Tersambar Petir
Satpam Cilincing Tersambar Petir, Ahli Ungkap Beberapa Benda Ini Jadi Penyebab Utama
Seorang petugas satuan pengamanan (Satpam) tersambar petir saat berjalan di tengah hujan. Videonya hingga kini viral di sejumlah media sosial...
SERAMBINEWS.COM - Seorang petugas satuan pengamanan (Satpam) tersambar petir saat berjalan di tengah hujan.
Videonya hingga kini viral di sejumlah media sosial.
Dikutip dari YouTube Tribunnews, Senin (27/12/2021), insiden itu terjadi di PT Komatsu, Cilincing, Jakarta Utara pada Senin (20/12/2021) sore.
Dalam video itu, petugas satpam tampak sedang berjalan sambil memegangi payung dalam kondisi hujan.
Tiba-tiba petir menyambar hingga muncul percikan api dari sambaran itu.
Seketika petugas Satpam itu langsung tergeletak tak sadarkan diri.
Sontak beberapa karyawan lain yang berada di sekitar lokasi berdatangan menolong korban.
Mengutip Kompas.com, peristiwa ini dibenarkan Kapolsek Cilincing Kompol R Manurung.
"Kejadian sudah Senin (20/12/2021) sore (di PT Komatsu, Cilincing, Jakarta Utara)," kata Manurung
Manurung menyebut korban yang merupakan petugas satpam adalah AR (35).
Informasi terkini, yang bersangkutan kini sudah sehat kembali.
"Sempat dirawat di rumah sakit selama empat hari, kini sudah sehat," kata Manurung.
Mengutip Kompas.com, terkait dengan insiden tersebut, Guru Besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Dr Dipl Ing Ir Reynaldo Zoro menjelaskan asal mula dan penyebab sambaran petir tersebut terjadi.
Menurut Reynaldo, jika memang satpam tersebut membawa handy talky (HT), itu bukan jadi masalah.
Ponsel atau HT, kata Reynaldo, tidak menyebabkan seseorang tersambar petir.
Ini karena keduanya memiliki frekuensi yang berbeda.
"Mungkin itu mitos ya seolah frekuensi ponsel dan HT dengan petir itu nyambung, enggak ya."
"(Frekuensi) ponsel dan HT itu GHz (gigahertz), sedangkan petir maksimalnya hanya 100 MHz (megahertz), jadi tidak nyambung," kata Reynaldo, Minggu (26/12/2021).
Reynaldo jelaskan, petir hanya menyambar titik yang masuk dalam jarak sambarnya.
Apabila petir kecil, maka jarak sambarnya pun kecil.
Menurut Reynaldo, payung yang digunakan satpam dinilai menjadi salah satu penyebab sambaran.
"Pemakaian payung menyebabkan sasaran bertambah tinggi."
"Sehingga memungkinkan lebih mudah tersambar petir, karena lebih dekat ke lidah petir," jelas Reynaldo.
Selain payung, berdasarkan analisisnya, truk-truk besar di sekitar lokasi juga bisa menjadi titik sambar petir.
Apalagi di daerah pertambangan.
Reynaldo menyebut truk-truk tersebut merupakan 'easy target' bagi petir, karena strukturnya yang tinggi dan besar.
Selain itu, adanya tiang di sekitar lokasi semakin menambah potensi sambaran petir pada satpam tersebut.
"Melihat ada tiang di samping belakang dan truk besar di depannya, yang bersangkutan ada di daerah sambaran petir," jelas dia.
"Sehingga final jump dari lidah petir lebih dekat ke yang bersangkutan dengan payungnya," terang Reynaldo.(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/26/11202871/tersambar-petir-saat-bekerja-seorang-satpam-di-cilincing-dirawat-di-rumah
https://www.kompas.com/tren/read/2021/12/27/145036165/viral-video-pria-tersambar-petir-benarkah-ponsel-dan-ht-picu-sambaran-petir?page=all
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(Kompas.com/Nirmala Maulana Achmad/Ahmad Naufal Dzulfaroh)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Penjelasan Ahli Soal Satpam Cilincing Kesambar Petir, Tiga Benda Ini jadi Penyebab Utama"