Vaksinasi

Murid SD di Abdya Pingsan Seusai Divaksin

Selang beberapa menit, Aufar pun pingsan, tepatnya saat ia sedang menuju ke arah ibunya yang menunggu sertifikat vaksin yang terpaut puluhan meter dar

Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/RAHMAT SAPUTRA
Seorang murid SDN 1 Blangpidie, Abdya Muhammad Aufar Marsha (8), Jumat (21/1/2022) masih terbaring usai pingsan disuntik vaksin beberapa waktu lau. 

Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya

SERAMBINEW.COM,BLANGPIDIE - Seorang murid SDN 1 Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya) Muhammad Aufar Marsha (8), pingsan seusai divaksin.

Informasi yang diperoleh Serambinews.com, anak dari pasangan Marhaban dan Firda itu, pingsan seusai mendapat vaksinasi, yang digelar pada Rabu (19/1/2022) di lapangan Persada Blangpidie.

Ia datang bersama murid-murid lainnya ke lokasi vaksinasi yang digelar di Lapangan Persada Blangpidie, sekira Pukul 09.00 WIB.

Sekira pukul 10.00 WIB, Aufar mendapat giliran untuk disuntik vaksin.

Terlibat dalam Laka Maut di Balikpapan, Balita Ini Selamat Tanpa Luka, Ortu Luka Berat

Seusai divaksin, ia pun pergi menjumpai ibunya yang ikut menemani saat vaksinasi tersebut.

Selang beberapa menit, Aufar pun pingsan, tepatnya saat ia sedang menuju ke arah ibunya yang menunggu sertifikat vaksin yang terpaut puluhan meter dari lokasi tempat penyuntikan.

Melihat kondisi Aufar pingsan, petugas pun membawa Aufar ke rumah sakit menggunakan ambulance yang telah terparkir di lokasi.

Kini, Aufar masih terbaring di Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP).

Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Maut di Balikpapan, Truk Hantam Kendaraan di Trafic Light

Paman Aufar, Tajul Fatah mengatakan, kondisi keponakan saat ini masih dalam kondisi sakit dan kaki sebelah kiri masih susah untuk digerakkan.

“Iya masih di rawat, kaki kiri masih susah digerakkan,” ujar Tajul Fatah kepada Serambinews.com, Jumat (21/1/2022).

Namun, Tajul membantah, bahwa keponakannya pingsan, karena takut jarum suntik.

Untuk itu, ia meminta siapapun dan dinas kesehatan, agar tidak mencari-cari alasan, hingga menyalahkan korban.

“Kalau takut jarum suntik, jarumnya bisa patah, bukan pingsan. Karena, dia pingsan itu sekitar pukul 11.00 WIB tepatnya sedang menunggu surat vaksin, sedangkan dia datang ke lapangan Persada pukul 09.00 WIB,” terangnya.

Bahkan, lanjutnya, Aufar rencananya mau dirujuk ke RSUZA untuk penanganan lebih lanjut.

“Pak Aris (dokter anak), menyarankan agar keponakan saya ini dirujuk ke RSU dr Zainoel Abidin Banda Aceh,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved