Risma Khusus Jenguk Riski, Remaja Penderita Kanker Tulang dari Simeulue
Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini, dalam kunjungannya ke Aceh, Selasa (21/12/2021) kemarin ternyata khusus untuk menjenguk Riski Ardyansyah
* Mensos Kembali Berkunjung ke Aceh
Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini kembali melakukan kunjungan ke Aceh.
Kali ini ternyata khusus menjenguk Riski Ardyansyah, remaja penderita kanker tulang ganas yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.
Usai bertemu, Risma langsung kembali ke Jakarta.
BERBEDA dari sebelumnya.

Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini, dalam kunjungannya ke Aceh, Selasa (21/12/2021) kemarin ternyata khusus untuk menjenguk Riski Ardyansyah (15), remaja asal Desa Air Dingin, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue.
Riski saat ini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh karena menderita kanker tulang ganas.
Ia dirawat di ruang Zamzam 2.
Usai bertemu Riski, Mensos langsung kembali ke Jakarta.
Kedatangan Risma ke RSUZA kemarin disambut oleh Wakil Direktur Pelayanan, Endang Mutiawati SpS bersama sejumlah pegawai.
Ada juga anggota DPRA dari Fraksi Partai Aceh, Tarmizi SP.
Risma kemudian menuju ruang Zamzam 2.
Saat itu, Riski tengah terbaring di atas tempat tidurnya.
Risma langsung menyapa Riski, menghibur serta menyemangatinya.
Risma juga memberikan sejumlah bantuan untuk Riski dan keluarganya.
"Ini ada laptop untuk Riski," kata Risma sambil mengeluarkan laptop dari ransel.
Selain itu, Kemensos RI juga memberikan bantuan dana Rp 53.974.411 dan bantuan lain untuk meringankan beban keluarga Riski yang tergolong kurang mampu.
Baca juga: Mensos Risma Marah-marah Lagi, Adu Mulut dengan Pendemo, Diprotes Datangi Oknum Supplier Bantuan
"Ya biasanya anak-anak mintanya itu (laptop).
Jadi kita berikan itu.
Biasanya di sekolah mereka belajar aecara daring.
Jadi kita bantu," ujar mantan wali kota Surabaya ini.
Risma kepada wartawan mengaku kunjungan itu dilakukannya setelah ia mendapat informasi dari pemberitaan media tentang kondisi Riski.
"Karena setelah saya berpikir, ini pasti pengobatan jangka panjang yang tidak serta merta selesai.
Karena itu saya mengajak teman KitaBisa, karena sustainability-nya setelah pascaoperasi pasti akan tetap berjalan," kata Risma.
Atas dasar itu, Risma mengajak pihak KitaBisa untuk membantu menanggani Riski.
Sebab Kemensos juga akan kesulitan membantu dalam waktu jangka panjang.
"Karena untuk perawatan medis dan sebagainya, kami dari Kemensos kita bisa akses, tapi kemampuan kami juga terbatas.
Karena itu kami mengandeng teman-teman KitaBisa," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Risma memastikan Riski mendapat pelayan yang baik.
Riski juga akan dirawat sepenuhnya di rumah sakit milik Pemerintah Aceh, tidak dirujuk ke rumah sakit lain.
"Dokter disini masih sanggup.
Kalau rumah sakit masih saggup kita tidak paksa.
Itu juga tidak bagus untuk perkembangannya," pungkas Mensos Risma.
Sementara dokter yang menanggani Riski, dr Irsan Abubakar SpOT, mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan operasi terhadap penyakit Riski.
"Sampai saat ini kita sudah melakukan perencanaan terhadap Riski dan Insya Allah hari ini (kemarin) juga kita lakukan tindakan operasi," ujarnya.
Menurut dr Irsan, dari evaluasi pihaknya, Riski terkena tumor tulang stadium tinggi.
Dimana kondisinya ini harus dilakukan penanganan segera.
Ia menjelaskan, penyakit yang dialami Riski sering menyerang anak-anak.
Kondisi itu dialami Riski setelah ia terjatuh saat membantu orang tuanya.
"Riski ini sempat dilakukan pengobatan alternatif kurang lebih 1,5 bulan.
Setelah itu Riski oleh keluarganya dibawa ke rumah sakit di Nagan Raya untuk melakukan pengobatan di sana," jelas Dokter Irsan.
Setelah beberapa lama di rawat di rumah sakit di Nagan Raya, Riski kemudian dirujuk ke Banda Aceh dan saat ini sudah dua minggu dalam perawatan medis di RSUZA.
"Kita doakan supaya keadaan Riski setelah diakukan operasi semakin membaik dan bisa bergabung bersama teman-temannya dan bisa mengikuti pelajaran dan insya Allah keadaanya akan membaik.
Mohon doanya," ujar Irsan.
Dokter Irsan menambahkan bahwa untuk kasus seperti ini sebenarnya banyak ditemukan.
"Cuma kita selalu dapat kasus ini dalam kondisi yang sudah jelek.
Jadi butuh penanganan yang lebih agresif," tutupnya.(masrizal)
Baca juga: Mensos Risma Semangati Bocah Penderita Kanker Tulang Asal Simeulue, Beri Laptop dan Bantuan Dana
Baca juga: VIDEO Tuai Kritikan, Mensos Risma Paksa Tunarungu Bicara di Acara HDI
Baca juga: Tindakannya Paksa Tunarungu Berbicara Dikecam, Mensos Risma Klarifikasi: Saya Enggak Maksa