Kapolres Tamiang Minta Pers Perangi Berita Hoaks
Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Imam Asfali, berharap pers berperan aktif mengedukasi sekaligus memerangi berita hoaks
KUALASIMPANG - Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Imam Asfali, berharap pers berperan aktif mengedukasi sekaligus memerangi berita hoaks, khususnya terkait vaksinasi Covid-19. Harapan itu disampaikan AKBP Imam Asfali ketika berkunjung ke Kantor PWI Aceh Tamiang, di Kampung Dalam, Kecamatan Karang Baru, Jumat (12/11/2021) lalu.
Dalam kunjungan itu, Imam banyak bercerita tentang kondisi terkini penyebaran Covid-19. Institusi Polri sendiri diakuinya sudah bekerja keras bersama TNI mendukung Pemkab Aceh Tamiang melaksanakan vaksinasi ke seluruh pelosok kampung. "Mengapa sasarannya kampung, karena selama ini masyarakat di sana mengeluhkan susah untuk divaksin, harus jauh-jauh ke Puskesmas di pusat kecamatan," ungkap Imam.
Atas keluhan itu, lanjut Kapolres, pihaknya bersama Kodim 0117/Aceh Tamiang dan Dinas Kesehatan setempat sepakat menggalakkan vaksinasi di pelosok kampung. Biasanya, lokasi yang dijadikan tempat vaksinasi merupakan kantor datok penghulu atau puskesmas pembantu.
Namun, Imam mengakui bahwa program ini belum sepenuhnya maksimal karena masih banyak masyarakat yang takut divaksin akibat terlanjur mengonsumsi pemberitaan hoaks. "Di sinilah peran media yang kami harapkan, tolong beri edukasi, sajikan berita yang ril untuk menangkal hoaks," harap AKBP Imam Asfali.
Berdasarkan update data terakhir, vaksinasi di Aceh Tamiag baru mencapai 43 persen atau masih jauh di bawah target 70 persen untuk mencapai herd immunity (kekebalan kelompok). Namun, sebut Kapolres, di beberapa kampung sudah ada yang mencapai target di atas 70 persen.
"Kejuruan Muda misalnya, itu merupakan kecamatan paling tinggi capaian vaksinasi di Aceh Tamiang karena sudah 77 persen. Sementara di kecamatan lain masih sekitar 50 persen. Bahkan, di Kampung Kota Kualasimpang warga yang belum divaksin hanya tersisa 26 orang lagi," ungkap Kapolres.
Menyikapi pernyataan itu, Ketua PWI Aceh Tamiang, Syawaluddin, menyatakan siap berkolaborasi melakukan vaksinasi. Bahkan, Syawal mengusulkan pelaksanaan vaksinasi dilakukan di daerah yang capainnya masih sangat rendah. "Mungkin kita harus buka data dulu, mana yang paling rendah, kita buat vaksinasi di sana," ujarnya. (mad)