Luar Negeri
PBB Tuntut Penyelidikan atas Laporan 35 Orang Dibunuh dan Dibakar Junta Militer Myanmar
Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths lantas menuntut penyelidikan menyeluruh atas tragedi tersebut.
SERAMBINEWS.COM, NEW YORK – Seorang pejabat PBB merasa ngeri atas laporan yang menyebutkan setidaknya 35 warga sipil Myanmar dibunuh dan dibakar.
Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths lantas menuntut penyelidikan menyeluruh atas tragedi tersebut.
“Saya mengutuk insiden menyedihkan ini dan semua serangan terhadap warga sipil di seluruh negeri,” kata Griffiths pada Minggu (26/12/2021) sebagaimana dilansir Channel News Asia.
Pada Sabtu (25/12/2021), beberapa foto beredar media sosial yang menunjukkan dua truk dan sebuah mobil yang hangus terbakar di jalan raya Kotapraja Hpruso, Negara Bagian Kayah, dengan sisa-sisa tubuh hangus di dalamnya.
Seorang milisi People's Defence Forces (PDF) mengatakan, beebrapa pejuangnya telah menemukan kendaraan itu pada Sabtu pagi.
Sebelumnya, mereka mendengar tentara Myanmar telah menghentikan beberapa kendaraan di Hpruso setelah bentrok dengan para milisi PDF di dekatnya pada Jumat (24/12/2021).
"Ketika kami pergi untuk memeriksanya pagi ini, kami menemukan beberapa mayat dibakar di dua truk. Kami menemukan 27 mayat," katanya kepada AFP tanpa menyebut nama, Sabtu.
Sebuah kelompok pemantau dan media lokal menyebut serangan itu dilakukan oleh pasukan militer Myanmar.
Dua pekerja untuk kelompok nirlaba Save the Children masih hilang sebagaimana dilansir Channel News Asia.
Kendaraan mereka termasuk di antara beberapa yang diserang dan dibakar dalam insiden di Negara Bagian Kayah tersebut.
Keduanya hendak pulang setelah melakukan pekerjaan kemanusiaan di wilayah tersebut.
Kini, Save the Children telah menangguhkan pekerjaannya di beberapa wilayah.
Junta militer Myanmar sebelumnya mengatakan pasukannya telah diserang di Hpruso pada Jumat setelah mencoba menghentikan tujuh mobil yang “mencurigakan”.
Juru Bicara Junta Militer Myanmar Zaw Min Tun mengatakan, tentaranya membunuh beberapa orang setelah bentrokan pecah.
Namun, dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.