Disiram Air Keras

Tak Mau Rujuk, Wanita di Palembang Disiram Air Keras oleh Suami hingga Anak Juga Jadi Korban

SH disiram air keras oleh suami sirinya, MYE (45), hingga anaknya berinisial DA turut menjadi korban. Penganiayaan itu terjadi karena...

Editor: Eddy Fitriadi
shutterstock
Ilustrasi KDRT. Tak Mau Rujuk, Wanita di Palembang Disiram Air Keras oleh Suami hingga Anak Juga Jadi Korban. 

SERAMBINEWS.COM - Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dialami wanita berinisial SH (30) di Palembang, Sumatera Selatan.

SH disiram air keras oleh suami sirinya, MYE (45), hingga anaknya berinisial DA turut menjadi korban.

Penganiayaan itu terjadi karena korban menolak ajakan rujuk suaminya.

Selama ini, korban juga mengaku kerap diganggu oleh MYE. "Waktu kejadian, anak saya persis di sebelah badan saya makanya ikut kena."

"Sebenarnya saya nikah siri sama dia (pelaku), kami tidak punya anak. Ini anak sama suami saya sebelumnya," ucap SH yang dihubungi melalui sambungan telepon karena masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang, Senin (10/1/2022).

SH menyebut, perbuatan itu dilakukan oleh suami sirinya, MYE yang saat angkutan transmusi masih beroperasi, menempati posisi sebagai sopir.

Aksi penyiraman terjadi di kediaman ibu dari SH yang berada di Jalan Aman Kelurahan Srijaya Kecamatan Alang-alang Lebar Palembang, Jumat (6/1) sekitar 15.00 WIB.

"Selama ini dia memang sudah sering membuntuti sampai benar-benar mengganggu saya. Intinya dia mau ngajak rujuk, tapi selalu saya tolak," ungkapnya.

Lanjut dikatakan, sudah lebih satu tahun lebih SH memilih untuk tinggal di rumah sang ibu dan meninggalkan YME.

Bukan tanpa alasan keputusan itu diambil, sebab selama dua tahun membangun biduk rumah tangga SH selalu mendapat KDRT dari suaminya tersebut.

Akan tetapi MYE tidak terima dan minta kembali rujuk dengan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan kasarnya.

Namun sayang, setelah diberi kesempatan nyatanya MYE tidak kunjung berubah dan tetap saja berbuat kasar.

"Selama ini dia tidak pernah talak saya. Tapi saya sudah tidak mau sama dia. Mana bisa saya hidup tinggal sama suami seperti itu" ujarnya.

Menurut SH, puncak prahara rumah tangga mereka terjadi ketika dia memilih untuk kembali ke rumah orang tuanya.

Sejak itu, YME selalu mengikuti bahkan meneror SH baik di rumah maupun di tempat kerja sehingga membuatnya tidak tenang.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved