Gubernur Sampaikan RAPBA 2022 Rp 15,9 Triliun

Gubernur Aceh Ir H Nova Iriansyah MT yang diwakili Sekda Aceh, dr Taqwallah MKes pada Senin (22/11/2021) malam pukul 21.00 WIB

Editor: bakri
SERAMBI.COM/MASRIZAL      
Sekda Aceh, Taqwallah menyerahkan dokumen rancangan KUA-PPAS tahun 2022 kepada Ketua DPRA, Dahlan Jamaluddin dalam rapat paripurna di ruang Serba Guna DPRA, Jumat (22/10/2021) 

BANDA ACEH - Gubernur Aceh Ir H Nova Iriansyah MT yang diwakili Sekda Aceh, dr Taqwallah MKes pada Senin (22/11/2021) malam pukul 21.00 WIB  menyampaikan Nota Keuangan dan Rancangan Qanun Aceh tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) tahun 2022, dalam sidang Paripurna di Gedung Serbaguna DPRA.

Rapat paripurna ini langsung dipimpin Ketua DPRA, H Dahlan Jamaluddin SIP, yang didampingi tiga wakilnya, yaitu Dailami, Hendra Budian dan Safaruddin.

Dalam sambutannya Dahlan Jamaluddin mengatakan, arah kebijakan belanja  untuk tahun anggaran  2022 ini diharapkan mendukung prioritas pembangunan untuk mempercepat  pemulihan ekonomi dengan memfokuskan belanja pada peningkatan  kualitas kesehatan, pendidikan, infrastruktur, pangan, pertanian, perikanan, pariwisata, jaring pengaman sosial,  dunia usaha, dan UMKM.

“Arah kebijakan yang kita harapkan itu sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJM) Pemerintah Aceh 2017-2022. Selain itu,  Pemerintah Aceh diharapkan bersinergi dengan pemerintah pusat agar kebijakan fiskal dalam rangka percepatan pemulihan sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19 bisa terkendali dan cepat tercapai pada tujuannya,” katanya. Kemudian, kata dia, program prioritas dan unggulan harus diteruskan dalam menghadapi dampak ekonomi sosial akibat pandemi Covid-19.

Selesai Ketua DPRA menyampaikan pidato pembukaan sidang paripurna, dilanjutkan penyampaian Nota Keuangan RAPBA 2022 oleh Sekda Aceh, dr Taqwallah M.Kes. Sekda Aceh mengatakan, ada empat prioritas dalam Rencana Kerja Pemerintah Aceh tahun 2022, yaitu menumbuhkan ekonomi produktif dan kompetitif, kedua peningkatan sumberdaya manusia, ketiga pembangunan infrastruktur terintegrasi dan lingkungan yang berkelanjutan dan keempat pemerintahan dan kesitimewaan Aceh.

“Sebelum kami menyampaikan besaran pendapatan dan belanja tahun 2022, kami lebih dulu perlu menyampaikan realisasi pendapatan tahun 2021. Target pendapatan tahun 2021 ini sekitar Rp 13,864 triliun. Realisasinya hingga 22 November 2021 sudah mencapai Rp 10,990 miliar, atau sebesar 79,27 persen. Sedangkan untuk anggaran belanja baru terealisir Rp 9,598 triliun, atau sebesar 58,20 persen dari pagunya Rp 16,482 triliun,” katanya.      

Untuk tahun 2022, sebut Sekda Aceh, pendapatannya direncanakan Rp 14,376 trilliun. Dari total pendapatan yang direncanakan tersebut, sebesar 82,14 persen, bersumber dari dana transfer pusat. Sisanya sebesar 17,86 persen lagi diharapkan dari Pendapatan Asli Aceh (PAA) dan pendapatan sah lainnya. Untuk belanja, sebut Taqwallah, direncanakan sebesar Rp 15,954 trilliun , yang terdiri atas  belanja operasional Rp 9,343 triliun , belanja modal Rp 2,917 triliun, belanja tidak terduga Rp 267 miliar dan belanja transfer ke derah Rp 3,406 triliun.(her)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved