Internasional
Kasus Covid-19 Terus Menanjak Dalam Lima Pekan Berturut-turut di Eropa
Jumlah kasus Covid-19 terus menanjak di Eropa selama lima minggu berturut-turut. Benua Biru itu menjadikan satu-satunya wilayah dunia, kasus Covid-19
SERAMBINEWS.COM, JENEWA - Jumlah kasus Covid-19 terus menanjak di Eropa selama lima minggu berturut-turut.
Benua Biru itu menjadikan satu-satunya wilayah dunia, kasus Covid-19 masih meningkat, lapor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu (3/11/2021).
Dalam laporan mingguannya tentang pandemi, WHO mengatakan kasus baru melonjak 6%, atau 3 juta orang.
Di Eropa naik dibandingkan dengan peningkatan 18% minggu sebelumnya.
Jumlah infeksi baru mingguan di wilayah lain turun atau tetap sama, menurut laporan itu, seperti dilansir AP, Rabu (3/11/2021).
Penurunan paling tajam terlihat di Timur Tengah.
Di mana kasus baru menurun 12%,.
Asia Tenggara dan Afrika, juga turun 9%.
Baca juga: Eropa Menjadi Satu-satunya Wilayah dengan Peningkatan Kasus Covid-19
Jumlah kematian akibat Covid-19 di seluruh dunia naik 8%.
Terutama didorong dari Asia Tenggara, di mana kematian melonjak 50%.
Tingkat infeksi virus Corona yang tertinggi masih di Eropa.
Eropa melaporkan 192 kasus baru per 100.000 orang per hari.
Diikuti oleh Amerika, yang memiliki sekitar 72 kasus baru per 100.000 orang per hari.
Republik Ceko, Polandia, dan negara-negara lain di Eropa Tengah dan Timur melaporkan lonjakan infeksi baru-baru ini.
Peningkatan terus-menerus dalam kasus yang dikonfirmasi di seluruh Eropa sebagian besar dari Inggris, Rusia, Turki dan Rumania.
Otoritas medis terkemuka Inggris telah meminta pemerintah kembali mewajibkan tindakan pencegahan infeksi.
Seperti pemakaian masker dan jarak sosial.
Tetapi pemerintah bersikeras sistem kesehatan dapat menangani peningkatan beban kasus.
Baca juga: Aktivitas Meningkat Saat Kasus Covid-19 Menurun, Warga Diimbau Tetap Disiplin Prokes dan Waspada
Beberapa ilmuwan khawatir, berkurangnya kekebalan dari vaksinasi di seluruh Eropa dapat membuat lebih banyak orang jatuh sakit selama musim dingin.
Namun WHO telah mengecam negara-negara kaya.
Karena meluncurkan program vaksin penguat, sebaliknya mayoritas negara miskin belum memberikan suntikan kepada populasi mereka yang paling rentan.
Pekan lalu, WHO mengatakan sekitar 1 juta suntikan booster diberikan setiap hari.
Jumlah itu, sekitar tiga kali lipat jumlah dosis Covid-19 yang diberikan di negara-negara miskin.
WHO mengatakan varian delta yang lebih mudah menyebar tetap dominan di seluruh dunia.
Tetapi, sebagian besar masih mengesampingkan varian lain,
Baca juga: Masyarakat Harus Selalu Waspada, Kasus Covid-19 Internasional Kembali Meningkat
Dimana, dari 99% sampel COVID-19 yang diurutkan oleh database internasional adalah varian delta.
Dikatakan penyebaran delta mulai lambat di beberapa bagian Amerika Selatan.
Tetapi, varian lain, termasuk varian mu, merupakan penyebab sebagian besar kasus baru Covid-19.(*)