Asyraf Aceh Audiensi dengan Bupati dan Ketua DPRK
Pengurus lembaga Asyraf Aceh dan tokoh masyarakat Tangse menemui Bupati Pidie Roni Ahmad di rumahnya kawasan Gampong Puuk Aree
* Usulkan Habib Teupin Wan Sebagai Pahlawan Nasional
BANDA ACEH - Pengurus lembaga Asyraf Aceh dan tokoh masyarakat Tangse menemui Bupati Pidie Roni Ahmad di rumahnya kawasan Gampong Puuk Aree, Kecamatan Delima, Pidie, Minggu (7/11/2021) siang. Kedatangan mereka untuk bersilaturahmi dengan bupati sekaligus pengusulan Habib Abdurrahman Teupin Wan sebagai pahlawan nasiona darri Aceh. Pada pagi hari, mereka juga sudah bertemu dengan Ketua DPRK Pidie Mahfud Ismail S.PdI MAP di rumah dinasnya.
Para rombongan Asyraf yang hadir yakni Keuchik Blang Dalam Mansur Ahmad, tokoh masyarakat Tangse Tgk Razali, Ketua Asyraf Aceh Sayed Murtadha, pembina Asyraf Aceh Sayed Oesman, dan beberapa tokoh lainnya. Sekitar 30 menit mereka berdialog dengan pria yang akrab disapa Abusyik itu. "Apa yang bisa kami bantu," kata Abu Syik membuka pembicaraan sambil tersenyum.
Diskusi berlanjut tentang usulan masyarakat agar Jalan Beureunuen-Tangse diberi nama Jalan Habib Abdurrahman Teupin Wan. Selain itu, lembaga Asyraf Aceh dan masyarakat Tangse juga berharap adanya perhatian pemerintah untuk pembangunan makam Habib tersebut. Pada dasarnya, kata Abu Syik, pihaknya siap menindaklanjuti usulan-usulan dari masyarakat. Sedangkan Ketua DPRK Pidie Mahfud Ismail mengatakan, perlu kajian yang lebih banyak sehingga nama Habib Abdurrahman mudah diperjuangkan pada level nasional. "Tentu untuk memudahkan kita memperjuangkan bersama-sama, maka perlu kajian-kajian kiprah beliau. Perlu banyak kajian terhadap beliau, sehingga nanti harus diakui oleh pemerintah," kata politisi Partai Aceh ini. Ketua Asyraf Aceh Murthada mengatakan, Habib Teupin Wan selama ini luput dari catatan sejarah Aceh. "Walaupun beliau telah berjuang selama 38 tahun menjaga tanah Aceh dari tangan asing tanpa mengenal kata menyerah, tidak banyak peneliti lokal yang melakukan kajian tentang sejarah hidup beliau, sedangkan beberapa penulis asing telah menuliskan sedikit banyak riwayat hidup beliau, di antaranya H.C.Zentgraff dalam bab 'seorang keramat'," kata Murthada kepada Serambi, Minggu (7/11/2021).
Habib Teupin Wan syahid pada 29 September 1911 M setelah diserang pasukan di bawah pimpinan Kolonel HJ Schmidt dan dimakamkan di Gampong Blang Dalam, Kecamatan Tangse, Pidie.
Asyraf Aceh merupakan lembaga pendataan dan pengkajian sejarah serta nasab keluarga Habaib Aceh. Selain mendata dan mengkaji nasab, Asyraf juga memiliki beberapa program sosial diantaranya adalah membangun fasilitas MCK bagi keluarga Sayid dan Syarifah Aceh yang kurang mampu melalui Program Akrab, pembangian paket sembako di bulan Ramadhan bagi fakir miskin dan anak yatim melalui program Ramadhan Berkah serta program-program sosial lainnya.(sak)