Natalius Pigai Bantah Rasis, Tegaskan Dirinya Tak Dibayar Puan Rp5 Miliar untuk Hancurkan Ganjar
"Quo vadis Indonesia. Benar jadi salah, waras jadi tidak waras, hoax jadi benar, benar jadi hoax," kata Pigai kepada wartawan, Minggu (3/10/2021).
SERAMBINEWS.COM - Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai membantah pesan gambar yang menyebut dirinya dimanfaatkan bahkan didanai oleh oleh kalau Ketua DPP PDIP Puan Maharani untuk menghancurkan Ganjar Pranowo dan Jawa Tengah (Jawa Tengah).
Pigai membantah keras narasi itu.
"Quo vadis Indonesia. Benar jadi salah, waras jadi tidak waras, hoax jadi benar, benar jadi hoax," kata Pigai kepada wartawan, Minggu (3/10/2021).
Sebelumnya, pesan gambar dengan foto Puan dan tulisan 'Pigai Sengaja Digunakan Oleh Puan Untuk Menghancurkan Ganjar dan Jateng' itu, dikirim melalui WhatsApp (WA), Sabtu (2/10/2021).
Foto Puan di gambar tersebut sedang mengenakan kebaya merah, dan ada juga foto Pigai.
Pigai mengaku dirinya tidak suka dengan PDIP, namun dia menghargai Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani.
Dia pun mengatakan tidak pernah bertemu sama sekali dengan keduanya.
"Saya tidak suka PDIP, tapi menghormati Ibu Mega, menghargai pribadi Ibu Puan. Seumur hidup tidak pernah ketemu bahkan salaman," ujarnya.
Pigai menuding gambar itu dibuat oleh tim Ganjar.
Dia kembali menegaskan bahwa cuitannya tidak ada kaitan dengan PDIP.
"Kalau grup Ganjar mau main playing victim agar dapat simpati publik. Jangan giring ke Rasis dan Tuduhan yang kejam," ujarnya.
"Sudah banyak pendukung yang rasis sama saya, apakah saya harus marah?
Banyak yang menghina, apakah saya harus ngamuk?. Gusti Ora Sare," kata Pigai di akun Twitternya.
Pigai mengatakan, kritik yag disampaikan melalui akun Twitter tidak ada kaitan dengan PDIP, capres.
"Saya kritik untuk ketidakadilan terhadap rakyat Papua," katanya.
Baca juga: Natalius Pigai Sebut Hanya Prabowo dan Airlangga yang Pantas Nyapres di 2024
Baca juga: Abu Janda Temui Natalius Pigai, Polri Pastikan Proses Hukum Tetap Berjalan
Akan Dilaporkan ke Polisi
Hari ini, Senin (4/10/2021), Kelompok Barisan Relawan Nusantara (BaraNusa) berencana melaporkan mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai ke Polda Metro Jaya.
Pelaporan tersebut terkait dengan cuitan Pigai di Twitter miliknya yang diduga menyampaikan pesan rasialisme ke Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Tindakannya itu tidak menunjukkan intelektualitasnya sebagai mantan Komisioner Komnas HAM. Harusnya kalau mengkritisi boleh saja, tapi jangan fitnah, jangan rasis," kata Ketua Umum BaraNusa Adi Kurniawan dikutip dari Tribunnews, Minggu (3/10/2021).
Lebih lanjut, Adi menjelaskan terdapat lima poin yang akan dilaporkan ke pihak kepolisian terkait cuitan Pigai.
Adapun di antaranya yakni pelanggaran Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), ujaran kebencian, perbuatan tidak menyenangkan, penghinaan kepada kepala negara, dan soal unsur-unsur provokasi.
"Jadi ada lima poin itu terkait detailnya nanti tim hukum kami yang jelaskan," ujarnya.
Dia juga menekankan pihaknya juga telah mengantongi sejumlah bukti terkait laporan kepada Pigai besok.
Bantah Rasis
Sebelumnya, Natalius Pigai menjadi sorotan karena dinilai telah menyampaikan pesan rasialisme kepada Jokowi dan Ganjar di akun Twitter miliknya @NataliusPigai2.
"Jangan percaya orang Jawa Tengah Jokowi & Ganjar.
Mereka merampok kekayaan kita, mereka bunuh rakyat papua, injak-injak harga diri bangsa Papua dengan kata-kata rendahan Rasis, monyet & sampah.
Kami bukan rendahan. kita lawan ketidakadilan sampai titik darah penghabisan. Saya Penentang Ketidakadilan)," tulis Pigai dalam akun Twitter-nya, Jumat (1/10/2021).
Meski demikian, Pigai sendiri telah membantah tudingan yang diarahkan kepadanya.
Pigai menyebut bahwa komentarnya ini bukanlah rasisme.
Ia berdalih soal “Jawa Tengah”, “Jokowi” dan “Ganjar” adalah aksioma.
"Itu tidak ada rasis itu. Itu hanya dua oknum yang namanya Jokowi dengan Ganjar, itu tidak ada rasis," kata Pigai.
"Ke siapa rasisnya? Mereka berasal dari Jawa Tengah itu aksioma. Matahari terbit dari timur itu aksioma. Jokowi dengan Ganjar dari Jawa Tengah itu aksioma. Nggak ada rasis di situ," ucapnya.
Pigai juga menuturkan, cuitannya itu tak ada hubungannya dengan orang Jawa Tengah. Pigai pun mengatakan dirinya tak takut dilaporkan ke polisi.
“Laporkan polisi saja. Saya rasis nggak nanti hukum yang nilai, Anda juga harus siap konsekuensi dan cek twitter. Saya rasis yang mana?” kata Pigai.
Baca juga: Usai Raih Emas di PON Papua, Ketua NasDem Aceh Hadiahi Atlet Putri Muaythai Dara Phonna Sepeda Motor
Baca juga: Kerusuhan di Yahukimo Papua, 6 Orang Tewas dan Puluhan Terluka, Diduga Dipicu Kematian Mantan Bupati
Baca juga: Kiki Amalia Janda Eks Kiper Timnas Indonesia Markus Horison, Sekarang Kerja Ini Demi Sesuap Nasi
Kompastv: Pigai Bantah Pesan Gambar yang Menyebut Dirinya Dibayar Puan Rp5 Miliar untuk Hancurkan Ganjar