Berita Aceh Tamiang
Bahayanya Stroke, Dua Hari Petani Aceh Tamiang Tak Pulang, Ditemukan Meninggal di Kebun Sawit
Penyakit stroke telah menjadi momok menakutkan bagi masyarakat Provinsi Aceh, bahkan dunia. Serangan secara tiba-tiba, bisa menyebabkan penderita
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: M Nur Pakar
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Penyakit stroke telah menjadi momok menakutkan bagi masyarakat Provinsi Aceh, bahkan dunia.
Serangan secara tiba-tiba, bisa menyebabkan penderita pingsan di tempat, bahkan nyawa bisa melayang.
Kondisi itu terjadi pada seorang petani Aceh Tamiang.
Dia ditemukan meninggal dunia di kebun kelapa sawit setelah dilaporkan tidak pulang selama dua hari.
Jasad korban, Kasiok (51) ditemukan mulai membusuk oleh anaknya, Herdianto (34) di areal perkebunan Tanjunggenting, Aceh Tamiang pada Senin (17/1/2022).
Temuan ini sekaligus menjawab misteri menghilangnya korban sejak Sabtu (15/1/2022).
Baca juga: Sebelum Meninggal Dunia, Imam S Arifin Setahun Derita Stroke, Drop Setelah Bisa Berjalan
Ketika itu, korban pamit pergi ke kebun sembari membawa peralatan meracuni rumput.
"Terakhir meninggalkan rumah pada Sabtu dan selepas itu tidak ada kabar," kata Kasubbag Humas Polres Aceh Tamiang, Iptu Untung Sumaryo, Selasa (18/1/2022).
Anak korban sempat mengira almarhum pulang ke rumah istrinya di Langsa.
Namun setelah mendapat kabar tidak ada di Langsa, anak-anaknya pun mulai melakukan pencarian.
"Anak korban yang laki-laki bernama Herdi berinisiatif memeriksa ke kebun," ujar Untung.
"Ternyata benar, korban ditemukan sudah meninggal," tambahnya.
Baca juga: RS Jeumpa Hospital Bireuen Gelar Penyuluhan Pencegahan Stroke
Dia menjelaskan korban meninggal dalam kondisi sujud dengan racun rumput masih menempel di badan.
Beberapa bagian tubuh korban juga mulai membusuk.