Pemulangan Warga Aceh di Malaysia
Untuk Gelombang Kelima, SUBA dan Permebam Fasilitasi Pemulangan 63 Warga Aceh dari Malaysia
Sebanyak 63 warga Aceh yang berada di Malaysia kembali dipulangkan setelah semua urusan keimigrasian selesai beberapa hari lalu
Sebanyak 63 warga Aceh yang berada di Malaysia kembali dipulangkan setelah semua urusan keimigrasian selesai beberapa hari lalu. Pemulangan para pahlawan devisa ini seiring dampak pandemi Covid-19 yang masih melanda Malaysia. Banyak dari mereka memutuskan pulang ke kampung halaman, namun tak sedikit pula yang tetap bertahan menunggu keadaan membaik dan normal seperti sediakala.
Pemulangan warga Aceh dari Malaysia kali ini kembali difasiltasi oleh SUBA (Sosialisasi Ummah Bansigom Aceh) dan Permebam (Persatuan Melayu Berketurunan Aceh). Ini adalah gelombang kelima SUBA dan Permebam memulangkan warga Aceh dari Malaysia. Hingga saat ini, setelah pembatasan aktivitas di Malaysia dicabut, SUBA sudah memfasilitasi pemulangan warga Aceh sebanyak 310 orang.
Pada gelombang kelima ini, SUBA dan Permebam memfasilitasi pemulangan warga Aceh di Malaysia sebanyak 63 orang. Mereka diberangkatkan dua rombongan. Rombongan pertama pada Selasa (2/11/2021) sebanyak 21 orang. Sedangkan 42 orang lagi akan berangkat Kamis (4/11/2021) hari ini waktu Malaysia.
Ketua SUBA, Tgk Bukhari bin Ibrahim, didampingi Jubir SUBA, Tgk Marwan Ulim, mengatakan, pemulangan yang dilakukan itu sebagai upaya pihaknya membantu masyarakat Aceh di Malayasia untuk bisa berkumpul kembali dengan keluarga di tanah kelahirannya, Aceh. "Insya Allah saudara-saudara kita ini kembali ke Aceh dan berkumpul lagi dengan semua keluarga di Aceh," kata Tgk Bukhari yang juga tokoh Aceh di Malaysia, kemarin.
Bukhari yang selama ini bersama para relawan sering memfasiitasi warga Aceh-- baik untuk pulang ke Aceh kembali atau mengurus berbagai urusan masyarakat Aceh di sana--menjelaskan, pihaknya akan sekuat tenaga dan terus membantu persoalan yang dirasakan oleh semua masyarakat Aceh di Malaysia. "Kita di sini, para relawan SUBA dan Permebam, berupaya membantu saudara-saudara kita untuk berkumpul kembali dengan keluarga di tanah kelahiran, Aceh," katanya.
Sementara itu, Anggota Komunitas Aceh di Malaysia, Jafar Insya Reubee, secara langsung kepada Serambi On TV melaporkan, Ketua SUBA dan Presiden Permebam turut hadir menyaksikan pemulangan warga Aceh tersebut.
Jafar melaporkan, ke-63 orang itu diberangkatkan dua rombongan melalui jalur laut via Pelabuhan Stulang Laut Johor Baru menuju Batam. "Hari ini (kemarin-red) sudah 21 orang diberangkatkan dari Stulang Laut Johor Bahru. Kemudian, besok (hari ini-red) kembali diberangkatkan 42 orang dari Pasir Gudang Johor," kata pengusaha Aceh di Malaysia tersebut.
Para migran Aceh ini, lanjut Jafar, diberangkatkan dari Kantor Pusat SUBA di Kuala Lumpur, Malaysia. Mereka terlebih dulu melakukan perjalanan dengan bus dari Kuala Lumpur menuju Johor Baru, kemudian naik kapal laut menuju Batam.
Setiba di Batam, lanjut Jafar, kedua rombongan ini akan terlebih dulu menjalani karantina selama tiga hari. Selanjutnya, warga Aceh ini akan disambut oleh Persatuan Masyarakat Aceh Pulau Batam (Permasa) dan SUBA Perwakilan Batam untuk diberangkatkan menggunakan pesawat ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara (Sumut).
"Sesampai di Sumut, tim adat Aceh yang diketuai H Zulkifli Hamzah Tibor dan SUBA Sumut akan memfasilitasi pemulangan menggunakan bus dengan tujuan sampai ke Kota Sigli, Pidie," jelas Jafar Insya Reubee.
Jafar menambahkan, di bawah komando Bukhari bin Ibrahim dan Datuk Mansyur bin Usman, para relawan kedua persatuan masyarakat Aceh di Malaysia ini terus berupaya memberikan jalan keluar terhadap kesulitan yang dihadapi warga Aceh di negeri jiran itu. Termasuk membawa pulang mereka yang sudah kehilangan kerja dan berakhir izin tinggal. Para relawan SUBA dan Permebam, berupaya membantu mereka berkumpul kembali dengan keluarga di tanah kelahirannya, Aceh. (*)