Sepak Bola

Barcelona Ternyata Sudah Bangkrut Secara Teknis Sejak Maret 2021, Alasan Lionel Messi Dilepas

Kepala Eksekutif Barcelona, Ferran Reverter, Rabu (6/10/2021) mengakui klubny bangkrut secara teknis sejak Maret 2021.

Editor: M Nur Pakar
AFP/CRISTINA QUICLER
Klub Barcelona Spanyol 

SERAMBINEWS.COM, BARCELONA - Kepala Eksekutif Barcelona, Ferran Reverter, Rabu (6/10/2021) mengakui klubny bangkrut secara teknis sejak Maret 2021.

Hal itu sejak Joan Laporta mengambil alih sebagai Presiden Barcelona pada Maret 2021, dan akan dibubarkan jika itu adalah perusahaan terbatas publik.

Kesengsaraan keuangan raksasa Spanyol terungkap pada Agustus 2021, ketika mereka dipaksa mengizinkan Lionel Messi bergabung dengan Paris Saint-Germain.

Setelah mengakui tidak mampu lagi mempertahankan pemain terbaik dunia enam kali tahun ini.

Dewan baru mewarisi utang sebesar 1,35 miliar euro, sekitar Rp 22 triliun dan gaji tim utama yang membengkak.

Bertepatan dengan Laporta kembali untuk periode kedua sebagai presiden menyusul pengunduran diri Josep Maria Bartomeu.

Baca juga: Raheem Sterling Segera Hengkang ke Barcelona, Jarang Tampil di Manchester City

“Jika klub itu adalah PLC (perusahaan terbatas publik), itu akan dibubarkan,” ungkap Reverter selama konferensi pers.

Dimana dia menguraikan hasil audit yang dilakukan oleh kelompok akuntansi Deloitte.

“Pada Maret 2021, kami berada dalam situasi kebangkrutan teknis," ujarnya.

"Tetapi sebagai asosiasi olahraga kami dapat membiayai kembali utang tersebut,” jelas Reverter.

Dia mengungkapkan klub memiliki kesulitan dalam membayar gaji karena arus kas hampir nol.

Untuk mengatasi klub dalam jangka pendek, pejabat mengambil pinjaman sementara sebesar 80 juta euro untuk menutupi kewajiban treasury untuk jangka waktu 90 hari.

Kemudian, membiayai kembali utang sebesar 595 juta euro atau sekitar Rp 9,7 triliun.

Baca juga: La Liga Sebut Anggaran Barca Mengerikan, Dipangkas Jadi Rp 1,6 Triliun, Madrid Rp 12,2 Triliun

Barcelona telah mengkonfirmasi kerugian 481 juta euro untuk musim lalu, yang bahkan lebih tinggi dari yang diantisipasi klub.

Menurut Reverter, audit, yang mempelajari keuangan klub dari 2018/19 hingga Maret 2021, menunjukkan ada kekurangan administratif yang serius .

Bahkan, saat direktur ingin membeli pemain dengan terputus dari kenyataan.

Bartomeu terpaksa mengundurkan diri pada Oktober 2020, menyusul tekanan yang meningkat dari para penggemar.

Bahkan, publik berselisih dengan Lionel Messi atas keinginan pemain Argentina itu untuk meninggalkan klub.

"Ketika mereka merekrut pemain, tidak ada yang mempertimbangkan apakah mereka bisa membayarnya," katanya.

"Pada malam yang sama ketika Antoine Griezmann ditandatangani, mereka menyadari tidak ada uang untuknya, dan harus mencari lebih banyak dana," ungkapnya.

Griezmann hengkang untuk kembali bergabung dengan Atletico Madrid dengan status pinjaman di awal musim ini.

Antara 2016 dan 2020, tagihan gaji Barca melonjak 61 persen, naik dari 471 juta euro menjadi 759 juta euro, tambah Reverter.

Total sejak itu telah dipotong 155 juta oleh manajemen baru.

Baca juga: Pelatih Barca, Ronald Koeman Mulai Muak, Nasibnya Terus Dipertanyakan di Barcelona

Reverter juga menunjukkan tingkat komisi yang luar biasa tinggi yang dibayarkan kepada perantara yang terlibat dalam transfer pemain antara 20 dan sampai persen.

Namun terlepas dari kesulitan keuangan klub, Barca berharap untuk menyelesaikan musim ini dengan keuntungan lima juta euro.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved