PON Papua 2021

Aldi Mariza, Mahasiswa UIN Ar-Raniry Sumbang Medali Emas untuk Aceh di Cabang Eksibisi Kurash PON XX

Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Warul Walidin AK mengucapkan rasa syukur atas prestasi Aldi hingga menyumbangkan medali emas PON Papua untuk Aceh

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
Kemenag.go.id
Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Aldi Mariza berhasil meraih medali emas untuk Aceh di cabang olahraga eksibisi Kurash Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. 

SERAMBINEWS.COM – Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Aldi Mariza berhasil meraih medali emas untuk Aceh di cabang olahraga eksibisi Kurash Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.

Mewakili Provinsi Aceh, Aldi yang turun di kelas 60 kilogram putra berhasil menjatuhkan lawannya di partai final. 

Untuk diketahui, Kurash merupakan olahraga eksibisi yang dipertandingan untuk memeriahkan gelaran PON XX Papua 2021, sekaligus memperkenalkan olahraga tersebut ke masyarakat.

"Allhamdulillah Aceh kembali menambah emas pada cabang olahraga Kurash di PON Papua," kata Ketua Umum Kurash Provinsi Aceh, Tarmizi SP di Papua, dikutip pada Jumat (8/10/2021).

Baca juga: Lifter Aceh Zul Ilmi Akan Tampil di Cabang Angkat Besi PON Papua 2021, Ini Lima Pesaingnya

Tarmizi SP mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Aceh yang ikut mendoakan sehingga cabang olahraga Federasi Kurash berhasil mendapatkan medali emas.

“Terima kasih kepada atlet dan pelatih yang telah berjuang keras," ujarnya.

Acara Eksibisi Kurash PON XX Papua 2021 dibuka Ketua Umum KONI Pusat, Letnan Jenderal TNI (Purn) Marciano Norman, Selasa (5/10/2021).

Hadir mendampingi, Wakil Ketua Mayor Jenderal TNI (Purn) Soedarmo, Ketua Bidang Mayor Jenderal TNI (Purn) Andrie T.U Soetarno, dan Pengurus KONI Pusat lainnya. 

Ada 10 cabang olahraga yang menjadi eksibisi di PON XX Papua 2021, diantaranya Kick Boxing, Sambo, Kurash, Triathlon, Kabaddi, Ju-jitsu, Kapkido, Para-motor, E-sports, dan Modern Pentathlon.

Peraih medali emas Kurash PON XX Papua, Aldi Mariza tercatat sebagai mahasiswa Semester Tujuh di Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP UIN Ar-Raniry Banda Aceh. 

Baca juga: Selesai Bertanding di PON XX, Dara Phonna, Jihan, Andri Yanto dan 23 Atlet Aceh Tinggalkan Papua

Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Warul Walidin AK mengucapkan rasa syukur atas prestasi Aldi hingga menyumbangkan medali emas PON Papua untuk Aceh

“Kami bangga dengan prestasi ini. Terima kasih kepada ananda atas perjuangan serta capaian yang strategis dan monumental,”katanya

“ Hal ini menjadi kado yang indah di saat UIN Ar-Raniry sedang merayakan Milad yang ke 58,” sambung Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Warul Walidin AK.

Kurash merupakan sebuah cabang olahraga yang sangat khas dan mengandung seni sport yang sangat filosofis dan sarat dengan nilai-nilai sportivitas tinggi.

“Semoga prestasi ini menjadi pemacu generasi muda Aceh dan mahasiswa UIN Ar-Raniry lainya untuk menekuni cabang olahraga yang spesifik ini,” harap Warul. 

Kurash sendiri merupakan seni beladiri tradisional Uzbekistan yang menyerupai gulat.

Baca juga: Kalahkan Bali, Pesilat Aceh Misran Maju ke Semifinal PON, Bersua Jawa Barat di Perebutan Tiket Final

Terdapat tiga sistem penilaian di Kurash, yaitu Halal, Yambosh dan Chala.

Aturan dalam kurash melarang tindakan apa pun di lantai, gerakan yang diperbolehkan adalah dalam posisi berdiri.

Kurash menjadi olahraga yang sederhana, ramah, menarik, dinamis dan aman untuk berlatih.

Dilansir dari kurash-ika.org, ilmuwan dan pencipta ilmu kedokteran Avicenna (Ibnu Sina) yang hidup pada abad ke-10 di Bukhara menulis bahwa berlatih kurash adalah cara terbaik untuk menjaga kesehatan tubuh dan jiwa.

Pada abad ke-14, salah satu negarawan terkemuka dari Timur menggunakan kurash untuk latihan fisik dan pertahanan diri pasukannya.

Berabad-abad berlalu, kurash telah menjadi salah satu tradisi yang paling populer dan dihormati dari rakyat Uzbekistan.

Baca juga: Kalah dalam Derby ‘Otonomi Khusus’, Tim Sepak Bola PON Aceh Punya Kans ke Babak Semifinal

Kurash seperti mengalir dalam darah masyarakat Uzbekistan, bahkan diturunkan dari ayah ke anaknya.

Pada awal abad ke-20, Rusia mengambil teknik lempar Kurash untuk menciptakan Sambo.

Dan baru pada tahun 1990 Komil Yusupov, master Kurash, Judo, dan Sambo yang dikenal luas dari Uzbekistan menyelesaikan penelitian semacam itu tentang Kurash.

Dia menciptakan aturan universal baru untuk Kurash, aturan yang menggabungkan fitur terbaik dari filosofi keberanian dan humanisme Kurash-ribuan tahun dengan persyaratan ketat dari olahraga modern.

Kurash adalah esensi dari tradisi dan filosofi orang-orang Uzbekistan dan keberanian, menghormati lawan dan kemampuan untuk pergi sampai mencapai tujuan. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

BERITA PON XX PAPUA 2021

Hasil Perolehan Medali PON XX Papua 2021 

AKSES DAN BACA BERITA DI GOOGLE NEWS 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved