Miris, Nasib Petani Bawang di Pidie, Sudah Tanaman Diserang Hama, Ternyata Harga pun Anjlok

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - "Sudah jatuh tertimpa tangga pula". Peribahasa itu tampaknya cocok dengan nasib para petani bawang di Gampong Puli.

Pasalnya, tanaman bawang seluas 10 hektare milik petani yang ditanam di areal persawahan di Gampong Puli, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie diserang hama penyakit. 

Bawang merah itu belum waktunya dipanen, tapi petani harus memanen lebih awal karena hama sangat cepat sehingga menyebabkan buah membusuk.

Ironisnya, di tengah serangan hama, ternyata harga bawang di pasar pun juga anjlok sehingga nasib petani bawang terpuruk.

"Tanaman bawang itu masih berumur 50 hari, dan baru akan dipanen 20 hari lagi. Tapi, akibat terserang hama penyakit, petani harus memanen lebih cepat meski buah bawang kecil-kecil," kata Keuchik Genteng Barat, Saiful Azmi kepada Serambinews.com, Minggu (3/10/2021).

Ia menjelaskan, tanaman bawang tersebut seharusnya dipanen saat berusia 70 hari sehingga buahnya bunting. 

Baca juga: Harga Bawang Merah Lokal Anjlok, Rp 17.000 Per Kilogram

Tapi, serangan hama lebih cepat yang menyebabkan buah membusuk, sehingga petani harus kejar-kejaran dengan serangan hama penyakit. 

"Kita memanen lebih awal, paling tidak bawang yang dipanen itu untuk dikosumsi di rumah," jelasnya.

Ia menjelaskan, modal yang dikeluarkan bervariasi, terutama terhadap benih bawang yang dibeli dengan harga Rp 40.000 hingga 50.000 per kg. Sehingga ada petani yang menanam bawang dengan 100 kg.

" Itu baru modal beli benih, belum lagi uang dikeluarkan menggarap tanah dan membeli plastik dan kebutuhan lainnya," kata Saiful..

Ia menambahkan, saat ini harga bawang merah menurun dengan harga Rp 12.000 hingga 13.000 per kg. 

Baca juga: Pidie, Pidie Jaya, Bireuen & Bener Meriah Panen Bawang Merah, Harga Anjlok, Ini Harga di Banda Aceh

Sementara sebelumnya harga bawang Rp 22.000 hingga 23.000 per kg.(*)