Denmark Open 2021
Indonesia Puasa Gelar di Denmark Open 2021, Axelsen dan Momota Bertemu di Final
tidak ada satu pun kontestan asal Indonesia yang meraih kemenangan pada babak empat besar Denmark Open....
SERAMBINEWS.COM - Indonesia akhirnya puasa gelar pada Denmark Open 2021 setelah tak satu pun wakil yang lolos ke babak final.
Berlangsung di Odense Sports Park, Denmark, Sabtu (24/10/2021), tidak ada satu pun kontestan asal Indonesia yang meraih kemenangan pada babak empat besar Denmark Open 2021.
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menjalani duel sengit dengan unggulan kedua, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand).
Praveen/Melati unggul terlebih dahulu dengan skor 21-16 pada gim pertama. Namun, Puavaranukroh/Taerattanachai mampu membalas pada gim berikutnya.
Tantangan berat dihadapi Praveen/Melati saat mereka nyaris terus berada dalam posisi tertinggal pada gim penentuan.
Harapan Praveen/Melati sempat kembali menyala ketika mereka menggagalkan dua match point lawan untuk menyamakan skor menjadi 20-20.
Sayangnya, perjuangan Praveen/Melati harus berakhir dengan pil pahit.
Dua kesalahan yang dilakukan sendiri dalam adu setting membuat kampiun Denmark Open 2019 tersebut pulang dengan kepala tertunduk.
Kesalahan pada momen krusial disesali oleh Praveen.
"Sayangnya di poin krusial saya melakukan servis error menyangkut net. Sementara pengamatan Meli juga gagal," ujar Praveen, dilansir dari Badminton Indonesia.
Kekalahan juga dialami Tommy Sugiarto ketika menghadapi pertandingan sulit melawan pemain nomor satu, Kento Momota, dari Jepang.
Bukan pekerjaan mudah bagi Tommy untuk menembus pertahanan Momota yang nyaris tampil sempurna.
Hendra Setiawan yang kembali menjadi pelatih dadakan bagi koleganya itu pun terus menyemangati Tommy agar "siap capek" untuk mematikan Momota.
Perjuangan Tommy harus terhenti pada gim kedua. Pemain yang kini mengambil jalur independen itu menyerah dari Momota dengan skor 7-11, 11-21.
Dari pertandingan lainnya, kontroversi mewarnai pertandingan antara Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark) dan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin (Malaysia).
Kolom komentar di akun media sosial Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) dipenuhi komentar bernada protes dari warganet Negeri Jiran.
Mereka mempertanyakan keputusan umpire memberikan poin kepada wakil Denmark kendati Izzuddin mengangkat tangan, pertanda tidak siap, saat menerima servis dari Astrup.
Tayangan ulang menunjukkan Izzuddin masih mengangkat tangan tetapi lengannya sedikit turun tepat sebelum Astrup melakukan servis.
Beberapa komentar juga mengkritik aksi provokatif yang dilakukan Astrup setelah sukses membalas flick serve dari Izzuddin dengan smes keras.
Astrup melakukan gerakan jogging di depan net. Dia membalas psy war yang sebelumnya dilakukan Izzuddin ketika berpura-pura mengejar bola lobnya yang keluar.
Goh/Izzuddin akhirnya dipaksa menyerah dalam rubber game. Kekalahan ini mengakhiri kiprah impresif wakil Malaysia itu sebagai pasangan kuda hitam.
Pasangan peringkat 26 itu sebelumnya berhasil menyingkirkan dua pasangan unggulan, salah satunya adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada perempat final.
Adapun bagi Astrup/Rasmussen, hasil ini menahbiskan mereka sebagai ganda putra Denmark pertama yang lolos ke final selama 11 tahun terakhir.
Astrup/Rasmussen bukan satu-satunya wakil tuan rumah yang lolos ke final. Pencapaian serupa diraih Viktor Axelsen.
Pertemuan Axelsen dan Momota di final akan memuaskan rasa penasaran penggemar tepok bulu terhadap kelanjutan rivalitas dua pemain terbaik dalam beberapa tahun terakhir.
Dominasi Axelsen di sektor tunggal putra muncul bertepatan dengan absennya Momota akibat terlibat kecelakaan maut di Malaysia pada Januari 2019.
Axelsen sendiri baru menang sekali dari 15 pertemuan dengan Momota. Dia juga tak pernah menang dalam 12 pertemuan terakhir.
Axelsen vs Momota akan menjadi pertandingan penutup babak Final Denmark Open 2021 yang dihelat pada Minggu (24/10/2021) mulai pukul 17.00 WIB.(*)
Artikel ini telah tayang di Bolasport.com dengan judul "Hasil Lengkap Denmark Open 2021 - Penyesalan Praveen/Melati dan Malaysia Ngambek ke BWF"