Jurnalisme warga
Baksos Terintegrasi di Bung Simek, Ajang Pengabdian Mahasiswa USK
Bakti Sosial Terintegrasi III yang diikuti 35 anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Bakti Sosial Pembangunan Desa Universitas Syiah Kuala

OLEH YUSUF MAULANA, Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa Bakti Sosial Pemangunan Desa (UKM-BSPD) Universitas Syiah Kuala melaporkan dari Desa Bung Simek, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar
Bakti Sosial Terintegrasi III yang diikuti 35 anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Bakti Sosial Pembangunan Desa Universitas Syiah Kuala (UKM-BSPD USK) Banda Aceh kami gelar selama satu minggu di Gampong Bung Simek, Kecamatan Cot Glie, Aceh Besar.

Dimulai sejak Minggu (12/12/2021), berakhir pada tanggal Minggu(18/12/2021) malam.
Baksos ini bukan merupakan rangkaian agenda peringatan HUT UKM-BSPD yang genap berusia 35 tahun pada 28 Oktober 2021 lalu, melainkan agenda tahunan UKM-BSPD.
Sebelumnya bakti sosial terintegrasi I dilaksanakan di Desa Barueh, Kecamatan Jantho, Kabupaten Aceh Besar, tanggal 7-11 Maret 2019.
Bakti sosial terintegrasi II dilaksanakan di Desa Blang Pandak, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, tanggal 4-9 Maret 2020.

Pengabdian ini kami lakukan sebagai bagian dari perwujudan tridarma perguruan tinggi, khususnya darma pengabdian kepada masyarakat.
Baksos kali ini mengusung tema Optimalisasi Kepedulian dan Pengabdian Mahasiswa Universitas Syiah Kuala terhadap Masyarakat Pedesaan di Masa Pandemi Covid-19.
Alhamdulillah, peserta baksos disambut hangat oleh Pak Keuchik, perangkat desa, dan warga setempat.
Hadir juga pada malam itu Dr Nasrullah RCL MT selaku Dosen Pendamping UKM-BSPD.

Saat mahasiswa dulu pun, Pak Nasrullah pernah menjadi ketua umum UKM yang sudah berumur 35 tahun ini.
Kegiatan ini kami namakan baksos terintegrasi, karena melibatkan mahasiswa dari beragam disiplin ilmu di lingkungan USK.
Selam baksos kami laksanakan beberapa kegiatan, mencakup bidang peternakan, pertanian, pemberdayaan perempuan, pemuda, kesehatan masyarakat, pendidikan, keagamaan, dan ekonomi kreatif.
Khusus pada Selasa, 14 Desember sore, kami lakukan sosialisasi bahaya narkoba kepada para pemuda Desa Bung Simek.
Penyuluhan ini dilaksanakan karena kami sadari bahwa usia remaja dan pemuda sangat rentan terpapar narkoba.
Soalnya, pada usia tersebut remaja memiliki rasa ingin tahu yang besar dan akhirnya bisa saja terlibat narkoba.
Penyalahgunaan narkoba ini sangat buruk dampaknya bagi kesehatan.
Itu sebab, kawula muda perlu bimbingan dan pengetahuan tentang bahaya narkoba.
Salah satunya adalah dengan melukan sosialisasi tentang bahaya narkoba.
Sosialisasi ini diikuti 15 remaja dan pemuda Gampong Bung Simek.
Kami ingin generasi muda kampung ini jangan sampai terlibat penyalahgunaan narkoba, karena selain berdampak terhadap kesehatan fisik dan mental, juga dapat penurunan kualitas pendidikan, gangguan ekonomi dan kehidupan sosial, bahkan mengancam masa depan generasi penerus bangsa.
Selain itu, narkoba juga dapat memicu peningkatan kasus pelanggaran hukum berupa tindak kejahatan sosial, kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, dan tindak kriminal lainnya.
Selain penyuluhan bahaya narkoba, kami juga lakukan gotong royong di sekitar musala.
Kegiatan ini melibatkan seluruh peserta baksos.
Tujuannya adalah untuk membersihkan area musala, meliputi pekarangan dan kamar mandi.
Anak-anak Gampong Bung Simek juga menjadi sasaran baksos kami.
Sebanyak 33 anak tampak bersemangat dan ceria saat kami ajak berekspresi dalam kegiatan mewarnai.
Program Ranking 1 juga kami gelar.
Sesi ini diikuti 55 peserta.
Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa luas penguasaan ilmu pengetahuan anak didik di desa ini, baik dalam bentuk pengetahuan umum maupun penguasaan ilmu keagamaan.
Anak-anak desa itu juga terlihat gembira ketika kami laksanakan lomba azan.
Acara ini diikuti 20 anak.
Karena banyak di antara anak-anak yang belum hafal lafaz azan, maka terlebih dahulu kami ajarkan mereka azan.
Setelah mereka kuasai lafaz azan barulah kami lombakan.
Untuk lomba ini adalah tiga juaranya, yakni juara 1, 2, dan 3.
Kepada pemenang kami berikan hadiah: juara 1 mendapat piala + Al-Qur'an, juara 2 dapat piala + paket alat tulis, dan juara 3 juga mendapat piala + alat tulis.
Program berikutnya yang kami gelar di desa ini adalah hafiz juz 30.
Pesertanya tercatat 38 orang.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui seberapa mampu anak-anak menghafal juz 30.
Anak-anak desa ini juga kami fasilitasi untuk belajar sejarah nabi serta bagaimana perjuangannya.
Tercatat 28 anak ikut sesi ini.
Tujuan kegiatan ini adalah agar anak-anak mengetahui lebih banyak tentang Islam dan tidak melupakan sejarah nabi dan rasul Allah.
Kami juga merintis pembangunan pipanisasi untuk area persawahan di Bung Simek.
Tak lupa pula kami lakukan analisis sosial di desa ini.
Tujuannya adalah untuk mengetahui potensi sumber daya alam apa saja yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan di gampong ini.
Momen baksos ini juga dimanfaatkan oleh para aktivis UKM-BSPD untuk menyambung tali silaturahmi dengan warga Bung Simek.
Soalnya, pada tahun 1993 juga pernah dilaksanakan kegiatan serupa oleh UKM-BSPD di gampong ini.
Jujur saja, sebenarnya sudah lama kami mengagendakan baksos di Bung Simek dan alhamdulillah baru sekarang bisa terealisasi meskipun masih dalam suasana pandemi Covid-19.
Secara khusus kami sampaikan terima kasih kepada Bupati Aceh Besar, Ir Mawardi Ali yang telah mendukung Baksos Terintegrasi III kami di Bung Simek, Dukungan itu, antara lain, diwujudkan dengan mengutus Asisten I Setdakab Aceh Besar, Bapak Abdullah SSos untuk membuka baksos terintegrasi di Meunasah Bung Simek pada 12 Desember malam.
Saat itu Pak Abdullah menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya kepada USK atas terselenggaranya Bakti Sosial Terintegrasi III di Gampong Bung Simek.
Menurutnya, program-program yang akan dilaksanakan selama satu minggu di desa ini sangat bagus dan sinergis dengan program yang ada di Pemkab Aceh Besar.
Pemkab Aceh Besar, lanjut Pak Abdullah malam itu, sangat mendukung bakti sosial seperti ini karena sasarannya nyata, menyangkut hajat hidup masyarakat banyak.
Ia juga berpesan kepada perangkat desa dan warga desa Bung Simek agar memanfaatkan kehadiran para mahasiswa di desa ini selama satu minggu untuk mewujudkan hal-hal yang dapat meningkatkan wawasan, keberdayaan, dan kesejahteraan masyarakat desa.
Kami juga sangat berterima kasih kepada Pak Bupati karena pada hari Minggu kemarin kami diundang khusus untuk menghadiri maulid di kediaman beliau, tepatnya di Jantho Panorama Park, tempat yang asri, teduh, dan mengasyikkan.
Rangkaian baksos ini ditutup resmi pada Minggu (19/12/2021) malam di Meunasah Bung Simek.
Kami bahagia, Wakil Bupati Aceh Besar, Waled Husaini, mengutus Camat Kuta Cot Glie, Imam Munandar, untuk menutup acara.
Tentunya tidak cukup sekali ini saja dukungan riil dari Pemkab Aceh Besar kami harapkan, tapi juga untuk selanjutnya.
Terlebih karena kami berencana: UKM BSPD akan membina Desa Bung Simek ini secara intensif sampai setahun ke depan.
Semoga saat itu pandemi Covid-19 tak lagi menjadi kendala.
Harapan kami semoga pihak rektorat USK mendukung rencana ini, demikian pula pihak Pemkab Aceh Besar.
Insyaallah bersama kita bisa, bersama kita kuat. (*)
Baca juga: Mahasiswa USK Bakti Sosial Terintegrasi di Gampong Bung Simek
Baca juga: Mahasiswa USK Lakukan Bakti Sosial Terintegrasi di Gampong Bung Simek, Aceh Besar