Pandemi Covid 19
Vaksinasi Anak Mendesak Dikebut Menyusul Banyak Varian Covid-19 Bermunculan
Tidak hanya untuk kalangan orang dewasa. Vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan juga harus menyentuh kalangan anak-anak.
Penulis: Ansari Hasyim | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM - Kemunculan bermacam varian covid-19 telah membuat masyarakat global manaruh kewaspadaan tinggi.
Varian covid-19 terbaru ditemukan dan menjangkiti kawasan Afrika Selatan yakni Omicron.
Varian covid-19 ini dinilai lebih berbahaya dari varian sebelumnya yang sudah ditemukan dan ditetapkan WHO seperti varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta sebagai Variant of Concern (VOC).
Sebagaimana banyak kekhawatiran masyaraat global, berbagai varian covid-19 tersebut hanya bisa diatasi dengan melakukan vaksinasi dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Tidak hanya untuk kalangan orang dewasa. Vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan juga harus menyentuh kalangan anak-anak.
• VIDEO - Anak Perempuan Ribut dengan Ibunya, Barang-barang Dilempar dari Apartemen
Sebab, kelompok anak juga menjadi wilayah yang paling rawan dalam hal penularan covid-19.
Terlebih saat ini lingkungan sekolah anak yang sudah mulai menjalani proses belajar tatap muka diperkirakan menjadi ruang paling potensial untuk penularan berbagai varian dari covid-19.
Kondisi ini harus diantisipasi dengan cermat sehingga ada upaya untuk mengantisipasi sejak dini anak-anak tertular covi-19 dari lingkungannya.
Salah satu upaya tersebut adalah dengan meningkatkan jumlah anak yang mendapat vaksinasi. Terutama mereka yang berusia 6-11 tahun.
Program vaksinasi untuk anak-anak perlu segera dilaksanakan dan dipercepat seiring makin banyaknya varian Covid-19 yang bermunculan.
• Adik Vanessa Sempat akan Bawa Satu Tas Isi Baju dan Skincare Mendiang, Ini Kata Fuji
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin Sinovac untuk anak usia 6 sampai 11 tahun.
Vaksin Sinovac tersebut adalah vaksin CoronaVac produksi Sinovac Life Science Co., Ltd dan vaksin Covid-19 produksi PT Bio Farma (Persero).
Penerbitan izin ini merujuk pada hasil penilaian keamanan dan kekebalan yang ditimbulkan terhadap Covid-19.
Adapun tingkat efikasinya sama dengan efikasi uji klinis sebelumnya.
Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, saat ini urgensi untuk pemberian vaksin kepada anak usia 6-11 tahun cukup tinggi lantaran banyaknya varian Covid-19 yang menyebar sepanjang tahun 2021.
Tak hanya varian Omicron yang belakangan ini ramai diperbincangkan, varian Delta dan lainnya pun masih ada dan belum selesai penyebarannya.
Ditambah lagi, jumlah penduduk usia 6-11 tahun cukup besar baik di Indonesia maupun secara global, sehingga mereka perlu juga diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
"Anak-anak usia tersebut pun juga rentan tertular virus Covid-19. Salah satu bentuk proteksi dari penyebaran varian-varian Covid-19 adalah dengan vaksinasi yang terbukti efektif,” papar Dicky Budiman seperti dilansir kontan.co.id, Rabu (1/12/2021).
Pemberian vaksin kepada anak usia 6-11 tahun juga diperlukan untuk mendukung kegiatan esensial mereka, seperti sekolah.
Kegiatan sekolah yang dilakukan dengan tatap muka langsung akan jauh lebih aman bila seluruh elemen yaitu guru dan murid telah divaksinasi.
• Miris! Seorang Polisi Dikeroyok Geng Motor Saat Bubarkan Balap Liar, Begini Ceritanya
Dicky pun menilai, pelibatan orang tua sangat diperlukan untuk mempermulus langkah vaksinasi kepada anak usia 6-11 tahun.
