Taliban Klaim Rebut Lembah Panjshir, NRF Membantah

Taliban mengklaim sudah merebut Panjshir, daerah terakhir di Afghanistan yang menjadi basis pasukan perlawanan anti-Taliban

Editor: bakri
AFP
Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid (tengah) berbicara kepada media di bandara di Kabul pada 31 Agustus 2021, setelah AS menarik semua pasukannya keluar dari negara itu untuk mengakhiri perang 20 tahun. 

KABUL - Taliban mengklaim sudah merebut Panjshir, daerah terakhir di Afghanistan yang menjadi basis pasukan perlawanan anti-Taliban dan mantan pasukan keamanan Afghanistan yang tergabung dalam Front Perlawanan Nasional (NRF). Klaim penaklukkan Panjshir tersebut disampaikan Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, pada Senin (6/9/2021). "Dengan kemenangan ini, negara kami benar-benar keluar dari rawa perang," ujar Zabihullah dikutip dari AFP.

Seperti dilansir Reuters, sejumlah gambar yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa anggota Taliban berdiri di depan gerbang Kompleks Kantor Gubernur Provinsi Panjshir. Kendati demikian, belum ada konfirmasi langsung dari Pemimpin NRF di Panjshir, Ahmad Massoud.

Sebelumnya, pemimpin NRF yang bermarkas di Panjshir tersebut dikabarkan mulai menawarkan pintu dialog ke Taliban. Ahmad Massoud mendukung rencana penyelesaian yang diusulkan ulama setempat. Dia juga menyerukan kepada Taliban untuk menghentikan serangan, setelah ada laporan mereka terus merangsek maju ke Panjshir.

Dalam unggahan di Facebook, Ahmad Massoud menuturkan bahwa NRF yang beranggotakan milisi lokal dan mantan pasukan pemerintah siap menghentikan perlawanan. Melansir BBC pada Senin (6/9/2021), dia mau menghentikan perlawanan asal Taliban juga harus menghentikan serangan. NRF juga mengumumkan bahwa juru bicara mereka, Fahim Dashti dan komandan Abdul Wudod Zara tewas dalam baku tembak.

Sementara di pihak Taliban, pasukan perlawanan mengklaim seorang jenderal berpengaruh mereka dan 13 pengawalnya terbunuh. Sebelumnya, Taliban juga mengumumkan mereka sudah mencapai ibu kota Provinsi Bazarak, dan menimbulkan korban besar dari NRF. Namun, NRF yang juga dipimpin oleh mantan wakil presiden Amrullah Saleh membantah klaim kelompok Taliban bahwa mereka sudah menguasai Lembah Panjshir.

NRF dalam kicauannya di Twitter menyebut klaim Mujahid tersebut palsu. "Pasukan NRF masih berada di posisi strategis di seluruh lembah dan siap untuk tetap memberikan perlawanan," ujar gerilyawan. "Kami berjanji kepada rakyat Afghanistan, perjuangan melawan Taliban tidak akan berhenti hingga kebebasan dan kemerdekaan diraih," lanjut mereka.

Lembah Panjshir merupakan satu-satunya dari 34 provinsi di Afghanistan yang belum dikuasai Taliban, saat mereka kembali berkuasa pada 15 Agustus lalu. Kawasan pegunungan yang berjarak sekitar 144 km di utara Ibu Kota Kabul itu dikenal mempunyai sumber daya alam yang melimpah.

Lembah Panjshir terletak di daerah pegunungan terjal dan merupakan rumah bagi sekitar 150.000 sampai 200.000 orang. Tempat tersebut adalah pusat perlawanan ketika Afghanistan berada dalam pendudukan Uni Soviet pada 1980-an, dan kekuasaan pertama Taliban 1996-2001. (kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved