berhasil mengalahkan Universitas Parahyangan, Universitas Diponegoro, dan Universitas Surabaya di babak final dengan tema perdebatan filosofi kehidupan.
“Penghargaan khusus individual juga diterima oleh Muhammad Ghifari Karsa yang mendapat medali perungagu dengan terpilih sebagai Pembicara Terbaik 15 dari 224 peserta lain,” ucap Dr Marwan.
Sebenarnya, sebut Marwan, lolos dari perdelapan final saja sudah merupakan rekor terbaik USK. Sebab, pada tahun-tahun sebelumnya USK hanya berhasil mencapai perdelapan final baik di debat bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Bahkan, mencapai final dan jadi juara pertama merupakan sejarah baru bagi universitas-universitas di Pulau Sumatra.
“Ini menjadi kebanggaan bagi Aceh, terutama Universitas Syiah Kuala karena kita berhasil melakukan hal terbaik dan membawa hasil di luar ekspektasi. Ini juga merupakan pencapaian tertinggi dalam pengalaman debat pribadi saya karena merupakan ajang utama dan tertinggi untuk lomba debat di Indonesia,” ungkap Anggota Tim USK, Muhammad Ghifari Karsa.
Menurut Ghifari, kesuksesan itu tak lepas dari dukungan berbagai pihak. Terutama pihak universitas melalui Bagian Kemahasiswaan yang secara moril dan materil sudah membimbing, mengakomodasi, dan memberi kesempatan kepada mahasiswa sehingga bisa bertanding. “Termasuk Debating Union of Syiah Kuala (DUSK), Unit P2KM USK, serta para pelatih dan senior yang sudah membantu tim untuk berlatih dan meningkatkan kapasitas diri,” pungkas Ghifari. (jal)