Berita Banda Aceh

Keuchik Lambaro Skep, Tarmizi: Saya Merasa tak Dihargai dan Tidak Dianggap Sama Sekali

Keuchik Lambaro Skep, Tarmizi mengungkapkan alasan mengapa dirinya tidak meminjamkan kuali (beulangong) untuk acara peringatan 17 tahun tsunami Aceh

Penulis: Misran Asri | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/MISRAN ASRI
Keuchik Lambaro Skep, Tarmizi 

Laporan Misran Asri | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Keuchik Lambaro Skep, Tarmizi mengungkapkan alasan mengapa dirinya tidak meminjamkan kuali (beulangong) untuk acara peringatan 17 tahun tsunami Aceh, Minggu 26 Desember 2021, kemarin untuk warga. 

Meski diakui kuali yang ingin dipinjamkan oleh warganya itu jelas inventaris Gampong Lambaro Skep

Namun, Tarmizi memiliki alasan kuat untuk tidak meminjamkannya.

Menurut Tarmizi, dari awal rencana pelaksanaan peringatan 17 tahun tsunami Aceh yang akan digelar di Gampong Lambaro Skep, Tarmizi mengaku tidak pernah dianggap dan dilibatkan dalam acaranya. 

Ia menerangkan unsur tuha pheut gampong (TPG) dan kepemudaan menjadi penggerak yang berada di garis depan, dalam merencanakan pelaksanaan 17 tahun tsunami Aceh di Gampong Lambaro Skep.

Baca juga: LIVE BREAKING NEWS - Warga Lambaro Skep Geruduk Kantor Keuchik

"Mereka buat acara sampai beberapa kali membuat rapat terkait rencana acara peringatan itu, saya tidak pernah dilibatkan sama sekali.

Semua informasi itu saya tahu sendiri dari grup gampong dan tidak ada seorang pun yang berniat untul memberi tahu saya tentang apa yang sudah diputuskan," kata Tarmizi kepada Serambinews.com.

Pun demikian diakui namanya memang ada dicantumkan dalam susunan pengurus pelaksanaan acara peringatan 17 tahun tsunami Aceh tersebut. 

Tapi, segala bentuk rapat yang sudah dilaksanakan dan dikomandoi oleh unsur TPG, dirinya tidak pernah dilibatkan dan dilaporkan hasilnya. 

Dikatakan Tarmizi, rencana pelaksanaan peringatan 17 tahun  tsunami Aceh ini bermula dari sumbangan dua ekor sapi dari Wakil Ketua DPRK Banda Aceh, Usman ke Gampong Lambaro Skep beberapa waktu lalu. 

Baca juga: BREAKING NEWS - Diduga Boat Penuh Imigran Rohingya Terlihat di Laut Bireuen

Kemudian unsur TPG dan kepemudaan membentuk pengurus dan panitia pelaksana secara sepihak, tanpa dirembuk dengan dirinya terlebih dahulu sebagai keuchik.

"Saya tidak pernah melarang acara pelaksanaan peringatan 17 tahun tsunami Aceh di Lambaro Skep itu. Tapi, kenapa saya tidak pernah diajak berdiskusi dalam  mengambil keputusan.

Sehingga saya tidak tahu apapun terhadap apa yang sudah diputuskan.

Begitu, tiba-tiba mereka datang ke kantor langsung meminta pinjam kuali (beulangong) untuk acara.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved