Berita Lhokseumawe
Empat Mahasiswi Jadi Korban Pelecehan Seksual, Kohati Akan Kumpulkan Data Korban
Tiga korban berasal dari Lhokseumawe dan Aceh Utara, sementara satu korban lainnya merupakan mahasiswi asal luar daerah yang kuliah di Aceh.
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Ketua Korp Himpunan Mahasiswa Islam Wati cabang Lhokseumawe dan Aceh Utara, Ainun Nabila Rahmanita, mengklarifikasi pernyataan sebelumnya yang mengungkapkan bahwa 11 mahasiswi menjadi korban pelecehan oleh oknum dosen di Kampus.
Ia meluruskan informasi bahwa jumlah kasus yang tercatat pihaknya adalah empat mahasiswi menjadi korban pelecehan seksual oleh dosen, dimana tiga korban berasal dari Lhokseumawe dan Aceh Utara, sementara satu korban lainnya merupakan mahasiswi asal luar daerah yang kuliah di Aceh.
"Oknum dosen yang melakukan pelecehan itu berasal Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Lhokseumawe dan Aceh Utara. Bentuk pelecehannya yaitu pelecehan secara verbal, dan itu ada buktinya sama korban,” sebut Ainun Nabila Rahmanita, kepada Serambinews.com Sabtu (11/12/2021).
Sesuai pengakuan para korban, mereka mengaku kerap mendapat chat mesum dan dilecehkan saat korban melakukan kunjungan skripsi ke oknum dosen. “Untuk data lengkapnya masih kami kumpulkan, dan dalam waktu dekat saya akan menemui korban satu per satu,” jelasnya.
Sejauh ini, dari pihak HMI maupun korban belum melaporkan kasus tersebut ke polisi. Laporan itu baru dilakukan jika sudah ada persetujuan dari para korban.
“Kalau mereka mau melapor maka akan kami dampingi.Ke depan kita juga akan berkoordinasi ke lembaga perlindungan perempuan terkait pemulihan trauma korban,” pungkasnya.
Baca juga: Aurel Hermansyah Hamil, KD Larang Anaknya Makan Makanan Kesukaannya, Mitos Ada Benarnya
Baca juga: Venna Melinda, 7 Tahun Menjanda, Sempat Trauma Kini Dikabarkan Dekat dengan Ferry Irawan
Gelar Aksi di Taman Riyadah
Sebelumnya, puluhan anggota Korps Himpunan Mahasiswa Islam-Wati (Kohati) melakukan aksi damai di depan Taman Riyadah, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, Kamis (9/12/2021).
Puluhan mahasiswi berdiri di depan Taman Riyadah satu per satu bergantian berorasi. Aksi itu digelar untuk menyampaikan aspirasi dari kaum perempuan terkait kekerasan dan pelecehan seksual yang marak terjadi belakangan ini, baik dari dunia kampus, instansi penegakan hukum dan lingkungan lainnya.
Kemudian mahasiswa itu melakukan Longmarch ke Tugu Rencong lalu menuju ke Taman Riyadah untuk berorasi.
Ketua Umum Kohati Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara Ainun Nabilah Rahmanita, mengatakan, aksi tersebut dilakukan bertujuan agar kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan dihentikan, mengingat selama ini makin marak terjadi.(*)