Dalam hal ini, orang tua juga perlu divaksinasi terlebih dahulu agar mampu memberi contoh kepada anak-anaknya agar mau ikut vaksin juga.
Anak-anak pun perlu mendapat pendampingan dan pemahaman terhadap manfaat vaksinasi bagi kesehatan maupun masa depan mereka.
Tak hanya itu, penting juga ditekankan terkait ketersediaan vaksin untuk anak usia 6-11 tahun.
Dalam hal ini, Dicky mengingatkan agar jangan sampai suplai vaksin untuk anak usia 6-11 tahun mengambil jatah dari kelompok penerima vaksin lainnya yang juga punya level prioritas tinggi.
“Jangan sampai vaksinasi untuk anak-anak ini mempengaruhi atau mengubah program vaksinasi untuk kelompok masyarakat lainnya yang juga diprioritaskan,” ungkap dia.
Vaksinasi anak di Aceh
Sementara itu Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani atau SAG mengatakan, hingga 14 November 2021 sebanyak 90.012 remaja Aceh sudah melakukan vaksinasi dosis II Covid-19, atau sekitar 15,6 persen dari target sasaran yang mencapai 577.015 orang.
Sementara remaja yang telah melakukan vaksinasi dosis pertama sebanyak 183.101 orang, atau sekitar 31,7 persen.
SAG juga merinci cakupan vaksinasi Covid-19 kelompok sasaran lainnya di Aceh.
Vaksinasi dosis I di kalangan tenaga kesehatan (Nakes) sebutnya sudah 64.629 orang, atau 114,4 persen dari target awal 56.470 orang. Nakes yang sudah vaksinasi dosis II sebanyak 57.439 orang, atau 101,7 persen, dan dosis II sebanyak 29.159 orang, atau 51,6 persen.
Kemudian vaksinasi di kalangan usia (Lansia) lanjut di Aceh.
Lansia yang telah mendapatkan vaksinasi dosis I sudah sebanyak 45.758 orang atau 13,5 persen dari target sasaran 339.125 orang.
Sementara Lansia yang telah vaksinasi dosis II sebanyak 20.531 orang atau 6,1 persen.
Selanjutnya, petugas pelayan publik. Petugas pelayanan publik yang merupakan target vaksinasi Covid-19 di Aceh sebanyak 478.489 orang.
Vaksinasi dosis I sudah diberikan kepada 315.268 orang, atau sekitar 65,9 persen.
Sedangkan petugas publik yang telah menuntaskan vaksinasi dosis II sebanyak 224.179 orang, atau 46,9 persen.
Kelompok sasaran terakhir, kata SAG, masyarakat rentan dan masyarakat umum yang mencapai 2.277.792 orang.
Vaksinasi dosis I telah dilakukan oleh sebanyak 773.657 orang, atau sekitar 30 persen, dan dosis II sudah dituntaskan oleh sebanyak 358.293 orang atau 13,9 persen, urai SAG lagi.
Selanjutnya ia mengatakan, total sasaran vaksinasi Covid-19 bagi penduduk Aceh mencapai 4.028.891 orang. Vaksinasi dosis I sudah diberikan kepada 1.382.413 orang atau sekitar 34,3 persen, dan dosis II sudah diterima oleh 750.454 orang, atau sekitar 18,6 persen, katanya.
Ia berharap masyarakat yang telah menjadi target vaksinasi Covid-19 tidak menunda-nunda kesempatan yang ada karena vaksin Covid-19 belum tentu tersedia di saat kita butuhkan.
Selagi stock vaksin tersedia maka bergegaslah ke Puskesmas atau ke posko vaksinasi maasal yang digelar di banyak lokasi.
"Vaksinasi sekarang juga suapa Aceh dapat mencapai kekebalan kelompok sesuai yang ditargetkan," katanya.(*)