Internasional
AS Sesalkan Kunjungan Menteri Luar UEA ke Suriah, Washington Tidak Dukung Normalisasi Hubungan
Amerika Serikat (AS) dengan cepat menolak kunjungan Menteri Luar Negeri UEA ke Suriah. "Kami prihatin dengan laporan pertemuan dan sinyal
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dengan cepat menolak kunjungan Menteri Luar Negeri UEA ke Suriah.
"Kami prihatin dengan laporan pertemuan dan sinyal yang dikirimkannya," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price kepada wartawan.
"Pemerintahan ini tidak akan mendukung upaya untuk menormalkan atau merehabilitasi Bashar al-Assad, karena di seorang diktator brutal," ujarnya.
"Kami mendesak negara-negara di kawasan itu untuk secara hati-hati mempertimbangkan kekejaman yang telah dilakukan rezim ini terhadap rakyatnya sendiri," tambahnya, seperti dilansir AP, Rabu (10/11/2021).
Dia mengatakan rezim selama dekade terakhir terus membuat rakyatnya menderita.
Suriah juga menolak sebagian besar akses ke bantuan kemanusiaan dan keamanan.
Baca juga: Bom Hancurkan Minibus Pengangkut Tentara, Depot Senjata Meledak di Suriah
Price mengatakan Menteri Luar Negeri Antony Blinken telah menyatakan ketidaksetujuan Washington atas perjalanan itu pekan lalu.
Hal itu telah disampaikan dalam pertemuan dengan Sheikh Abdullah di Eropa.
“Kami tidak akan menormalkan atau meningkatkan hubungan diplomatik kami dengan rezim Assad," kata Price.
"Kami juga tidak mendukung negara lain untuk menormalkan atau meningkatkan hubungan mereka," tambahnya.
"Mengingat kekejaman yang telah dilakukan rezim ini terhadap rakyatnya sendiri,” katanya.
Dia menambahkan tidak terkejut dengan kunjungan tersebut yang menunjukkan bahwa permohonan Blinken gagal.
Baca juga: Suriah dan Jordania Sepakat Bangun Jaringan Listrik Bersama di Lebanon
Selain itu, mengurangi pengaruh Iran di Suriah mungkin merupakan tantangan yang sulit bagi negara-negara Teluk, kata Chris Doyle, Direktur Dewan Pemahaman Arab-Inggris.
"Hampir tidak mungkin untuk mengubah posisi Iran di Suriah dalam jangka pendek, karena sudah terlalu tertanam," katanya.
“Paling-paling rezim Suriah mungkin mempermainkan Iran dan UEA satu sama lain untuk mendapatkan ruang independen untuk bermanuver,” tambahnya.
Doyle menambahkan bahwa negara-negara Arab lainnya, yang waspada digunakan oleh Damaskus, akan mengawasi bagaimana hubungan itu berkembang.(*)
Baca juga: Bom Mobil Hantam Pasar Pemberontak Suriah, Empat Orang Tewas