Internasional
Pemimpin Junta Militer Sudan Siap Kembalikan Abdalla Hamdok Pimpin Pemerintahan Sipil
Pemimpin junta militer Sudan, Jenderal Abdel Fattah Al-Burhan menyatakan siap mengembalikan pemerintahan sipil.
SERAMBINEWS.COM, KHARTOUM - Pemimpin junta militer Sudan, Jenderal Abdel Fattah Al-Burhan menyatakan siap mengembalikan pemerintahan sipil.
Dia terus menghadapi tekanan di dalam dan luar negeri untuk memulihkan kekuasaan kepada warga sipil.
Sang jenderal mengatakan seorang perdana menteri teknokratis dapat diumumkan dalam seminggu lafi.
Dia mengaku masih berusaha membujuk orang yang digulingkannya untuk kembali dan membentuk pemerintahan baru.
Negara-negara Barat telah memotong bantuan ratusan juta dolar yang sangat dibutuhkan ke Sudan.
Seusai Jenderal Abdel Fattah Al-Burhan membubarkan pembagian kekuasaan yang dipimpin Perdana Menteri Abdalla Hamdok pada Senin (25/10/2021).
Baca juga: PBB Serukan Penguasa Militer Sudan Pulihkan Pemerintahan Sipil yang Digulingkan
Pembagian kekuasaan dimaksudkan untuk mengarahkan Sudan ke pemilihan pada 2023 setelah penguasa lama Omar Al-Bashir digulingkan dua tahun lalu.
Penentang kudeta minggu ini telah menyerukan demonstrasi massal pada Sabtu (30/10/2021).
Setidaknya 11 pengunjuk rasa telah tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan sejauh minggu ini.
Amerika Serikat dan PBB meningkatkan tekanan pada Burhan.
Dewan Keamanan PBB juga menyerukan pemulihan pemerintah yang dipimpin sipil.
Bahkan, Presiden AS Joe Biden mengatakan bangsanya seperti orang lain berdiri bersama para demonstran.
Dalam komentarnya kepada kantor berita Rusia Sputnik yang diterbitkan pada Jumat (29/10/2021) Burhan mengatakan pemerintah baru akan dipimpin oleh seorang teknokrat.
Baca juga: Bantah Kudeta, Pemimpin Militer Sudan Akui Ambil Alih Kekuasaan untuk Hindari Perang Saudara
"Kami tidak akan ikut campur dalam pemilihan menteri," katanya.
"Kabinet akan dipilih sebagai perdana menteri yang akan disepakati oleh berbagai bagian rakyat Sudan," tambahnya.