Berita Luar Negeri

Saf Shalat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Renggang Lagi, Covid-19 Melonjak di Saudi

Arab Saudi kembali menerapkan pembatasan sosial pandemi Covid-19 di seluruh negeri, termasuk jarak saf shalat di Masjidil Haram

Editor: bakri
AFP/File
Menara Jam Royal Mekkah dan Masjidil Haram dapat dilihat di Mekkah, Arab Saudi. 

JAKARTA - Arab Saudi kembali menerapkan pembatasan sosial pandemi Covid-19 di seluruh negeri, termasuk jarak saf shalat di Masjidil Haram, Mekkah, dan Masjid Nabawi, Madinah

Pihak berwenang Saudi mengatakan akan menerapkan kembali "persyaratan jarak sosial antara jamaah dan peziarah" di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, seperti dikutip AFP

Kebijakan ini dikeluarkan Presidensi Urusan Umum Dua Masjid Suci yang dipimpun Syeikh As-Sudais pada Rabu (29/12/2021) dan berlaku mulai Kamis (30/12/2021)

"Jaga jarak akan diterapkan antar-jamaah, pemasangan kembali karpet yang sesuai, dan pengaturan jamaah di jalur Tawaf, sebagai tindakan pencegahan demi menjaga kesehatan dan keselamatan jamaah," bunyi pernyataan lembaga tersebut

Selain menjaga jarak, seluruh jamaah dan pekerja di dua masjid utama umat Muslim itu diwajibkan mematuhi protokol kesehatan lainnya seperti memakai masker, mematuhi jadwal umrah dan shalat sesuai izin yang disetujui aplikasi Tawakkalna dan aturan masjid lainnya

Selain Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Saudi juga menerapkan pengetatan protokol kesehatan ini di seluruh wilayah kerajaan baik tempat terbuka maupun tertutup per hari ini

Menteri Kesehatan Fahd Al-Jalajil juga menyerukan seluruh warga untuk segera menerima dosis booster vaksin Covid-19 untuk mengurangi risiko terinfeksi Covid-19 terutama varian Omicron

"Untuk menghadapi fase pandemi ini, kita sangat bergantung pada kesadaran masyarakat," kata Al-Jalajil seperti dikutip Saudi Gazette

Pengetatan protokol kesehatan ini diterapkan menyusul lonjakan infeksi Covid-19 harian di Saudi

Baca juga: Arab Saudi Siapkan Penterjemah Tujuh Bahasa di Komplek Masjidil Haram

Baca juga: Masjidil Haram Diizin Beroperasi dengan Kapasitas Penuh, Jamaah Diwajibkan Harus Sudah Divaksin

Per Rabu (29/12), Saudi mencatat 744 kasus harian Covid-19

Jumlah itu menjadi rekor tertinggi sejak beberapa bulan terakhir

Sebab, sejak September lalu Saudi berhasil mengendalikan infeksi Covid-19 dengan mencatat infeksi harian di bawah 100 kasus hingga pertengahan Desember

Pada 19 Desember lalu, infeksi Covid-19 harian Saudi mencapai ratusan kasus per hari

Suasana di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi.
Suasana di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. (Foto: Saudi Press Agency)

Sementara itu, sebanyak 23,1 juta warga atau 66,5 persen dari total populasi Saudi telah menerima dua dosis vaksin Covid-19

‘Tsunami’ Corona Landa Dunia

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (29/12/2021) mengatakan, tsunami Covid-19 sedang terjadi akibat varian baru

Sementara itu, data dari kantor berita AFP menunjukkan, kasus-kasus Covid-19 melonjak di seluruh dunia dalam seminggu terakhir ke tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya

Varian Omicron yang sangat menular membuat Amerika Serikat, Perancis, dan Denmark mencatatkan rekor kasus baru pada Rabu

Menurut penghitungan AFP, ada 6,55 juta kasus Covid-19 yang dilaporkan secara global selama tujuh hari hingga Selasa (28/12/2021)

Ini menunjukkan penyebaran yang belum pernah terjadi sebelumnya

Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak WHO mendeklarasikan pandemi pada Maret 2020

Itu juga berarti laju penularan Omicron sangat cepat, dan puluhan juta orang akan menghadapi pembatasan tahun kedua berturut-turut yang menghambat perayaan Malam Tahun Baru

"Saya sangat prihatin bahwa Omicron, yang lebih menular, beredar bersamaan dengan Delta, menyebabkan tsunami kasus," kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus

Amerika Serikat, di mana Omicron sudah membanjiri rumah sakit, mencatat rata-rata tujuh hari tertinggi dari kasus baru yaitu 265.427

Menurut Universitas Johns Hopkins Ahli epidemiologi dan imunologi Harvard, Michael Mina, menulis di Twitter bahwa jumlah itu mungkin hanya "puncak gunung es"

Jumlah kasus sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi, karena kurangnya tes

Namun, kasus-kasus Covid-19 di AS juga tampaknya tidak separah gelombang sebelumnya, karena kumpulan bukti-bukti menunjukkan kasus yang lebih ringan dari varian baru.(cnnindonesia.com/kompas.com)

Baca juga: Masjidil Haram Diizin Beroperasi dengan Kapasitas Penuh, Jamaah Diwajibkan Harus Sudah Divaksin

Baca juga: Shalat Subuh Pertama Tanpa Jaga Jarak di Masjidil Haram, Arab Saudi Izinkan Kapasitas Jemaah Penuh

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved