Vaksin Virus Corona
Penelitian Ungkap 44 Persen Lansia Tak Mau Divaksin, Salah Satu Alasannya Takut Efek Samping
Riset menunjukkan bahwa laki-laki memiliki pandangan lebih bersikap negatif terhadap vaksin ketimbang perempuan.....
SERAMBINEWS.COM - Johns Hopkins University membuat suatu penelitian yang mengungkap jika sebanyak 67 persen responden belum mendapat suntikan di Indonesia karena keengganan mereka mencari vaksin Covid-19.
Riset menunjukkan bahwa laki-laki memiliki pandangan lebih bersikap negatif terhadap vaksin ketimbang perempuan.
Di samping itu, penelitian tersebut juga menangkap pandangan orang lanjut usia terhadap vaksin.
Kelompok lansia yang berusia di atas 55 tahun, sebanyak 44 persen melaporkan kemungkinan tidak akan vaksin. Sedangkan 29 persen mereka yakin tidak memerlukan vaksin.
Hal ini dipaparkan oleh perwakilan Communication Science dan Research Jhons Hopkins Douglas Storey, dalam seminar virtual.
Oleh karena itu perlu penyampaian edukasi yang mendalam terkait pentingnya vaksinasi. Terutama lansia yang berisiko lebih tinggi tertular Covid-19.
"Penyampaian vaksin perlu difokuskan pada kelompok lansia dengan memerhatian hambatan mereka," ungkap Douglas, Rabu (13/10/2021).
Data lain menunjukkan alasan penyebab lansia tidak ingin melakukan vaksin. Kira-kira sekitar 44 persen takut akan efek samping. Lalu 19 persen yakin mereka tidak memerlukan vaksin.
Douglas mengatakan jika perlu adanya program komunikasi yang memberikan edukasi pada lansia. Khususnya penekanan pada hal apa yang menjadi hambatan dan masalah yang dihadapi.
Sampai akhir September, masih dalam survei yang sama, data menunjukkan ada keraguan untuk belum vaksin dikarenakan 49 persen merasa cemas tentang efek samping. Sedangkan 37 persen menunggu untuk melihat keamanan.
Douglas menyebutkan selain mencari tahu apa yang menjadi hambatan, penyampaian pesan perlu difokuskan pada keamanan vaksin dan efek samping akibat Covid-19.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Penelitian Sebut 44 Persen Lansia Tak Mau Divaksin"