Bawang Merah
YPN Jadikan Pidie dan Pijay Sebagai Sentra Penghasil Bawang Merah
Lokasi 36 Ha lahan produksi usaha pengembangan bawang merah yang dilakukan oleh pihak YPN berada di Gampong Suwiek dan Garot, Kecamatan Indra Jaya, Ke
Penulis: Idris Ismail | Editor: Ansari Hasyim
Laporan IdrisIsmail I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Yayasan Pioner Nusantara (YPN) berkomitmen menjadikan dua kabupaten di Aceh, Pidie dan Pidie Jaya (Pijay) sebagai daerah sentra penghasil komoditi bawang merah.
Dua kabupaten ini (Pidie dan Pijay) menjadi 'Kabupaten Brebes Jawa Tengahnya' Aceh dalam menghasilkan bawang merah dalam menutupi kebutuhan utama bagi masyarakat di 23 kabupaten/kota.
Ketua YPN Dr Anas Adam MSi didampingi ketua pembina, Ir Zakaria A Gani kepada Serambinews.com, Minggu (24/10/2021) mengatakan sebagai eksistensi kehadiran YPN sejak 2014 lalu dengan berperan besar dalam membangun dua sektor utama yaitu pendidikan serta usaha pengembangan perekonomian masyarakat pada sektor pertanian.
"Maka sebagai langkah awal yang dilakukan untuk pengembangan usaha perekonomian masyarakat pada sektor pertanian, YPN telah mendanai dan pendampingan bagi ratusan masyarakat Pidie dan Pijay dalam pengembangan usaha tanaman bawang merah baik di Pidie maupun di Pijay dengan luas hamparan lahan 36 Ha," sebut Anas Adam.
Lokasi 36 Ha lahan produksi usaha pengembangan bawang merah yang dilakukan oleh pihak YPN berada di Gampong Suwiek dan Garot, Kecamatan Indra Jaya, Kecamata Keumala, Kecamatan Pidie, dan Ujung Leubat, Kecamatan Bandar Baru, Pijay.
Sebagai semangat juang pengembangan potensi tanaman ini pihaknya senantiasa melakukan upaya pemberian modal usaha hingga pendampingan kepada para petani.
Baca juga: Ternyata, Ada Pesan Terakhir Tuti untuk Yosef, Sempat Kedatangan Tamu di Malam Sebelum Ia Dibunuh
Sehingga upaya dalam memberdayakan sektor pertanian ini menjadi langkah utama dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang potensial dalam mencapai kemakmuran bagi segenap masyarakat di kedua kabupaten ini secara sempurna.
Menurut mantan kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh itu bahwa usaha pengembangan bawang merah yang dilakukan di lahan 36 hektare dalam dua tahun terakhir di Pidie dan Pijay sebagai upaya konkret untuk menciptakan lapangan kerja seluasnya dalam menekan angka pengangguran sekaligus memberdayakan ekonomi masyarakat petani.
Pada intinya, tambah Ir Zakaria A Gani bahwa, tujuan pengembangan bawang merah ini terutama dalam langkah menstabilkan harga dalam menekan laju inflasi serta membangkitkan ekonomi masyarakat pedesaan.
"Selanjutnya juga melahirkan industri dari hulu sampai hilir atau dari menanam hingga membuahkan hasil bawang goreng dengan standar internasional atau dapat diekspor sehingga, petani saat menanam bawang tidak perlu risau saat panen," ujarnya.
Menurut Wakil Ketua KADIN Aceh bidang Industri itu, dalam persoalan ini juga diperlukan peran besar pemerintahan menetapkan kawasan industri berikat atau kawasan bebas atau barang yang telah dijamin steril.
Baca juga: Tak Hanya Puan dan Ganjar Pranowo, Hasto Bocorkan Nama-nama Kandidat Capres dari PDI Perjuangan
Karenanya dukungan semua pihak terutama, Kantor Wilayah DJBBC Aceh, Safuadi ST MScI PHd bersama Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh, Yusri, serta Bank Indonesia Perwakilan Aceh, Achris Sarwani, Wakil Rektor II Universitas Syiah Kuala (USK), Dr Agus Sabti bersama rombongan pada Rabu (20/10/2021) lalu dengan melakukan panen raya bawang merah di Gampong Masjid Suwiek, Kecamatan Indra Jaya yang menjadi tolak ukur awal dukungan penuh dalam melihat secara ril kondisi pengembangan usaha bawang merah yang berada di Pidie dan Pijay.
"Kami akan terus bermitra dengan semua pihak dalam membangun perekonomian masyarakat pada sektor pertanian ini," demikian Ir Zakaria A Gani.(*)