Berita Banda Aceh

Aceh Perlu Galakkan Tanaman Singkong, Korea dan Vietnam Butuh Tepung Mocaf 450 Ton/Bulan

Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Provinsi Aceh mengajak masyarakat Aceh agar menggalakkan tanaman singkong, mengingat prospeknya

Editor: bakri
For: Serambinews.com
Ketua Umum Pengurus Masyarakat Singkong Indonesia Provinsi Aceh, Zubir Marzuki. 

BANDA ACEH - Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Provinsi Aceh mengajak masyarakat Aceh agar menggalakkan tanaman singkong, mengingat prospeknya ke depan yang diperkirakan sangat menguntungkan.

Harganya akan naik tinggi seiring dengan tingginya permintaan pasar dunia terhadap tepung mocaf.

Tepung mocaf adalah modified cassava flour atau tepung singkong yang dimodifikasi.

Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid bersama sejumlah pejabat menunjukan singkong yang dipanen di kawasan Gunung Meriah, Rabu (9/12/2020).
Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid bersama sejumlah pejabat menunjukan singkong yang dipanen di kawasan Gunung Meriah, Rabu (9/12/2020). (SERAMBINEWS.COM/ DEDE ROSADI)

Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) MSI Aceh, Zubir Marzuki, kepada Serambi seusai pelantikan dirinya dan para pengurus MSI Aceh, Rabu (29/12/2021).

Pelantikan dilakukan secara virtual dan serentak di lima provinsi.

Zubir mengungkapkan, selama ini tanaman ubi kayu (singkong) yang ditanam di Aceh belum mampu memenuhi penyediaan bahan baku yang dibutuhkan produsen tepung mocaf di Aceh.

Padahal, pihaknya membeli dengan harga yang tinggi.

Jika di luar Aceh berkisar Rp 800-900 per kilogram, di Aceh dibeli dengan harga Rp 1.100/kg.

“Selama ini kami mendapatkan bahan baku ubi kayu dari Sumatera Utara dan daerah lainnya di Pulau Sumatera,” sebutnya.

Zubir mengatakan, permintaan tepung mocaf saat ini cukup tinggi, baik dalam maupun luar negeri.

Korea dia sebutkan butuh tepung mocaf dari Aceh sebanyak 300 ton/bulan dan Srilangka 150 ton/bulan.

Namun sampai saat ini pihaknya belum mampu memenuhi permintaan tersebut karena penyediaan bahan baku singkong di dalam negeri sangat terbatas.

Industri tepung mocaf yang ada di Pulau Jawa ungkap Zubir, terpaksa harus mengimpor bahan baku ubi kayu dari Cina dan Thailand.

Tetapi sejak pandemi Covid-19, Cina dan Thailand juga mengalami krisis bahan baku singkong, sehingga mulai membatasi impor ke Indonesia.

Baca juga: Empat Cara Membuat Singkong Goreng Agar Tetap Empuk, Sangat Mudah, Pemula Pun Bisa

Baca juga: Ingin Tahu, Manfaat Daun Singkong, Bisa Atasi Penyakit Mematikan, Simak Ulasan Ini

Melihat kondisi tersebut, Zubir menilai hal itu sebagai peluang bagi kelompok tani di Indonesia dan Aceh untuk menanam ubi kayu, dimana harganya akan naik tinggi seperti yang terjadi pada komoditas kelapa sawit.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved