Sepak Bola

Seragam Lionel Messi Bawa Berkah Bagi Barcelona, Hancurkan Levante 3-0 Tanpa Balas

Klub raksasa Spanyol, Barcelona kembali ke zona kemenangan, berkat seragam Lionel Messi kembali hadir dalam lapangan.

Editor: M Nur Pakar
AFP/LLUIS GENE
Penyerang Barcelona, Ansu Fati melompat kegirangan seusai mencetak gol melawan Levante pada Minggu (26/9/2021) setelah 10 bulan absen karena cedera. 

SERAMBINEWS.COM, BARCELONA - Klub raksasa Spanyol, Barcelona kembali ke zona kemenangan, berkat seragam Lionel Messi kembali hadir dalam lapangan.

Pemain muda Barca, Ansu Fati setelah 10 bulan absen karena cedera memakai nomor 10 milik Messi.

Dilansir AFP, kehadiran nomor 10 ternyata membuat berkah bagi Barcelona yang belum meraih kemenangan dalam tiga pertandingan sebelumnya.

Nomor 10 juga yang membuat penampilan tim Barcelona kembali sempurna.

Bahkan, Fati juga berhasil mencetak gol dalam posisi sulit untuk menutup kemenangan Barca 3-0 atas Levante pada Minggu (26/9/2021).

Fati, yang mengenakan kaus bernomor punggung 10 yang sebelumnya milik Lionel Messi, mendapat sambutan meriah di Camp Nou.

Padahal setelah 323 hari penampilan terakhirnya pada November 2020 lalu.

Pemain berusia 18 tahun itu kembali dengan gayanya, membawa bola ke depan dan memasukkannya ke gawang di masa injury time.

Golnya untuk melengkapi kemenangan yang sangat dibutuhkan Barca untuk membuat pelatih Ronald Koeman tetap bertahan.

Fati diangkat ke udara oleh rekan satu timnya.

Baca juga: Pelatih Barcelona Kena Hukuman, Dilarang Hadiri Dua Pertandingan Usai Dapat Kartu Merah

Kemudian dia naik ke kerumunan di belakang bangku cadangan, untuk memeluk anggota keluarganya dan staf medis klub.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para dokter," kata Fati.

"Kepada semua orang yang telah bersama saya melalui semua ini, dan para penggemar yang luar biasa," tambahnya.

Setelah menjalani tiga operasi cedera lutut, banyak yang bertanya-tanya apakah Fati akan kembali ke level yang dia tunjukkan dengan sangat spektakuler.

Ketika dia pertama kali masuk ke tim utama pada 2019.

Perjalanan masih panjang bagi remaja itu, tetapi kembalinya dia dan sebuah gol brilian, mengangkat atap Camp Nou.

Sekaligus mengangkat semangat setelah beberapa minggu yang bergejolak diliputi oleh spekulasi tentang masa depan Koeman.

"Anda melihat reaksi di stadion, kami tahu dia adalah pemain yang sangat bagus," kata asisten Koeman, Alfred Schreuder.

Dia melakukan tugas dengan media, karena Koeman mendapat hukuman larangan mendampingi pemainnya.

"Gol itu, bahkan bukan sebuah peluang, tetapi dia menciptakannya dari ketiadaan," tambah Alfred.

"Ini adalah kualitas individu yang dia miliki dan itulah yang kami butuhkan," jelasnya.

Baca juga: Sergio Busquets Masih Shock Atas Kepergian Lionel Messi dari Barcelona

Koeman mungkin tidak terselamatkan oleh hasil ini, karena klub dapat melakukan perubahan selama jeda internasional yang akan datang.

Tetapi setidaknya ada pembaruan positif di dalam stadion, bahkan sebelum intervensi dramatis Fati.

Kemenangan pertama Barcelona dalam empat pertandingan membuat mereka naik ke urutan kelima La Liga, lima poin di belakang Real Madrid, tetapi ada satu pertandingan di tangan.

Madrid bermain melawan Atletico Madrid di Wanda Metropolitano pada akhir pekan depan ini juga.

Sementara itu, Memphis Depay memberi keunggulan awal Barca melalui penalti.

Kemudian, Luuk de Jong mencetak gol pertamanya untuk klub sejak bergabung dari Sevilla pada hari terakhir jendela transfer.

Tetapi kegembiraan yang sebenarnya berpusat di sekitar Gavi yang berusia 17 tahun dan Nico Gonzalez yang berusia 19 tahun.

Keduanya lulusan akademi, yang menyampaikan anak-anak muda Barca masih bisa menjadi wajah era baru.

Depay mendapatkan penalti yang dia cetak pada menit kelima.

Gol kedua De Jong dipicu oleh Depay serta melepaskan tendangan ke Sergino Dest di sisi kiri.

Baca juga: Barca Belum Juga Meraih Kemenangan, Frenkie de Jong dan Koeman Mendapat Kartu Merah

Kemudian, memotong ke dalam dan melengkungkan umpan ke De Jong yang mengambil bola dan melepaskan tembakan.

Barca seharusnya bisa memperbesar keunggulan sebelum turun minum.

Levante merupakan lawan yang murah hati, memungkinkan ruang Barcelona untuk mendikte melalui lini tengah, sementara tidak pernah ada ancaman.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved