Berita Banda Aceh
Ibu-ibu di Banda Aceh Ramai Beli Minyak Goreng Kemasan Satu Harga Rp 14 Ribu/Liter, Hingga Juni 2022
Minyak goreng kemasan satu harga ini tersedia di Pasar Ritel Modern di Banda Aceh dan Aceh Besar, seperti di Suzuya, Indomaret, dan sejenisnya.
Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
Minyak goreng kemasan satu harga ini tersedia di Pasar Ritel Modern di Banda Aceh dan Aceh Besar, seperti di Suzuya, Indomaret, dan sejenisnya.
Laporan Herianto | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sejak Rabu hingga Jumat, 19-21 Januari 2022, ibu-ibu di Banda Aceh dan Aceh Besar ramai-ramai membeli minyak goreng kemasan satu harga Rp 14 ribu per liter.
Minyak goreng kemasan satu harga ini tersedia di Pasar Ritel Modern di Banda Aceh dan Aceh Besar, seperti di Suzuya, Indomaret, dan sejenisnya.
Informasi dihimpun Serambinews.com, kaum ibu ini membeli minyak goreng itu setelah mendengar pengumuman dari Menko Ekuin Erlangga Hartarto dan Kemendag Muhammad Lutfi.
Bahwa mulai 19 Januari – 30 Juni 2022 mendatang, pemerintah menyubsidi harga minyak goreng kemasan dari berbagai merek dengan satu harga Rp 14.000/liter/bungkus.
Setiap orang hanya dibolehkan membeli satu bungkus, apakah ukuran satu liter maupun dua liter.
Adi, karyawan Indomaret di Desa Nesu Jaya, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh, mengatakan hari pertama program 19 Januari 2022, kaum ibu yang manfaatkan program ini sangat banyak.
"Saat itu ada sekitar 300-an bungkus minyak goreng kemasan ukuran 2 liter yang terjual,”ujar Karyawan Indomaret tersebut.
Keesokannya atau kemarin dan hari ini, kata dia jumlah ibu-ibu yang memanfaatkan program ini berkurang menjadi 200 lebih bungkus yang terjual.
Merek minyak goreng yang dijual itu Bimoli, Sania, dan lainnya.
Ungkapan yang hampir sama disampaikan karyawan Suzuya Mall di Seutui Kota Banda Aceh.
Menurut Karyawan Suzuya, jumlah yang terjual per hari 300 hingga 400 bungkus.
Ibu rumah tangga, Ani dan Ita yang wawancarai Serambinews.com di Suzuya Mall Seutui mengatakan mereka memilih yang dua liter atau Rp 28 ribu per bungkus.
Menurut mereka, sebelum ada kebijakan ini, harga minyak goreng kemasan ukuran satu liter bervariasi antara Rp 20.000 – Rp 22.000/bungkus.
Kebijakan pemerintah ini, saran Ani dan Ita, hendaknya dijalankan dalam waktu yang lama.
Dikonfirmasi Seramnbinews.com secara terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Moh Tanwir, mengatakan penjualan minyak goreng program pemerintah pusat di semua pasar ritel modern yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
Antara lain Suzuya, Indomaret dan lainnya.
Menurutnya, sumber anggaran program ini dari Badan Pengelola Perkebunan Kelapa Sawit (BPDKS) senilai Rp 7,6 triliun.
Dana itu akan digunakan untuk menyubsidi harga minyak goreng kemasan sebanyak 250 juta liter per bulan atau 1,5 miliar liter selama enam bulan.
Kebijakan Kemendag ini, kata Mohd Tanwir, sudah ditindaklanjuti Dinas Perindagkop Kabupaten/Kota untuk mengawasi pelaksanaan penjualan minyak goreng kemasan satu harga tersebut.
Informasi dari penyedia barang yaitu Pasar Ritel Modern, stok minyak goreng kemasan mereka di Aceh, saat ini sudah mulai menipis.
Pasalnya antuasias masyarakat membeli sangat tinggi.
"Kita harapkan pasar ritel modern yang sudah diutunjuk menambah stok yang cukup, sehingga program ini berjalan sesuai dengan masanya 6 bulan.
Artinya bukan beberapa hari atau beberpa minggu ke depan saja
“Terkait laporan para pedagang ritel moderen di Aceh, mengenai stok di Aceh mulai berkurang, sudah kita laporkan ke Kemendag di Jakarta untuk segera disikapi,” ujar Mohd Tanwir. (*)