Piala Sudirman 2021
Piala Sudirman 2021 Digelar Besok, Inilah Sejarah Sudirman Cup dan Desain Trofi Candi Borobudur
Sudirman menjadi sosok yang paling dikenang karena peran pentingnya dalam membantu penyatuan badan bulutangkis dunia, IBF dan WBF.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Trofi Piala Sudirman dirancang oleh Rusnadi dari Fakultas Seni Rupa ITB.
Piala Sudirman memiliki tinggi 80 cm, yang ditopang dengan alas segi delapan yang terbuat dari kayu jati terbaik.
Piala ini terbuat dari perak padat berlapis emas 22 karat.
Bagian badan piala tersebut berbentuk seperti kok, sedangkan tutupnya didesain seperti Candi Borobudur.
Gagangnya berbentuk seperti benang sari, melambangkan benih bulutangkis.
Trofi tersebut dibuat oleh Perusahaan Masterix Bandung dengan biaya USD 15.000 saat diserahkan kepada BWF pada Mei 1989.
Kejuaraan Piala Sudirman pertama kali dihelat di Istora Gelora Bung Karno pada 24 - 29 Mei 1989 dengan 28 tim peserta.
Itu terbukti sangat populer di kalangan pemain dan penggemar, dan pada edisi kedelapan, itu telah membangun momentum yang cukup untuk dipentaskan sebagai acara yang berdiri sendiri.
Acara ini diadakan setiap dua tahun sejak tahun 1989.
Indonesia sendiri berhasil memenangkan edisi pertamanya, dan hingga 2019 lalu menjadi belum berhasil membawa pulang kembali piala tersebut ke rumah.
Korea Selatan berhasil keluar sebagai juara edisi kedua dan ketiga, diikuti oleh China, yang berhasil menyapu bersih semua juara kecuali di tahun 2003 dan 2017.
Berikut daftar tuan rumah dan juara Piala Sudirman
1989 – Jakarta (Indonesia); Juara – Indonesia
1991 - Kopenhagen (Denmark); Juara – Korea Selatan
1993 – Birmingham (Inggris); Juara – Korea Selatan