Berita Banda Aceh
Angka Vaksin di Aceh Terus Melonjak, Sudah 2.171.315 Orang Masyarakat Aceh Divaksin
Memasuki minggu keempat bulan Desember 2021, tambahan angka vaksin di Aceh, sangat mengejutkan.
Penulis: Herianto | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Herianto | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Memasuki minggu keempat bulan Desember 2021, tambahan angka vaksin di Aceh, sangat mengejutkan.
Pada hari Jumat (24/12/2021) kemarin, tambahan mencapai angka 68.677 orang/hari.
Tambahan tertinggi terjadi pada kelompok masyarakat rentan dan umum mencapai 55.066 orang, kelompok remaja bertambah 7.388 orang, kelompok lansia 7.058 orang.
Sedangkan untuk kelompok SDM kesehatan dan petugas publik, terjadi koreksi angka vaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif yang dimintai penjelasannya terkait melonjaknya angka vaksin di Aceh kepada Serambi, Minggu (26/12/2021) mengatakan, lonjakan dan tambahan angka vaksin Aceh secara menyeluruh pada minggu ketiga bulan Desember 2021 sebesar 49 persen.
Pada hari Jumat (24/12/2021) kemarin naik menjadi sebesar 53,9 persen itu ( sudah 2.171.315 orang yang divaksin, dari yang akan divaksin 4.028.891 orang).
Baca juga: Muspika Kutablang Bireuen Gelar Vaksin Malam Hari
Ini berkat kerja keras pihak kepolisian bekerjasama dengan TNI dan pemkab/pemko di masing-masing daerah yang terus melakukan kegiatan vaksinasi massal dan gratis, serta diberikan berbagai jenis bantuan dan hadiah kepada masyarakat yang sudah divaksin.
Target angka vaksin kita akhir tahun 2021, sebut Hanif, berkisar 70 persen, sementra pada tanggal 24 Desember 2021, angkanya sudah mencpai 53,9 persen, masih ada waktu 6 hari lagi untuk mencapai target 70 persen pada 31 Desember 2021 mendatang.
Hanif mengatakan, pihaknya sangat optimis angka vaksin 70 persen itu bisa tercapai, karena bila dilihat dari tambahan jumlah orang yang divaksin dalam minggu lalu cukup besar.
Contohnya pada hari Jumat (24/12/2021), tambahannya mencapai 68.677 orang, hampir mencapai 70.000 orang/hari.
Dampak dari tambahan vaksin yang cukup besara tadi, kata Hanif, angka vaksin di berbagai daerah yang sudah berada di atas 50 persen ikut bertambah dari 12 daerah.
Sekarang ini sudah menjadi 16 daerah, yaitu Kota Subulussalam sebesar 53,4 persen, Nagan Raya 53,5 persen, Abdya 55,6 persen, Sabang 56,7 persen, Aceh Tenggra 57,5 persen, Aceh Tamiang 57,9 persen.
Baca juga: VIDEO Rafly Kande Cerita Kisahnya Saat Gempa dan Tsunami 2004
Selanjutnya, Aceh Singkil 60,1 persen, Aceh Tengah 61,5 persen Aceh Jaya 61,9 persen Langsa 64,5 persen, Lhokseumawe 66,2 persen, Gayo Lues 66,3 persen, Bener Meriah 67,8 persen, Pidi Jaya 69,2 persen dan terakhir Kota Banda Aceh masih tetap yang tertinggi mencapai 97,9 persen.
Sejalan dengan pertambahan angka vaksin yang sangat banyak itu, kata Kadinkes Aceh, dr Hanif, Kemenkes pada hari Jumat (24/12/2021) pekan lalu kembali mengirim vaksin ke Aceh sebanyak 205.200 dosis.
Tambahan vaksin baru itu, pada hari Sabtu (25/12/2021) dan Minggu (26/12/2021) nya, sudah didistribusikan keenam daerah yang stok vaksinnya sudah menipis dan tambahan angka vaksinnya cukup besar.
Yaitu Aceh Timur ditambah 50.560 dosis, Aceh Utara 30.880 dosis, Pidie 32.640 dosis, Pidie Jaya 30.280 dosis, Bireuen 30.840 dosis dan Aceh Besar 30.000 dosis.
Dari 23 Kabupaten/Kota yang ada di Aceh, ungkap Hanif, masih ada enam daerah lagi yang angka vaksinya masih berada di bawah 50 persen, yaitu Aceh Utara sebesar 37,4 persen, Aceh Barat 41,4 persen, Pidie sudah melonjak ke 41,6 persen, Aceh Selatan 45 persen, Bireuen 47,3 persen, Aceh Timur 48,8 persen.
Hanif mengatakan, keenam daerah yang angka vaksinnya masih dibawah 50 persen itu, kata Hanif, pihak kepolisian bersama TNI dan Pemkab setempat, terus melakukan kegiatan vaksin gratis dengan berbagai cara, termasuk memberikan bantuan dan hadiah kepada masyarakat yang telah divaksin secara massal dan gratis.
Hanif mengatakan, masyarakat yang datang ke lokasi vaksin, pintanya jangan semata-mata hanya mengejar bantuan setelah di vaksin.
Baca juga: Kunjungi Aceh, UAS Tanam Kurma Kultur Jaringan di Dayah Samudera Pasai Madani
Tapi lakukanlah dengan ikhlas atas peningkatan daya tahan tubuhnya, dari ancaman penularan virus corona varian baru Omicron.
Virus corona Omicron varian baru itu, kata Hanif, lebih berbahaya dari virus corona sebelumnya, varian delta.
Untuk mencegah penularanannya, masyarakat yang belum divaksin, untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya, segera datangi tempat vaksin massal yang ada di daerahnya untuk vaksin.
Orang yang telah divaksin dua kali, kata Hanif, apabila dirinya terpapar dengan virus corona, untuk mengobatinya mudah. Dan, ia tidak merasakan sakit yang berat.
Tapi yang belum pernah vaksin, apabila dirinya terpapar virus corona varian baru Omicron, dirinya akan mengalami sakit yang cukup berat, terutama sesak napas dan demam tinggi.
Untuk mengobatinya, kata Hanif, butuh waktu yang lama dan biaya yang cukup mahal. Oleh karena itu, sebelum terpapar virus corona varian baru itu, mengimbau kepada masyarakat yang belum divaksin, tolong pergi ke lokasi vaksin massal yang ada di daerahnya, untuk vaksin.
Baca juga: VIDEO Ketika Tuan Guru Bajang Bertemu Abusyik di Pidie
Vaksin bukan obat, tapi ia bisa menaikkan imunitas atau daya tahan tubuh manusia untuk menahan serangan virus corona, yang penularannya melalui pernapasan antar sesama manusia.
Kenapa untuk mencegah penularana virus corona, harus memakai masker, jaga jarak, cuci tangan, dan vaksin? karena virus corona pembawa virusnya adalah manusia yang sudah terpapar virus covid-19.
Orang yang sudah terpapar virus corona, ia sebagai pembawa virus dan yang sudah divaksin dua kali, virusnya cepat mati, setalah yang bersangkutan minum obat.
“Tapi yang belum divaksin, virusnya sangat cepat berkembang dalam paru-parunya dan akan menularkan kepada manusia lawan bicara dan yang dekat dengan dirinya,” ujar Hanif.(*)
Baca juga: Warga di Kuala Batee Mendapatkan Gas 3 Kilo Gratis Usai Disuntik Vaksin