453.960 Vaksin Pfizer Didistribusikan ke 7 Provinsi, Aceh belum Termasuk

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, MEpid, mengatakan vaksin tahap 81 yang mendarat di Jakarta kemarin itu langsung di

Editor: Mursal Ismail
screenshot
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi 

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, MEpid, mengatakan vaksin tahap 81 yang mendarat di Jakarta kemarin itu langsung diberangkatkan ke 7 provinsi di Indonesia.

SERAMBINEWS.COM - Vaksin Pfizer mulai didistribusikan di tujuh provinsi di Indonesia, yakni di Kalimantan dan Sumatera mulai hari ini, Sabtu (2/10/2021). 

Vaksin Pfizer ini tiba di Indonesia, kemarin, Jumat (1/10/2021).

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, MEpid, mengatakan vaksin tahap 81 yang mendarat di Jakarta kemarin itu langsung diberangkatkan ke 7 provinsi di Indonesia.

"Dalam seluruh proses tersebut diterapkan jalur distribusi rantai dingin dengan suhu di bawah -70 derajat Celcius guna menjaga kualitas vaksin Pfizer," kata Nadia dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (2/10/2021).

Nadia menjelaskan, tujuh provinsi yang dituju adalah Kalimantan Barat (Pontianak), Kalimantan Utara melalui Berau, Kalimantan Timur (Samarinda), Kalimantan Tengah (Palangkaraya), Sumatera Barat (Padang), Sumatera Selatan (Palembang), serta Bangka Belitung (Pangkal Pinang).

Dengan demikian Aceh belum termasuk dalam distribusi vaksin Pfizer

“Pemerintah mengoptimalkan semua langkah yang dapat dilakukan untuk percepatan penyebarluasan vaksin ke seluruh daerah di Indonesia, sehingga bisa menyentuh sampai masyarakat terpencil dan terluar.

Harapannya, upaya ini juga dapat mendorong pemerintah daerah, terutama yang capaian vaksinasinya masih rendah, untuk melakukan percepatan dan perluasan program vaksinasi,” papar Nadia.

Hingga kini, Nadia mengatakan masih ada sejumlah daerah dan target sasaran yang capaian vaksinasinya rendah.

Ia mengajak pihak daerah untuk menyusun strategi sesuai dengan permasalahan atau hambatan spesifik di daerah masing-masing dalam percepatan vaksinasi.

Nadia mengharapkan pemerintah daerah dapat lebih mendorong upaya sosialisasi dan edukasi tentang vaksin, termasuk dengan melibatkan tokoh agama dan masyarakat.

Hal ini diperlukan untuk memberikan pemahaman lebih terhadap bahaya Covid-19 dan pentingnya vaksinasi.

“Hingga saat ini, masih saja ada informasi-informasi tidak benar atau hoaks seputar vaksin dan vaksinasi.

Masyarakat kami minta untuk menyaring seluruh informasi yang diterima dan janganlangsung percaya dan menyebarluaskannya,” tegas Nadia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved