Berita Luar Negeri

Tsunami Hantam Ibu Kota Tonga, Dampak Letusan Gunung Api Bawah Laut

Tonga, sebuah negara di kawasan Pasifik, dihantam gelombang tsunami yang terjadi akibat letusan gunung HungaTonga-Hunga

Editor: bakri
AFP
Kawasan Pantai Tonga 

TONGA - Tonga, sebuah negara di kawasan Pasifik, dihantam gelombang tsunami yang terjadi akibat letusan gunung HungaTonga-Hunga Haapai, sebuah gunung api bawah laut yang berada di negara tersebut.

Terjangan gelombang tsunami itu melintasi garis pantai ibu kota Tonga, Nuku’alofa, pada Sabtu (15/1/2021), mengalir ke jalan-jalan pantai dan membanjiri properti.

Melansir nzherald, rekaman video menunjukkan gelombang menyapu rumah, gedung, dan gereja di Tonga.

Sementara sebelumnya abu, uap, dan gas dari gunung HungaTonga- Hunga Ha¬apai yang mengalami erupsi menyembur hingga 17 Kilometer (Km) ke udara.

Abu vulkanik pun dilaporkan mencapai Nuku’alofa.

“Doakan kami,” tulis seorang warga Tonga di media sosial, ketika orang-orang melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi di tengah teriakan panik.

Hingga berita ini ditulis, belum ada kabar mengenai korban luka-luka atau korban jiwa.

Baca juga: Peringati 17 Tahun Tsunami Aceh, Doa Bersama Bergema di Mapolres Lhokseumawe

Baca juga: Cucu Sultan Aceh Ucapkan Terima Kasih kepada Presiden Erdogan karena Peringati 17 Tahun Tsunami 

Namun demikian, Raja Tonga yakni Tupou VI dikabarkan terpaksa dievakuasi dari Istana Kerajaan setelah tsunami membanjiri ibu kota Nuku’alofa.

Konvoi polisi dan tentara tampak membawa Raja ke sebuah vila di Mata Ki Eua di saat penduduk mengevakuasi diri ke tempat yang lebih tinggi.

Pemerintah Tonga sebelumnya sempat memberi peringatan tsunami kedua dalam dua hari seusai letusan gunung berapi bawah laut Hunga Tonga- Hunga Ha’apai.

Namun, peringatan itu sudah dicabut sekitar tengah hari ini.

“Kami tinggal di Kolomotu’a dekat laut jadi kami sudah pergi.

Kami berada di mobil dan macet setiap jalan.

Mohon doakan kami dan keselamatan kami,” ujar salah satu warga Tonga di Twitter.

Polisi dan otoritas setempat sudah menyarankan semua warga untuk mengevakuasi diri ke tempat yang lebih tinggi.

Ada pula laporan sirene berdering di Nukualofa.

Finau Fonua dari RNZ Pacific mengatakan Tonga saat ini dalam kondisi gelap, abu berjatuhan, dan orang-orang dapat melihat kilat di awan yang tertutup abu.

Sementara seorang warga Tonga di Pasifik Selatan, Mere Taufa, menuturkan, dirinya sedang bersiap makan malam ketika erupsi terjadi.

Taufa menyebut erupsi gunung Hunga Tonga- Hunga Ha’apai itu sangat dahsyat hingga membuat rumahnya bergetar.

“Itu sangat besar, tanah bergetar, rumah kami bergetar.

Itu terasa bertahap, adik laki-laki saya mengira ada bom meledak di dekat kami,” tutur Taufa seperti dilansir media Selandia Baru, Stuff.co.nz.

“Insting pertama saya adalah berlindung di bawah meja.

Saya meraih adik perempuan saya, dan berteriak kepada orang tua saya dan orang-orang lainnya di dalam rumah untuk melakukan hal yang sama,” imbuhnya.

Beberapa menit kemudian, tutur Taufa, rumahnya diterjang gelombang air secara tiba-tiba.

Baca juga: Inilah Gunung Berapi Paling Mematikan di Indonesia, Ledakannya Pernah Tewaskan 100.000 Orang Eropa

“Kami langsung tahu itu tsunami.

Air masuk ke dalam rumah kami,” ucapnya.

Dari jendela rumahnya, Taufa bisa menyaksikan dinding rumah salah satu tetangganya roboh akibat terjangan tsunami.

“Anda bisa mendengar teriakan di manamana, orang-orang berteriak untuk keselamatan, agar semua orang naik ke tempat yang lebih tinggi,” ujar Taufa.

Selain di Tonga, ada juga laporan tentang ledakan yang terdengar di Fiji dan Samoa.

Namun sejauh ini, tak ada peringatan di kedua wilayah itu atau Selandia Baru.

“Ledakan gunung berapi baru saja meletus dan orang-orang sudah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dari kemungkinan gelombang tsunami,” tulis warganet lain.

Anthony Browne berada di Fiji saat letusan terjadi di Tongo.

Menurutnya ledakan itu masih terdengar dan terasa hingga ke Nadi, Fiji.

“Selama satu jam terakhir ada suara ledakan terus menerus dengan gemuruh terus, jendela berderak dan pintu berderak,” kata Anthony.

Selain Tonga, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Selandia Baru (NEMA) juga mengeluarkan peringatan tsunami setelah letusan gunung berapi bawah laut di Tonga.

NEMA memperkirakan wilayah pesisir Selandia Baru di pantai utara dan Timur Pulau Utara, serta Kepulauan Chatham akan mengalami gelombang tak terduga dan arus kuat yang tak biasa.

“Kami mengeluarkan imbauan nasional: aktivitas tsunami usai letusan Tonga,” kicau NEMA di Twitter. (tribun network/dod)

Baca juga: Peringati 17 Tahun Tsunami Aceh, Doa Bersama Bergema di Mapolres Lhokseumawe

Baca juga: Gunung Berapi Cumbre Vieja Meletus, Lava Telan Rumah Penduduk dan Mengalir di Jalanan Spanyol

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved