Peristiwa

Korban Kebakaran KP-3 Lhokseumawe tak Tempati Tenda Darurat, Menumpang di Rumah Tetangga

Kini dirinya dan suaminya bernama Sapriadi (65) hanya bisa mengharapkan bantuan dari pemerintah agar rumahnya dibangun kembali.

Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Salah satu korban Rohana (55) saat menceritakan detik- detik rumahnya dilalap api bersama 12 rumah lainya di kawasan penduduk Dusun II, Desa Kota, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, Selasa (30/11/2021). 

Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumaww

SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE - Belasan rumah kontruksi semi permanen dan konstruksi kayu di kawasan Kp-3 Banda Sakti, Lhokseumawe, pada Sabtu (27/11/2021) malam sekitar pukul 22.15 WIB ludes terbakar.

Namun tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Informasi yang diperoleh, para korban masih mengungsi. Sesuai hasil pendataan terakhir, yang menjadi korban baik karena rumahnya terbakar habis ataupun hanya imbas, ada 24 kepala keluarga.

Salah satu korban Rohana (55) tak kuasa menahan tangis saat menceritakan detik-detik rumahnya dilalap api bersama 12 rumah lainya di kawasan penduduk Dusun II, Desa Kota, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe.

Kini dirinya dan suaminya bernama Sapriadi (65) hanya bisa mengharapkan bantuan dari pemerintah agar rumahnya dibangun kembali.

Baca juga: Menang di 7 kategori, Aceh Juara Umum Anugerah Pesona Indonesia 2021

Rohana menuturkan, saat ini dia tidak tinggal di tenda pengungsian karena tempatnya terlalu sempit jika ditempati semua korban pengungsian.

“Saya dan suami tidak tinggal di tenda darurat yang telah didirikan oleh pihak terkait.

Gimana mau sholat, tidur ramai-ramai di satu tenda, jadi saya memutuskan tinggal di rumah tetangga sementara,” kata Rohana, kepada Serambinews.com, Selasa (30/11/2021).

Ia mengulang, tidak ada barang-barang miliknya yang diselamatkan saat kejadian itu.

Wanita paruh baya menceritakan tidak ada barang yang berhasil diselamatkan hanya sehelai baju yang dikenakan.

“Saat itu saya ingin tidur, karena sudah jam 22.30 Wib, saya mendengar suara ledakan keletak keletuk gitu, saya keluar, rupanya api sudah membesar merembes ke rumah saya,” ceritanya.

Baca juga: Mendagri Kembali Peringatkan Daerah agar Percepat Realisasi Belanja

Amatan di lokasi kebakaran, terlihat pondasi pondasi rumah tergeletak di lantai yang sudah menjadi arang.

Baju- baju maupun barang elektronik sudah gosong. Terlihat juga anak- anak sedang memilih benda di bawah puing- puing kayu sisa puing kebakaran.

Butuh Pakaian

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved