Fakhri Husaini: Kami Mohon Maaf, Aceh Kembali Raih Perak Sepak Bola PON

Kesebelasan Aceh kembali meraih medali perak cabang sepak bola pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, di Stadion Mandala, Kota Jayapura

Editor: bakri
SERAMBI/IMRAN THAIB
Tim sepak bola Aceh foto bersama seusai pengalungan medali perak PON XX di Stadion Mandala, Jayapura, Papua, Kamis (14/10/2021) malam WIT. 

JAYAPURA - Kesebelasan Aceh kembali meraih medali perak cabang sepak bola pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, Kamis (14/10/2021).

Yasvani dkk gagal merebut emas setelah menyerah di tangan tuan rumah Papua, 0-2.

Sementara medali perunggu menjadi milik Jawa Timur menyusul kemenangan atas Kalimantan Timur, 3-2.

Demikian laporan Wartawan Serambi, Imran Thaib, dari Jayapura, Papua, kemarin.

“Alhamdulillah, target yang diberikan kepada kami mampu tercapai. Mungkin, sedikit meleset karena kalah di pertandingan final,” ungkap Pelatih Tim Sepak Bola PON Aceh, Fakhri Husaini, kepada Serambi, usai pengalungan medali.

Meski mendapatkan perak, lanjut Fakhri, dirinya memberikan apresiasi atas perjuangan Alvin Abdul Halim, Reza Pratama, Muzakir, Muhammad Fayrushi, Reza Mursalin, Khairunnas, Jamaluddin, dan Khairil Anwar, selama ini.

Menurunya, raihan medali di PON merupakan perjuangan keras anak-anak Aceh.

Mereka begitu semangat untuk memberikan yang terbaik bagi daerahnya.

Karena itulah, usaha mereka ini patut dihargai.

“Kami harus bersyukur kepada Allah karena sudah meraih perak. Pencapaian ini terhitung luar biasa di tengah pemain yang cedera dan sakit selama bertanding di PON Papua,” ungkap pria kelahiran Kota Lhokseumawe, tersebut.

Pada kesempatan itu, mantan pemain timnas Indonesia mengucapkan terima kasih banyak atas doa masyarakat Aceh kepada timnya.

Sebab, sambung Fakhri, berkat doa dan restu itu anak asuhnya sudah memberikan hasil maksimal di PON kali ini.

“Kami sudah berjuang keras. Kami mohon maaf karena belum bisa membawa pulang medali emas PON, seperti keinginan dan harapan kita semua,” pungkas mantan bintang PKT Bontang, itu.

Jujur saja, kegagalan Aceh di partai puncak tersebut mengulang kembali hasil final PON 1993 di Jakarta.

Saat itu, Aceh dipaksa menyerah 3-6 dari kesebelasan Papua.

Setelah 28 tahun, Aceh kembali harus puas dengan perak.

Di sisi lain, dari empat pertemuan dengan rumah Papua di cabang sepak bola PON, tim Tanah Rencong selalu menelan kekalahan.

Artinya, saat ini Papua unggul empat kali ketika bertemu dengan Provinsi Aceh.

Sepasang gol tuan rumah Papua dalam duel kemarin diborong oleh bintangnya, Ricky Ricardo Cawor.

Dengan tambahan dua gol, dia kokoh sebagai pencetak gol terbanyak di arena PON XX.

Dia berhasil melesatkan 11 gol sejak penyisihan grup hingga babak final.

Tiga menit usia pertandingan bergulir, gawang Aceh langsung bobol.

Wasit asal Yogyakarta, Fariq Hitaba, menghukum Aceh dengan tendangan penalti setelah Reza Mursalin hands-ball dalam kotak terlarang.

Ricky Ricardo sukses memperdayai kiper Aceh, Chairil Zul Azhar.

Pada pertandingan sebelumnya, Chairil dengan sempurna memblok tendangan 12 pas Ricky Ricardo Cawor.

Kecolongan melalui gol cepat itu membuat Rizky Yusuf dkk mencoba bangkit.

Namun, dominasi tuan rumah sulit dibendung.

Bahkan, pada menit 23, Ricky Ricardo kembali melesatkan gol kedua usai memanfaatkan kelemahan pemain bawah Aceh.

Akhirul Wahdan dkk bukan tanpa perlawanan.

Hanya saja, anak-anak Aceh mengandalkan serangan balik cepat.

Taktik ini beberapa kali sempat menyulitkan Yeter Amohos dkk.

Pada menit 63, Aceh terpaksa bermain dengan 10 pemain.

Wasit Tariq Hitaba mengusir Muharir akibat akumulasi kartu kuning.

Kehilangan satu pemain tentu saja sangat menyulitkan pasukan besutan Fakhri Husaini-Mukhlis Rasyid-Azhar dan Amiruddin.

Tarung final disaksikan Menpora Zainuddin Amali, Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi SE, Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, Kapolda Papua, dan Sekda Aceh.

Usai pengalungan medali, sejumlah warga Papua khsusunya remaja putri merangsek ke arah podium pengalungan medali.

Mereka secara silih berganti berfoto dengan Akhirul Wahdan, Yasvani, Riza Riski, Fayrushi, dan Chairil Zul Azhar. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved