Internasional
Arab Saudi Berlakukan Kembali Protokol Kesehatan di Masjid, Kasus Baru Covid-19 Bertambah 43 Orang
Kerajaan Arab Saudi memberlakukan kembali protokol kesehatan di seluruh masjid. Hal itu diumumkan oleh Kementerian Agama Islam dan Bimbingan Arab
SERAMBINEWS.COM, RIYADH - Kerajaan Arab Saudi memberlakukan kembali protokol kesehatan di seluruh masjid.
Hal itu diumumkan oleh Kementerian Agama Islam dan Bimbingan Arab Saudi.
Dalam aturananya, jamaah harus mengambil tindakan pencegahan di masjid-masjid.
Seperti menjaga jarak sosial dan pemakaian masker untuk melindungi jamaah dari Covid-19 dan variannya.
Kementerian mengatakan akan terus memperbarui pedoman kesehatan, seperti dilansir ArabNews, Selasa (7/12/2021).
Kemudian berupaya menerapkannya di lapangan.
Baca juga: Arab Saudi Investigasi Epidemi Kasus Pertama Covid-19 Varian Omicron
Dimana, menyerukan para imam dan khatib untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kepatuhan terhadap peraturan.
Kementerian meminta jamaah yang menyaksikan kegagalan menerapkan instruksi dapat melaporkan ke pihak terkait.
Sementara itu, Arab Saudi mengumumkan satu kematian akibat Covid-19 pada Senin (6/1/2021).
Sehingga, meningkatkan jumlah total kematian menjadi 8.845 orang.
Kementerian Kesehatan mengkonfirmasi 43 kasus baru, sehingga totalnya menjadi 549.955 orang.
Dari jumlah total kasus, 37 pasien Covid-19 masih dalam kondisi kritis.
Baca juga: Arab Saudi Kecam Kunjungan Presiden Israel ke Masjid Ibrahimi di Tepi Barat
Menurut kementerian, jumlah kasus tertinggi tercatat di ibu kota Riyadh dan Jeddah masing-masing 14 kasus.
Kemudian, Mekkah mengkonfirmasi tiga dan Dhahran mencatat dua kasus.
Kementerian kesehatan juga mengumumkan 26 pasien telah pulih dari Covid-19.
Sehingga jumlah total pemulihan di Kerajaan menjadi 539.082 orang.
Selain itu, lebih dari 47,7 juta dosis vaksin Covid-19 telah diberikan kepada penduduk.
Dari jumlah itu, 22,6 juta orang telah divaksinasi secara lengkap.(*)
Baca juga: Arab Saudi Tambah Larangan Kedatangan dari Tujuh Negara Afrika, Cegah Masuknya Omicron