Berita Bireuen
Pasca Sekolahnya Terbakar, Murid SDN 2 Juli Bireuen Belajar di Tenda dan Lesehan di Ruang Guru
Walaupun sudah tidak ada ruangan belajar sebagaimana mestinya mereka tetap antusias belajar di ruangan kantor guru dan satu tenda darurat
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nur Nihayati
Adapun siswa belajar shift yaitu kelas 1a sebanyak 28 siswa dibagi dua rombel, dan kelas 1b tidak belajar shift,
sedangkan kelas 2a sebanyak 27 siswa dibagi dua rombel untuk kelas 2bsebanyak 15 siswa tidak dibagi shift atau belajar sebagaimana sebelum
ruangan terbakar.
Kemudian murid kelas III masuk sekolah dibagi dua shift khusus siswi 18 orang dan shift siswa laki-laki 15 orang.
Sedangkan untuk kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 masing-masing dua ruang belajar masuk seperti biasa atau tidak ada shift.
Sulaiman SPd didampingi Fitriani guru kelas III menambahkan, meski belajar dibawah tenda dilapisi terpal dan lantai kantor guru dilapisi karpet, siswa dan guru tetap semangat belajar.
Guna membentuk rasa sosial dan siswa siap menghadapi kondisi belajardan sama-sama dapat merasakan suasana belajar di tempat darurat, sekolah juga melakukan pergantian ruang belajar nantinya.
"Ada siswa dalam minggu ini belajar di tempat darurat, minggu depan akan belajar di dalam kelas dan ruang terbuka,” jelas Kepala SDN 2 Juli.
Kepala sekolah dan guru mengharapkan Pemkab Bireuen dapat membangun kembali tiga ruang belajar sudah terbakar dan yang sangat dibutuhkan siswa saat ini yaitu mobiler seperti kursi dan meja, pungkasnya.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, Muhammad Al Muttaqin SPd MPd mengatakan, hasil musyawarah dengan orang tau/wali proses belajar SDN 2 Juli tetap berjalan.
Proses belajar paska terjadinya kebakaran gedung sekolah, ada siswa belajar sementara di bawah tenda dan di
kantor guru.
"Pembangunan tiga ruang belajar terbakar prioritas tahun 2022," jelas Kadisdikbud. (*)