FAKTA Satu Keluarga Asal Jakarta Kompak Jadi Copet di Mandalika, Rencanakan Aksi di MotoGP 2022

Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak, dan satu orang tetangga ini nekat melakukan aksinya pada hari terakhir perhelatan WSBK pada Minggu (2

Editor: Faisal Zamzami
Humas Polda NTB
Komplotan pencuri asal Jakarta saat jumpa pers di Poldasu NTB, para pelaku melakukan aksinya saat perhelatan Word Superbike di Sirkuit Mandalika(Humas Polda NTB) 

SERAMBINEWS.COM  - Awal pekan ini publik dihebohkan dengan penangkapan satu keluarga asal Jakarta yang berkomplot mencopet di perhelatan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB.

Dari komplotan yang berjumlah delapan orang tersebut, terdapat satu keluarga terdiri dari ayah berinisial DC, ibu LO, anak DA, dan satu orang merupakan tetangganya AW yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak, dan satu orang tetangga ini nekat melakukan aksinya pada hari terakhir perhelatan WSBK pada Minggu (21/11/2021).

Terbang dari Jakarta

Peristiwa bermula ketika pelaku berinisial DC, LO, DA, dan AW ini terbang dari Jakarta ke Lombok pada Jumat (19/11/2021).

Ketiganya memang memiliki tiket menonton balapan WSBK di Mandalika.

Alih-alih menonton, mereka datang ternyata untuk mencopet di tribun penonton.

Mereka menginap di sebuah kos-kosan di Desa Gerupuk dan menyewa kendaraan untuk menuju lokasi balapan.

Aksi mereka terbongkar ketika salah satu pelaku tertangkap di Gate 3 Sirkuit.

Sementara tiga orang lainnya ditangkap di Pelabuhan Lembar.

Polisi juga mengamankan empat orang lainnya yang diduga terlibat dalam aksi pencopetan tersebut.

Modus Pelaku

Satu keluarga pencopet ini menyasar tas wanita yang terbuka dan sedang lengah.

 
Mereka berbagi peran untuk mengambil hasil curian dari dalam tas.

Direskrimum Polda NTB Kombes Pol Hari Brata mengungkapkan, si anak akan bertindak sebagai pengalih perhatian.

Sementara ibunya menjadi eksekutor, si tetangga menjadi pengoper barang, dan suami menjadi pengumpul barang.

Adapun barang bukti yang diamankan polisi yakni, empat buah handphone di antaranya dua merek Samsung, satu handphone Android, dan satu iPhone, kemudian pakaian berupa topi, baju, dan sweater yang dikenakan pelaku.

Komplotan pencopet ini rupanya juga telah beraksi hingga ke luar negeri seperti Singapura dan Malaysia.

Baca juga: VIDEO Beraksi di Depan Umum, Kawanan Pencopet Gasak Korban Tapi Aksi Pelaku Gagal

Baca juga: 5 Fakta Satu Keluarga Jadi Komplotan Copet, Beraksi di Pusat Perbelanjaan hingga Ditangkap Polisi

Peran Para Pelaku

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda NTB Kombes Hari Brata mengungkapkan, keempat pelaku memiliki peran yang berbeda-beda dalam beraksi.

"Keempat pelaku mempunyai tugas yang berbeda, anak pelaku bertindak sebagai pengalih perhatian, ibunya sebagai eksekutor, tetangga pelaku mengoper barang, dan terakhir suami atau bapak pelaku bertindak sebagai pengumpul barang," ungkap Hari dalam keterangan pers, Selasa (23/11/2021).

Terbongkarnya aksi pencurian tersebut berawal ketika salah satu di antara mereka tertangkap langsung di Sirkuit Mandalika.

Sementara itu, tiga orang lainnya ditangkap di Pelabuhan Lembar.

Modus operasi yang dilakukan pelaku yaitu mengambil barang berharga dari tas wanita yang terbuka dan lengah.

Mereka melakukannya dengan sistem kerja sama, yaitu ada yang mengambil, mengoper, memepet, dan ada yang membongkar barang bukti.

Beraksi hingga ke luar negeri

Hari menuturkan, komplotan ini tak hanya beraksi di Lombok, tapi juga sampai ke luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura.

"Jadi mereka tidak hanya beroperasi di Lombok, melainkan di daerah lain seperti Batam, di mana mereka sudah 50-an kali penjambretan, bahkan sampai ke Malaysia dan Singapura," ungkap Hari.

Atas perbuatannya, pelaku disangkakan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.

Barang bukti yang diamankan polisi yakni empat buah ponsel, yaitu dua merek Samsung, satu ponsel Android, dan satu iPhone, serta pakaian berupa topi, baju, dan sweater yang dikenakan pelaku.

Rencana di MotoGP 2022 

Subdit III Polda NTB Kompol Yasmara Harahap mengatakan, dari keterangan tersangka, terungkap mereka hendak mengundang jaringan copet antarnegara untuk beraksi saat ajang MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika.

Jaringan pencopet dari luar negeri ini berasal dari Malaysia dan Turki.

"Sindikat pencopet ini memang sudah terbiasa melakukan aksi di event-event internasional, jadi mereka ada jaringannya, pelaku copet lain dari luar negeri, maupun dalam negeri, kelompok Malaysia, Turki, Nepal, Makao, Thailand," katanya.

Yasmara mengatakan, selain jaringan luar negeri, tersangka juga memiliki jaringan di dalam negeri yakni Jakarta, Makasar, Palembang, Bali, dan Surabaya.

Untuk mengantisipasi aksi jaringan para pencopet ini, pihak Polda NTB telah melakukan koordinasi dengan Polda di beberapa daerah.

Baca juga: Jelang Purna Tugas di Aceh, Pangdam IM Tinjau Bakti Sosial, Sunat Massal dan Operasi Bibir Sumbing

Baca juga: Kondisi Pentolan KKB Papua Demius Magayang di RS Bhayangkara, Kakinya Ditembak Karena Melawan

Baca juga: Chelsea vs Manchester United Malam Ini, The Blues Bakal Bantai Setan Merah, Ronaldo Incar Gol ke-800

Kompas.com: Cerita Satu Keluarga Asal Jakarta Kompak Jadi Copet di Mandalika, dari WSBK hingga Rencana Aksi di MotoGP 2022

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved