Dokter Harapan dan Prof Muchlisin, Dua Dosen Universitas Syiah Kuala Masuk Daftar Ilmuwan Top Dunia
DUA dosen Universitas Syiah Kuala (USK), yaitu dr Harapan DTM&H, MInfect.Dis, PhD dari Fakultas Kedokteran dan Prof Dr Muchlisin ZA SPi, MSc
Sebanyak 2.183 ilmuwan di kawasan Asia Tenggara masuk dalam daftar saintis top dunia, dimana 58 orang di antaranya berasal dari Indonesia. Menariknya, dari 58 saintis Indonesia itu terdapat dua dosen dari Universitas Syiah Kuala (USK).
DUA dosen Universitas Syiah Kuala (USK), yaitu dr Harapan DTM&H, MInfect.Dis, PhD dari Fakultas Kedokteran dan Prof Dr Muchlisin ZA SPi, MSc dari Fakultas Kelautan dan Perikanan berhasil masuk dalam daftar saintis terbaik dunia.
Kabar gembira itu disampaikan Rektor USK, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng, IPU, ASEAN.Eng kepada Serambi di Banda Aceh, Selasa (26/10/2021) siang. Informasi tersebut didapatkan pihak USK berdasarkan siaran pers dari salah satu penerbit jurnal ilmiah terbesar di dunia, Elsevier BV, yang dipublikasi pada minggu ketiga bulan ini.
Elsevier BV secara resmi menerbitkan daftar saintis dunia ini pada 20 Oktober 2021. Untuk kawasan Asia Tenggara, terdapat 2.183 saintis yang berhasil masuk daftar tersebut. Mereka tersebar di tujuh negara dalam kawasan Asia Tenggara.
Untuk Singapura, ada 1.129 saintis yang masuk daftar tersebut dan sekaligus menempatkan Negeri Singa itu di peringkat pertama. Peringkat kedua untuk Asia Tenggara diraih Malaysia dengan 549 orang saintisnya masuk sebagai ilmuwan kelas dunia. Di peringkat ketiga adalah Thailand dengan 263 saintis, peringkat keempat Vietnam dengan 148 saintis.
Kemudian, disusul oleh Indonesia di peringkat kelima dengan menempatkan 58 saintisnya sebagai peneliti kelas dunia. Dari 58 saintis Indonesia ini, lanjut Rektor USK, dua dosen USK berhasil mencatatkan namanya dalam jajaran peneliti level dunia.
Rektor USK mengakui bahwa selama ini kedua peneliti USK itu memang telah menghasilkan banyak publikasi ilmiah yang terindeks internasional. Hal ini berdasarkan data Scopus, untuk tahun 2021 ini saja Dr dr Harapan telah berhasil memublikasikan jurnal ilmiahnya sebanyak 35 judul. Sedangkan Prof Muchlisin sebanyak 24 judul.
Kedua dosen USK ini juga memiliki sitasi (karyanya dikutip orang lain) dan H-Indeks yang tinggi. Dr Harapan memiliki H-Indeks 20 dan total sitasi 2.758. Sedangkan H-Indeks Prof Muchlisin 17 dengan total sitasi 1.133.
Selain itu, ungkap Rektor USK, keduanya memiliki fokus risetnya tersendiri. Misalnya, Dr Harapan yang banyak meneliti penyakit infeksi, khususnya tentang Covid-19 di Indonesia terkhusus lagi di Aceh. Lalu Prof Muchlisin yang merupakan Guru Besar dalam bidang perikanan di USK, merupakan President Asian Society of Ichthyologist (Persatuan Ahli Ikan Asia).
Karena itulah, Prof Samsul menilai, keberhasilan dua dosen USK ini menembus level saintis dunia merupakan sebuah kebanggaan bagi USK. Hal ini, ulas Samsul, setidaknya menunjukkan kualitas peneliti USK yang sangat baik.
“Alhamdulillah, selama ini riset-riset keduanya juga telah banyak memberikan kontribusi penting bagi masyarakat. Maka, keberhasilan keduanya menembus top saintis dunia, bukan hanya kebanggaan bagi USK, tapi juga bagi masyarakat Aceh,” ucap Rektor USK.
Untuk diketahui, Elsevier BV meru salah satu penerbit terbesar di dunia dan banyak menerbitkan jurnal top dan berdampak besar dalam berbagai bidang. Selain itu, Elsevier juga menerbitkan Scopus, yaitu abstract and citation database terbesar di dunia yang banyak digunakan sebagai data dalam perangkingan universitas dan saintis dunia.(yarmen dinamika)