Video

VIDEO Natalius Pigai Bantah Rasis, Tegaskan tak Dibayar Puan Rp 5 Miliar untuk Hancurkan Ganjar

Pigai mengaku dirinya tidak suka dengan PDIP, namun dia menghargai Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani.

Penulis: Thesi Suryadi | Editor: Safriadi Syahbuddin

SERAMBINEWS.COM - Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai membantah pesan gambar yang menyebut dirinya dimanfaatkan bahkan didanai oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani untuk menghancurkan Ganjar Pranowo dan Jawa Tengah (Jawa Tengah).

Pigai membantah keras narasi itu.

"Quo vadis Indonesia. Benar jadi salah, waras jadi tidak waras, hoax jadi benar, benar jadi hoax," kata Pigai kepada wartawan, Minggu (3/10/2021).

Sebelumnya, pesan gambar dengan foto Puan dan tulisan 'Pigai Sengaja Digunakan Oleh Puan Untuk Menghancurkan Ganjar dan Jateng' itu, dikirim melalui WhatsApp (WA), Sabtu (2/10/2021).

Natalius Pigai Sebut Hanya Prabowo dan Airlangga yang Pantas Nyapres di 2024

Abu Janda Temui Natalius Pigai, Polri Pastikan Proses Hukum Tetap Berjalan

Foto Pertemuannya dengan Abu Janda Viral, Natalius Pigai Buka Suara

Foto Puan di gambar tersebut sedang mengenakan kebaya merah, dan ada juga foto Pigai.

Pigai mengaku dirinya tidak suka dengan PDIP, namun dia menghargai Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani.

Dia pun mengatakan tidak pernah bertemu sama sekali dengan keduanya.

Pigai menuding gambar itu dibuat oleh tim Ganjar.

Dia kembali menegaskan bahwa cuitannya tidak ada kaitan dengan PDIP.

"Kalau grup Ganjar mau main playing victim agar dapat simpati publik. Jangan giring ke Rasis dan Tuduhan yang kejam," ujarnya.

"Sudah banyak pendukung yang rasis sama saya, apakah saya harus marah?

Banyak yang menghina, apakah saya harus ngamuk?. Gusti Ora Sare," kata Pigai di akun Twitternya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompastv: Pigai Bantah Pesan Gambar yang Menyebut Dirinya Dibayar Puan Rp5 Miliar untuk Hancurkan Ganjar

Video Editor: Thesi Suryadi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved