Berita Bireuen
Sebanyak 218 Mahasiswa Umuslim KKM di Bener Meriah, Semua Miliki Sertifikat Vaksin
Sebanyak 218 mahasiswa Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan, Bireuen akan melaksanakan Kuliah Kerja Masyarakat (KKM)
BIREUEN - Sebanyak 218 mahasiswa Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan, Bireuen akan melaksanakan Kuliah Kerja Masyarakat (KKM) di Bener Meriah.
Mereka nantinya disebar di 30 desa dalam Kecamatan Bandar.
Hal itu disampaikan Ketua Panitia Pembekalan KKM Umuslim, Drs Syarkawi MEd saat pembekalan bagi mahasiswa KKM di Aula Ampon Chiek Peusangan, Rabu (5/1/2021).
Kegiatan pembekalan itu akan berlangsung selama dua hari.
“Mahasiswa yang memenuhi persyaratan akademis dan administrasi untuk melaksanakan KKM sebanyak 218 orang.
Mereka terdiri dari 69 laki-laki, dan 149 perempuan,” kata Syarkawi.
Adapun 218 mahasiswa tersebut berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebanyak 67 orang, Fakultas Teknik (21), Fisip (24), Fikom (29), Fakualtas Ekonomi (46), dan Fakultas Pertanian sebanyak 31 orang.
Syarkawi menambahkan, sebelum diberangkatkan ratusan mahasiswa dibekali dengan materi umum dan khusus.
Hal itu untuk menambah wawasan, keterampilan, dan juga kemampuan oleh sejumlah pakar.
Salah satu pemateri adalah Plt Bupati Bener Meriah, Dailami ikut membekali mahasiswa.
Lokasi KKM, kata Syarkawi akan ditempatkan pada 30 desa yang ada di Kecamatan Bandar, Bener Meriah.
Mahasiswa akan diberangkatkan pada 18 Januari mendatang dan melaksanakan KKM selama 30 hari atau hingga 16 Februari 2022.
Guna memudahkan pelaksanaan KKM, sebutnya, koordinasi dan evaluasi di lapangan diberlakukan sistem kelompok.
Di mana setiap kelompok terdiri dari 7-8 orang dari berbagai program studi.
Kecuali itu, setiap satu kelompok akan dibimbing seorang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Wakil Rektor I Bidang Akademik Umuslim, Dr Halus Satriawan SP MSi saat membuka pembekalan antara lain mengatakan, KKM merupakan salah satu dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Menurutnya, pembekalan bertujuan untuk memberikan gambaran kondisi lapangan agar peserta dapat memahami masyarakat.
Karena kondisi daerah masih pandemi Covid-19, maka pelaksanaan pengabdian tetap mengikuti protokol kesehatan.
“Harapan saya, walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19, tetapi tidak menghalangi pengabdian kepada masyarakat,” harap Halus Satriawan.
Wakil Rektor mengharapkan peserta KKM saat berada di tengah masyarakat agar mempunyai sikap yang lebih baik dari kebiasan selama ini.
Baca juga: Bersama Masyarakat, Mahasiswa Umuslim Ciptakan Objek Wisata Bernuansa Agropolitan di Cot Jrat
Baca juga: Mahasiswa Umuslim Bireuen Peduli Masyarakat Kurang Mampu, Salurkan Bantuan ke Desa Pelosok
Boleh jadi, bisa belajar dengan menyerap dan mengambil berbagai masukan, pengalaman dari masyarakat, dan mengedepan kearifan lokal.
“Sifat dari KKM ini adalah dua arah, mahasiswa sudah bisa memberikan sedikit ilmu yang sudah didapat di bangku kuliah.
Begitu juga masyarakat dapat memberikan berbagai pengalaman lapangan kepada mahasiswa,” tutup Halus Satriawan.
Pada sisi lain, Ketua Panitia Pembekalan KKM Umuslim, Drs Syarkawi MEd secara tegas mengungkapkan, terkait dengan kondisi daerah yang masih dilanda pandemi Covid-19, sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran, maka setiap peserta atau mahasiswa KKM diwajibkan melampirkan sertifikat bukti sudah vaksin Covid-19 minimal dosis pertama.
“Bila ada mahasiswa belum vaksin, maka kami segera mita untuk segera divaksin.
Lalu, bila tidak ada bukti sudah divaksin, panitia belum mengizinkan mahasiswa tersebut untuk diberangkatkan ke lokasi KKM,” ujarnya.(yus)
Baca juga: Umuslim Terima Penghargaan di Hari Kesehatan Nasional
Baca juga: Umuslim Bireuen Gandeng Lagi Universitas Pendidikan Indonesia Bandung