Jatim Vs Aceh, Memori 1993

* Semifinal Sepakbola PON XX Papua

JAYAPURA - Kesebelasan Aceh harus adu kuat ketika bertemu Jawa Timur dalam pertandingan sepakbola PON XX, di Stadion Barnabas Youwe Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (11/10/2021) hari ini.

Jawa Timur lolos ke babak empat besar dengan status juara Grup E, setelah mengalahkan Kalimantan Timur 5-1, dan Jawa Barat 2-0. Sedang Aceh sebagai runner-up Grup D usai mengantongi nilai tiga selepas menekuk Sumatera Utara 2-1.

Laga Aceh versus Jatim setidaknya mengulang kembali pertemuan 28 tahun lalu. Kala itu, kedua provinsi terlibat pertarungan sengit perebutan tiket ke final di PON 1993. Tarung Jatim dengan Aceh ketika itu dipentaskan di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta.

Dalam duel 120 menit, Aceh memastikan tiket ke final melalui jasa striker asal Aceh Besar, Muslem alias Ngoh Lem. Setelah mencetak gol di babak pertama, Muslem kembali menjebol gawang Jatim di masa perpanjangan waktu.

Mengejar kemenangan untuk lolos ke partai puncak saat itu, Tanah Rencong memainkan Zulfan di bawah mistar. Di lini bawah dihuni oleh H Tarmizi Rasyid, Helmi, Ramadhana, serta Salman.

Di lapangan tengah, Kurnia Khalid, Andri Fitra, Effendi plus playmaker kawakan, Dahlan Jalil. Sementara tukang gedor menjadi milik Muslem alias Ngoh Lem, dan almarhum Irwasnyah.

“Duel itu sangat ketat. Gol penyeimbang Jatim lahir di menit 88. Namun, kemenangan kami saat itu ditentukan oleh Ngoh Lem di masa perpanjangan waktu,” kenang mantan pemain PON Aceh, Dahlan Jalil kepada Serambi, Senin (11/10/2021).

Menurut Dahlan Jalil, pertandingan melawan Jatim menguras tenaga dan harus mampu meredam emosi. Jatim di masa perpanjangan waktu harus bermain dengan 10 pemain setelah Eri Irianto (alm) diusir wasit, akibat menekel Dahlan Jalil di lapangan tengah.

Selain diperkuat Eri Irianto, Jatim juga  bermaterikan Suwandi HS, dan Hartono. Meski didominasi punggawa Persebaya Surabaya, mereka harus menyerah kalah 1-2. Sementara di partai semifinal lainnya, Papua mengatasi Jawa Barat lewat drama adu penalti.

Sebelumnya, pada PON 2000 di Jawa Timur, kedua tim kembali bertemu di babak penyisihan grup. Lima menit terakhir pertandingan, Aceh menyerah kalah 0-2. Sepasang gol Jatim dilesatkan oleh Budi Sudarsono.

Kini, Alvin, Khairil Anwar, Ridha Umami, Risky Yusuf, Muharrir, Chairil Zul Azhar, Muzakir dan Akhirul Wahdan akan mengejar memori indah PON 1993. Ya, sebelum lolos ke babak final, mereka harus lebih dulu melewati rintangan punggawa Jawa Timur.

Jujur saja, ini merupakan kesempatan terbesar bagi pasukan Fakhri Husaini untuk menyamai, atau boleh saja melampuai prestasi dari Dahlan Jalil dkk. Pun begitu, mereka harus bekerja keras selama 90 menit.

Bukan rahasia lagi, kalau Jatim dan Papua merupakan unggulan di cabang sepakbola. Prediksi boleh saja, tapi Yasvani dkk akan memberikan perlawanan sengit demi mengulang kembali kenangan 28 tahun lalu di Jakarta.

Belajar dari Uji Coba

Pelatih tim sepakbola Aceh, Fakhri Husaini yang dihubungi Serambi, Senin (11/10/2021), secara terbuka mengungkapkan, bahwa Jawa Timur merupakan tim bagus. Kecuali memiliki kerja sama tim, mereka juga dihuni oleh pemain potensial Jatim.

“Kendati Jatim adalah tim komplit. Namun, perlu diketahui, tak ada satu tim pun di dunia yang sempurna. Karenanya, kita akan manfaatkan celah demi mengejar kemenangan,” ungkap pelatih kelahiran Lhokseumawe itu.

Melawan Jawa Timur, Fakhri mengaku, tim pelatih dan pemain akan belajar dari kekalahan saat berujicoba di Stadion Gelora 10 Nopember Tambaksari. Kala itu, Muhammad Fayrushi dkk kalah telak 0-4.

“September 2021 lalu, kita TC di Surabaya. Dalam uji coba lawan Jatim, kita kalah 0-4. Dari hasil evaluasi saat itu, pemain banyak melakukan kesalahan dan miskomunasi. Belajar dari situ, kita akan perbaiki,” sebutnya.

Bahkan, demi mengetahui kekuatan lawan, Fakhri Husaini dan pemain datang langsung ke Stadion Barnabas Youwe Sentani, Minggu (10/10/2021) petang. Kehadiran mereka guna menyaksikan duel antara Jatim dengan Jawa Barat di pertandingan pamungkas Grup E.(ran)